Akhir Tahun 2017: Workshop Menulis Kreatif Zaman Now di Perpustakaan Umum Indramayu

Di penghujung tahun 2017 ini, saya bersyukur bisa menepati janji untuk mengisi workshop sederhana di Indramayu alias kampung halaman sendiri. Saya pernah berjanji kepada teman-teman bahwa kapan-kapan akan mengisi acara tersebut bersama grup Komunitas Blogger X Cimanuk (KBXC) di Perpustakaan Umum Indramayu. Kebetulan akhir tahun 2017 menjadi hari yang bisa saya luangkan waktu sekaligus pulang kampung menemui emak. Kendati juga hari pelaksanaanya bertepatan dengan hari libur, sehingga banyak yang mau datang, namun bentrok dengan jadwal liburannya masing-masing.

Alhamdulillah, sebelumnya  KBXC bersama Perpustakaan Umum Indramayu sudah pernah melakukan workshop sebanyak dua kali. Yang pertama tentang Google Adsense oleh Abdul Aziz dan Berjualan di Marketplace Tokopedia oleh Dedi Priyadi.
Tim KBXC
Tim KBXC (Credit: Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Indramayu)
Workshop kali ini, saya bersama Guntur (salah satu pendiri KBXC) mengisi acara tersebut yang dibagi ke dalam dua sesi. Pertama, diisi oleh saya sendiri yang mengulas tentang dunia menulis di era sekarang. Materi yang saya isi lebih ke pondasi awal atau hakikat aktivitas menulis itu sendiri yang saya hubungakn dengan salah satu media menulis yaitu blog. Sedangkan sesi dua lebih bersifat praktis terkait teknik SEO. 
Saya dan Guntur
Saya dan Guntur (Credit: Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Indramayu)
Menyoal workshop kali ini, sengaja saya belum fokuskan bahwa menulis diblog bisa menghasilkan uang karena yang ingin saya kuatkan adalah pada motivasi menulis itu sendiri. Kenyataan yang ada, ketika seseorang menulis di blog langsung tertuju mencari uang, maka yang terjadi adalah akan banyak kandas ditengah jalan. Oleh karena itu, saya memposisikan hakikat menulis itu sendiri yang paling penting, selanjutnya uang akan mengikuti sendiri. Secara jujur saya katakan seandainya ingin memperoleh uang dari menulis secara instan, maka lebih baik jangan pilih aktivitas tersebut. Kalau ingin memperolah uang secara langsung sebaiknya silahkan pilih berjualan misalnya melalui marketplace. Berjualan saja masih memerlukan proses untuk memperoleh uangnya apalagi dengan menulis. Kedepannya, bukan tidak mungkin nanti saya akan memberikan workshop lanjutan yang lebih spesifik misalnya menghasilkan uang melalui tulisan di blog. 

Workshop Menulis Kreatif Zaman Now

Tema yang saya ambil berjudul Menulis Kreatif Zaman Now. Apa sebenarnya yang ingin saya sampaikan terkait judul tersebut? Ada dua hal yang menjadi landasannya. Pertama, zaman now atau yang dikenal dengan era digital dimana internet sudah menjadi kebutuhan manusia untuk segala hal. Kedua, era internet tentu menyisahkan banyak masalah selain daripada dampak positifnya juga tentu ada dampak negatifnya. Salah satunya adalah merebaknya informasi hoax, palsu, fitnah, penuh kebohongan yang semuanya bersatu padu bersebaran khususnya di media sosial. Tentu, ini adalah sebuah PR buat siapa saja yang ingin tetap mempertahankan kebaikan untuk kita semua. 

Konten negatif di internet jumlahnya begitu banyak. Konten tersebut teralu bebas dan kadangkala tidak bisa terkontrol bahkan dicegah sekalipun. Atas dasar itu, jika orang-orang yang peduli dengan kebaikan, yuk kita buat konten tandingan yang bersifat positif. Seperti apa konten positif itu? Salah satunya dengan sebuah tulisan yang kita buat. Menulis di zaman now menurut hemat saya adalah pilihan yang paling rasional untuk berkontribusi menjadi provider informasi bersifat positif, berbagi kebaikan, pengalaman terbaik, berbagi ide dan gagasan yang bisa menginspirasi semua pembaca. Zaman now adalah yang paling mudah untuk berbagi tulisan seperti blog dan melalui berbagai media sosial yang ada. Untuk itu menulis zaman now adalah keniscayaan untuk ikut berpartisipatif dengan masyarakat sosial yang bersifat global ini. 

Berikut ini saya jabarkan point-point workshop kemarin. Semoga bisa bermanfaat untuk siapa saja yang tergerak untuk mulai menulis di era interent sekarang ini.

Bisa Menulis Itu...

Tiga hal yang selalu saya sampaikan terkait aktivitas menulis adalah pertama, bisa menulis itu bukanlah bakat. Ya, bukan bakat! Menulis adalah sebuah proses yang bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang ras, suku, agama, apalagi pendidikan. Semua orang pada dasarnya bisa menulis. Kedua, bisa menulis itu karena bisa meruntuhkan mental block. Setiap manusia berpotensi terkena mental block, yaitu situasi dimana muncul pikiran-pikiran negatif sehingga menghambat untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk mencapai kemajuan. Pikiran-pikiran ini harus diruntuhkan dan diganti dengan pikiran positif sehingga timbul energi-energi positif yang akan memacu semangat untuk melakukan kebaikan. Mental block sering mempengaruhi pikiran bawah sadar yang bisa menghambat kemajuan seseorang. Sebagai contoh saya bisa menulis tapi sepertinya gak mungkin karena saya tidak ada bakat, karena saya tidak ada waktu, karena orang tua saya bukan penulis, dan seterusnya. Ketiga, bisa menulis itu karena sering berlatih. Ini yang paling penting. Tak bosan-bosan saya selalu mengatakan bahwa bisa menulis itu karena latihan. Sehebat apapun mentor anda terkait dunia menulis kalau tidak berlatih menulis secara konsisten sama saja omong kosong. Pada intinya adalah 3P, praktik, praktik, dan praktik atau 3L, latihan, latihan, latihan.
Saya saat workshop
Credit: Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Indramayu
Kenapa Harus Menulis?
Kalau sudah tahu bisa menulis itu karena tiga hal diatas, maka kenapa sih seseorang itu harus menulis? Untuk memudahkannya saya membagi menjadi empat alasan. Pertama, sebagai muslim saya selalu mendasarkan diri pada Al-quran firman Allah, SWT dalam hal ini adalah surat Al-Alaq (segumpal darah) ayat 1-5. Iqra yaitu "bacalah". Ayat yang pertama kali diturunkan ini kepada nabi besar Muhammad, SAW adalah bermakna mendalam. Manusia hendaknya melakukan aktivitas membaca baik membayat ayat-ayat kauniyah maupun kauliyah. Diayat empat berbunyi yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam adalah bukti bahwa dengan kalam manusia menjadi tahu rahasia tentang sesuatu. Dalam Al-Qur'an dan tafsir yang diterbitkan UII dikatakan bahwa tulis baca adalah kunci ilmu pengetahuan. 

Alasan kedua adalah menjadi manusia bermanfaat. Apa dasarnya? Pertama dari firman Allah, SWT dalam surat Al-Isra ayat 7 yang berbunyi:
 Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
Kendati dalam ayat tersebut menegaskan pada kaum Bani Israil, akan tetapi berdasarkan Al-Qur'an dan tafsir dari UII, hal tersebut mengandung pengertian, bahwa ketentuan yang terdapat dalam ayat tersebut, tidaklah khusus untuk mereka sendiri, melainkan berlaku umum untuk seluruh manusia sepenjang masa sehingga apabila manusia itu berbuat baik atau berbuat kebajikan, maka kebajikannya itu akan dirasakannya, baik di dunia maupun di akhirat. 

Kita tentu lahir di dunia ini ingin menjadi manusia yang bermanfaat sehingga untuk menjadi manusia bermanfaat adalah salah satunya bisa dilakukan dengan cara menulis yang bisa dibaca oleh semua orang sehingga bisa menjadi ladang amal kebaikan dalam jangka waktu yang lama. Pada hakikatnya ketika manusia melakukan kebaikan sebenarnya manusia tersebut sedang melakukan kebaikan untuk dirinya sendiri. Selain Firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 7 tersebut, sandaran lain untuk menjadi manusia  bermanfaat adalah berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni (dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289) bahwa "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain". 

Alasan selanjutnya kenapa kita harus menulis adalah karena kita manusia pelupa. Dengan menulis setidaknya ada dokumentasi-dokumentasi yang akan bermanfaat bagi bagi diri sendiri maupun orang lain. Kita adalah manusia tempatnya lupa yang seringkali karenanya itu bisa merugikan waktu dan pikiran. Dengan menulis, mencatat sesuatu yang dianggap perlu dan penting, maka bisa membantu menjadi manusia yang penuh makna karena bisa menyebarkan kebaikan penuh manfaat.

Alasan terakhir kenapa kita harus menulis adalah untuk menjaga peradaban. Dapat dibayangkan tanpa tulisan-tulisan masa lalu, bisa jadi kita menjadi manusia yang jauh dari peradaban. Sebuah peradaban bukan dinilai dari kemajuan teknologinya akan tetapi sejauh mana hasil budaya, pemikiran seseorang itu bisa terus dilestarikan sehingga bisa menjadi pembelajaran untuk generasi yang akan datang. Setidaknya dengan menulis akan merajut simpul-simpul peradaban, menjaga dan melestarikan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan umat manusia. 

Manfaat Umum Menulis

Alasan-alasan diatas mengapa kita harus menulis juga tentu mengandung manfaat yang bukan hanya untuk orang lain melainkan juga pada hakikatnya untuk diri sendiri. Firman Allah dan salah satu hadist diatas adalah spirit dasar sebagai pijakan bahwa siapa saja yang berbuat kebaikan, maka kebaikan itu adalah untuk diri sendiri dan juga sebaliknya barang siapa yang berbuat jahat, maka kejahatan itu juga untuk dirinya sendiri pula. Lantas, secara umum apa saja manfaat dari menulis itu? Saya membaginya menjadi  enam pokok yang mungkin teman-teman sering dengar. Berikut manfaatnya:
  • Kesehatan: Terapi kesembuhan secara psikologis. Menulis misalnya dapat membebaskan pikiran seseorang dari tekanan-tekanan persoalan kehidupan 
  • Pendidikan: Perkembangan ilmu pengetahuan, dokumentasi, melatih mind maping, melatih analisis untuk berpikir kritis
  • Agama: Untuk berdakwah, jadi bukan hanya melalui ucapan lisan melainkan dengan tulisan
  • Sosial: Memperbanyak jaringan pertemanan, berbagi ide dan gagasan
  • Ekonomi: Menghasilan materi, strategi promosi (pemasaran) hingga personal branding
  • Politik: Menyebarkan kampanye sehat
Dari beberapa manfaat menulis diatas, salah satu yang bisanya digandrungi dan seringkali menjadi motivasi adalah terkait faktor ekonomi. Namun demikian, pada prosesnya banyak yang berguguran ditengah jalan. salah satu yang menjadi contohnya adalah ketika menulis di blog untuk semata-mata mendapatkan uang. 

Media Untuk Menulis

Kalau dicermati, menulis itu pada dasarnya sudah dilakukan ribuan tahun yang lalu. Dimulai dari media yang sederhana berupa tulisan gambar yang  yang ditemukan pada dinding-dinding gua hingga ditemukannya abjad modern oleh bangsa Fenisia, diadopsi Yunani dan dikembangkan oleh Romawi, ditemukannya kertas, mesin cetak, mesin tik, hingga komputer dan internet. Media untuk menulis dari zaman dahulu hingga sekarang yang digunakan itu selalu mengalami perubahan, dari mulai dinding gua, kerang, kulit, batu, papyrus, pelepah kurma, kertas, hingga sekarang bisa secara daring. Dari semua itu apa yang paling penting adalah konten dari tulisan itu sendiri. Bisa jadi, dimasa yang akan datang media untuk menulispun akan berubah lagi sesuai perkembangan zaman. 
Baca juga: Sejarah Tradisi Tulis, Dari Masa Ke Masa 
Untuk zaman now, kira-kira media apa yang dimanfaatkan untuk menulis? Banyak diantaranya adalah melalui website, e-book, e-jurnal (ilmiah), blog, apps, media sosial, dan forum. Media-media tersebut sejatinya memang bisa dimanfaatkan untuk menulis sekaligus menyebarkannya melaui internet. Kita tahu, setiap tahun pengguna internet selalu naik seperti tangga. Ini artinya menulis di media-media secara daring memiliki potensi untuk banyak dibaca orang. Data APJII menyebutkan tahun 2014 saja ada pengguna internet di Indonesia hingga 88,1 juta jiwa sedangkan pada 2016 hingga 132, 7 juta jiwa. Kendati persebaran internet belum merata, yang paling besar adalah di pulau Jawa, tapi kehadiran internet ini dimasa yang akan datang akan tetap terus bertambah. Belum lagi, saat ini sudah adanya pengelompokan generasi seperti milenial (Y) dan generasi Z yang sangat bergantung sekali dengan kehadiran internet. Generasi Z yang lahir di era perkembangan teknologi informasi tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya dimana selalu terkoneksi dengan jaringan internet menjadi suatu hal yang lazim.

Atas dasar itu, menjadi manusia yang bermanfaat dengan cara menulis di media daring adalah salah satu pilihan yang tepat, dimana dengan berkontribusi memperkaya konten-konten positif di internet merupakan salah satu partisipasi kita dalam membangun generasi dimasa yang akan datang penuh dengan referensi-referensi terpercaya. Referensi yang bisa menjadi acuan dalam kehidupan entah dengan cara mendokumentasikan pengalaman yang positif, berbagai ide dan gagasan hingga diskusi-diskusi melalui sebuah tulisan. 
Baca Juga: Menulis Itu Seperti Orang Mau Berenang, Pilihlah Medianya Sesukamu

Ngeblog Ala Lebah

Diantara media yang dimanfaatkan untuk menulis kreatif zaman now adalah blog yang memiliki fungsi secara khusus secara personal, mudah dan praktis. Blog menjadi media yang menurut saya hingga sekarang masih layak untuk dimanfaatkan. Walaupun pemanfaatan blog masih kalah jauh dengan media sosial, tapi tak mengapa, kehadiran media sosial nanti bisa dimanfaatkan untuk desiminasinya. 

Ngomong-ngomong tentang blog, maka akan kita mengenal dua istilah yang lazim teman-teman dengar seperti blogger dan ngeblog. Blogger sendiri adalah sebutan orang yang menulisnya sedangkan ngeblog adalah aktivitas dalam proses menulisnya secara berkelanjutan. Kalau zaman dulu blog itu merupakan format baru untuk menulis di catatan harian (diary). Tapi biasanya, kaum hawa yang sering melakukan ini. Walaupun ada juga kaum adam yang menulis catatan harian di buku diary, tetapi tidak banyak. Sekarang ini hadirnya blog menjadi media yang bisa digunakan untuk menulis secara berkelanjutan baik untuk kaum adam maupun hawa.
Baca Juga: Pengertian Blog, Blogger dan Ngeblog
Mungkin ada yang bertanya mengapa memilih blog? Bukan lainya misal seperti e-book atau di forum? Pertama, sebenarnya persoalan kemudahan, lebih personal karena blog lebih cenderung bebas tidak terpatri pada aturan. Misalnya berbeda ketika akan menulis di forum. Kemudahan dalam artian bisa menulis dan mempublishnya pada saat itu juga. Berbeda dengan e-book yang harus lebih memerlukan waktu lama, belum lagi membuat teknis seperti desain layout, dan sebagainya. Untuk sekedar berlatih menulis, blog ini bisa menjadi sarana yang tepat. Dalam perkembangannya nanti bisa ekspansi menulis misalnya menjadi kontributor website untuk media tertentu, forum, membuat e-book, dan lain sebagainya. Menulis zaman now itu memiliki kelebihan mulai dari medianya yang bisa diakses 24 jam, mudah dijangkau diseluruh dunia dan juga tentu saja mudah dalam mendesiminasikannya misalnya melalui media sosial. Menulis di era sekrang bisa dilengkapi bukan hanya sekedar gambar/foto melainkan dalam format video juga. Oleh karenanya, tak jarang teman-teman bisa melihat sebuah tulisan blog yang dilengkapi dengan videonya yang di embed dari Youtube. 

Di awal sudah saya katakan dimana era internet menjadikan banyaknya konten-konten negatif bahkan hingga viral di media sosial. Salah satu usaha untuk melawan konten-konten negatif ini adalah dengan memperkaya juga konten-konten positif. Teman-teman bisa melakukan itu bukan hanya sekadar share konten milik orang lain melainkan konten-konten milik sendiri. Artinya kita bisa membuat konten positif karya sendiri misalnya dengan menulis di blog. Mari kita berpartisipasi untuk mendukung internet sehat dengan banyak menulis secara daring di blog dan menyebarkannya melalui media sosial. 

Dalam hal ngeblog, tentu tidak semuanya juga positif karena realitasnya dilapangan banyak juga yang membuat tulisan di blog dengan konten yang bohong, hoax, palsu, fitnah. Hal itu dilakukan tak lain karena adanya motif ekonomi misalnya memperoleh uang. Dengan membuat konten-konten yang provokatif harapannya adalah akan banyak menrik pengunjung ke blognya. Dari situlah uang akan mengalir karena adanya iklan yang ditanamkan diblognya. Hal seperti ini seharusnya jangan sampai terjadi. Boleh saja kita mempunyai motivasi menulis di blog dengan harapan ingin memperolah uang, akan tetapi cobalah dengan menulis kontenya yang positif. Oleh karena itu, apa yang harus dilakukan untuk ngeblog secara ideal? Ideal disini berdasarkan pada faktor kebermanfaatan dan tentu saja harapannya akan memperoleh impact lain yang bukan hanya sekedar menghasilkan uang melainkan kepuasan batin yang tak ternilai dengan apapun. 

Ngeblog bermanfaat yang bisa saya sarankan adalah ngeblog ala lebah. Ngeblog ala lebah ini sebenarnya sudah pernah saya utarakan ketika di Jogja di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Ngeblog ala lebah yang saya maksud selanjutnya secara detail bisa dibaca disini: 
Ngeblog Ala Lebah

Puzzle, Media Sosial dan Latihan

Tiga hal yang ingin saya sampaikan dari aktivitas ngeblog ala lebah ini adalah pertama, menulis di blog itu ibarat bermain puzzle. Kenapa? Kita tidak akan terasa suatu hari nanti, kumpulan tulisan kita yang ada diblog itu bisa dibuat versi buku atau e-booknya. Pengalaman sendiri ternyata antara tulisan satu dengan yang lainnya bisa ada keterkaitan. Ibarat bermain puzzle, menyusun potongan-potongan puzzle menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga memiliki bentuk dan rupa yang jelas. Dalam hal ngeblog kira-kira seperti itu. Menyusun kumpulan tulisan-tulisan lalu untuk kemudian diedit dan ditambahkan sehingga menjadi satu kesatuan misalnya buku/e-book.

Kedua, untuk desiminasi informasi manfaatkanlah media sosial karena ini bisa memviralkan tulisan-tulisan yang telah dibuat. Setiap media sosial memiliki karakteristik yang berbeda seperti Youtube, Twitter, Facebook, Google+, WhatsApp, Telegram, Instagram dan lain sebagainya. Kita bisa membuat cuplikan video lalu diunggah di Youtube yang disertai dengan link blognya. Kita juga bisa membuat infografis yang dibawahnya tertulis alamat blog kita untuk kemudian di sebarkan di Instagram atau Facebook, kita juga membagikan secara personal melalui WhatsApp atau Telegram. Pendek kata, jadikan media sosial itu sebagai corong untuk mendesiminasikan tulisan berdasarkan karakteristik media sosial tersebut, entah berupa teks, gambar/foto atau video. 

Ketiga, sekali lagi saya ungkapkan, tak ada orang bisa menulis tanpa latihan menulis secara terus-menerus. Jadi, tidak ada tips dan trik bagus untuk bisa menulis selain latihan menulis. Kalaupun ada tips adalah terkait strategi latihan menulisnya misalnya metode 5W+1H, 3 Kata kunci, ATM, Apa Adanya, dan 1 jam/hari 1 paragraf.  Detail strategi latihan menulis tersebut bisa dibaca disini:

Terakhir, tak bosan-bosan saya membagikan dua quote favorit berikut ini:
  • “Kalau kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah." [Imam Al Ghazali]
  • "Semua penulis akan mati, hanya karyanya yang akan terus abadi. Maka tulislah sesuatu yang dapat membahagiakan dirimu di akhirat nanti." [Ali bin Abi Thalib] 
Sebagai penutup, di hari ultah KBXC yang ke-4 ini, saya ingin mengajak buat teman-teman dari Indramayu, bagi yang tertarik untuk menulis buku bunga rampai tentang konten lokal Indramayu mulai dari pendidikan, budaya, ekonomi, dan sosial, silahkan kirimkan naskahnya ke email saya: muradmaulana83@gmail.com. Apabila sudah banyak naskah yang masuk, rencananya akan saya terbitkan baik berupa buku cetaknya maupun e-booknya. Dimasa yang akan datang buku ini akan bisa dikoleksikan di Perpustkaan Umum Indramayu atau versi e-booknya bisa dimasukan ke apps iindramayu sehingga bisa dibaca secara daring melalui smartphone oleh semua orang secara gratis. Dalam penulisan sukarela ini jangan mengharapkan ada royalti karena ini sifatnya kepedulian untuk memperkaya konten-konten positif khusus tentang lokal konten Indramayu. Format tulisan bebas seperti esai dengan bahasa yang populer. Yuk, mari kita buat sejarah melalui tulisan untuk generasi masa mendatang.
Foto Bersama KBXC
Credit: Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Indramayu

Buat teman-teman yang ingin membaca PPT nya silahkan unduh disini:
Akhir tahun 2017 sudah terlewati, semoga saya pribadi dan teman-teman KBXC di tahun 2018 mendatang bisa hidup lagi bermanfaat lagi. Amin...

Salam,
#PustakawanBloggerIndonesia

Komentar