Berkunjung ke Masjid Sultan Singapura

Saat melancong ke Singapura, selain berkunjung ke Masjid Angullia kembali, alhamdulillah saya juga menyempatkan diri bisa berkunjung ke salah satu masjid bersejarah lagi yakni Masjid Sultan.
Baca juga: Nostalgia ke Masjid Angullia Singapura
Masjid Sultan yang terletak di Kampung Glam ini, konon katanya adalah masjid tertua yang ada di Singapura. Menariknya lagi, sejarah berdirinya tak terlepas dari orang Indonesia yang saat itu kebanyakan sebagai pedagang.

Masjid Sultan Singapura


Masjid Sultan Singapura

Di official website Masjid Sultan dan Wikipedia tercatat bahwa Majid Sultan didirikan oleh Sultan Hussain berdekatan dengan istananya dimulai pada 1824 hingga 1826. Masjid ini bisa menampung 5.000 jemaah dan pada tanggal 14 Maret 1975 ditetapkan sebagai salah satu Monumen Nasional oleh Pemerintah Republik Singapura. Sementara pengelolaanya oleh Majelis Ulama Islam Singapura (MUIS).

Lebih lanjut, secara gamblang sejarah Masjid Sultan bisa dibaca disini: http://sultanmosque.sg/about-us/sultan-mosque-history

Pada tahun 2016, Masjid Sultan ini mendapatkan penghargaan Architectural Heritage Award 2016 dari Urban Redevelopment Authority. Tidak hanya itu, Masjid Sultan juga ternyata masjid pertama yang dianugerahi ISO 9001: 2015 Sistem Manajemen Mutu. Wow, keren.
Baca Juga: Masjid Sebagai Daya Dukung Dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Majid Sultan menjadi salah satu masjid yang banyak dikunjungi banyak para wisatawan. Terbukti, saya melihat sendiri banyak sekali para wisatawan non muslim yang datang, baik hanya untuk sekedar foto maupun mempelajari sejarah perkembangan Islam di kawasan Masjid Sultan tersebut.

Masjid Sultan Singapura

Desain interior Masjid Sultan dominan warna hijau dan kuning keemasan. Karpet yang empuk dan suhu ruangan yang cukup dingin membuat orang-orang yang salat disini bertambah nyaman. Oh iya, sekilas ketika melihat keluar pada kubah warna keemasan, pikiran saya kok langsung teringat pada Majid Kubah Emas di Depok. Sementara menara masjid tetap menjadi suatu hal yang biasa saya temui di masjid-masjid yang ada di Indonesia. 

Masjid Sultan Singapura

Satu hal yang menarik, dari beberapa berita yang saya baca, konon katanya di bagian kubahnya terdiri dari ribuan botol kecap yang berasal dari sumbangan rakyat kecil yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan masjid kala itu. Dari situ saya penasaran, dimana letak botol kecapnya. Ternyata kalau saya perhatikan berada di bawah kubah yang melingkar hitam. Kalau dilihat dari jauh sepintas memang tidak terlihat itu adalah ribuan botol kecap. Luar biasa, setidaknya masyarakat miskin saat itu bisa ikut andil dalam sejarah pembangunan Masjid Sultan tersebut.

Masjid Sultan Singapura

Nah, buat teman-teman yang  sedang berkunjung ke Singapura, bisa dicoba mengunjungi Masjid Sultan ya. Ini alamatnya:

Masjid Sultan
3 Muscat Street, Singapore 198833

Phone: (65) 6293 4405 / 6293 4043
Mobile: Urgent Whatsapp/SMS (After Office Hours): (65) 9824 5333
Fax: (65) 6293 2463
Email: info@sultan.mosque.org.sg
Web: http://sultanmosque.sg

Office Hours:
Mondays to Fridays : 9.00 AM to 6.00 PM
Saturdays : 9.00 AM to 1.00 PM
Closed during Prayer Times (1.00 PM to 2.00 PM & 4.00 PM to 5.00 PM)

Tourist Visiting Hours
Saturdays to Thursdays :
10.00 AM to 12.00 PM
2.00 PM to 4.00 PM
Fridays : 2.30 PM to 4.00 PM

Tonton juga videonya disini: 

Referensi
  • http://sultanmosque.sg/about-us/sultan-mosque-history
  • https://lifestyle.okezone.com/read/2018/02/27/406/1865213/masjid-sultan-masjid-tertua-di-singapura-yang-jadi-tujuan-favorit-wisatawan
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Sultan
  • https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/01/01/p1vtab313-masjid-sultan-singapura-tujuan-favorit-wisatawan   
  • https://travel.detik.com/international-destination/d-3235495/kisah-unik-masjid-sultan-singapura-kubahnya-dari-botol-kecap
Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar

Mantri Keliling mengatakan…
Assalamualaikum bang,
Maaf bang sebelumnya jika pertanyaan saya melenceng jauh. Yang sy ingin tanyakan tentang mutasi pns, kami pns 2018 ada peraturan yang dimana selama 10 tahun tida boleh mengajukan pindah, tapi saya sudah tidak tahan dengan tempat kerja yang sekarang belum lagi tempat dan lingkungannya yang mengganggu kesehatan saya krna saya alergi debu dan lingkungan tempat kerja banyak debu karena jalanan yang rusak belum lagi jarak tempuh 100km pulang pergi. Apakah peraturan yang 10 tahun itu tidak boleh pindah bisa tetap bisa minta mutasi?
Murad Maulana mengatakan…
Walaikum salam. Ya betul, khusus angkatan 2018 itu tidak boleh pindah sekurang-kurangya 10 tahun sejak TMT PNS. Itu sudah tertera di PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2018 TENTANG KRITERIA PENETAPAN KEBUTUHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PELAKSANAAN SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL TAHUN 2018.
J. PENGOLAHAN HASIL SELEKSI DAN PENGUMUMAN KELULUSAN
2. Prinsip dan Penentuan Kelulusan
h. Peserta seleksi yang sudah dinyatakan lulus wajib membuat surat pernyataan bersedia mengabdi pada instansi yang bersangkutan dan tidak mengajukan pindah dengan alasan apapun sekurang-kurangnya selama 10 (sepuluh) tahun sejak TMT PNS;

Pastinya kemarin sudah menandatanganikan surat perjanjiannya? Klo menurut hemat saya, tentunya ini harus tetap diikuti. Akan susah untuk melakukan mutasi karena sebelumnya sudah ada perjanjian itu.
Bang Doel mengatakan…
Alhamdulillah rakyat kecil bisa berpartisipasi dalam membangun masjid yang megah itu.

Btw, templatenya belum reponsive pak. Di hape masih tampil versi desktopnya.
Murad Maulana mengatakan…
Kang Doel: Oh gitu yang kang, tapi saya cek di Pengujian Situs Mobile-Friendly Google uda support ya
Murad Maulana mengatakan…
Oh iya Kang Doel belum responsive di pengaturan template juga saya gunakan non aktif karena belum support. Makasih Kang Doel