Trik Lancar Menulis Dengan Strategi 3 Kata

Strategi 3 kata ini mengandung dua makna sekaligus. Pertama, memilih 3 kata secara spontan lalu merangkainya menjadi kalimat hingga menjadi paragraf dan kedua, 3 kata itu adalah praktik menulis, menulis, dan menulis. 
Di bukunya Moh. Mursyid yang berjudul Be a Writer Librarian, dikatakan bahawa ada trik mudah agar lancar menulis. Pertama, merujuk pada konsepnya Andrias Harefa misalnya dengan konsep 3N, yaitu niteni, nirokke, dan nambahi (mengamati, meniru, menambahi). Tidak berbeda jauh dengan tips yang pernah saya tulis tentang model ATM (baca: Bingung Dengan Tema Ngeblog? Coba Metode ATM). Ide tersebut saya dapatkan ketika mengikuti seminar kewirausahaan di Jakarta dan tulisan tersebut menjadi salah satu topik bahasan dalam buku saya yang berjudul Motivasi Go Blog.

Kedua, masih dengan konsepnya Andrias Harefa, bahwa untuk menjadi penulis atau pengarang, maka harus belajar berpikir secara kritis. Salah satu caranya dengan enam pertanyaan dasar seperti "apa?, mengapa?, kapan?, di mana?, siapa?, dan bagaimana?". Konsep ini memang jitu untuk dipraktikan. Saya sendiri mendapatkan konsep ini ketika mengikuti pelatihan jurnalisitik di kampus 15 tahun yang lalu. Konsep itu terkenal dengan sebutan 5W+1h, yakni what, why, when, where, who, dan how.
trik lancar menulis dengan 3 kata
Ketiga, Moh.Mursyid mengatakan selain dari dua konsep tersebut, ada satu konsep lagi, yaitu strategi 3 kata. Prinsipnya 3 kata tersebut harus dipilih secara spontan. Ketika 3 kata itu sudah dipilih, maka silahkan berimajinasi dengan merangkai 3 kata tersebut menjadi sebuah kalimat hingga paragraf. Strategi ini mengingatkanku pada pelajaran Bahasa Indonesia ketika SD hingga SMA. Hanya saja, untuk SD hanya 1 kata, SMP hanya 2 kata dan SMA hingga 3 kata. Diantara ketiga itu, pengalaman yang paling membekas adalah ketika SD. Kendati hanya 1 kata, tetapi benar-benar membuat jantung berdegup kencang ketika sang guru menunjuk secara langsung. Misalnya "coba buat kalimat dengan kata.......". Hingga sekarang saya ingat betul wajah sang guru, gara-gara menunjuk dengan tangannya untuk membuat kalimat dari satu kata itu. Untuk SMA, bukan hanya sekedar membuat kalimat, namun harus bisa membuat paragraf dari tiga kata yang sudah ditentukan oleh guru Bahasa Indonesia tersebut.


Contoh Strategi 3 Kata


Agar lebih memudahkan dengan strategi 3 kata yang dimaksud Moh.Mursyid adalah sebagai berikut contohnya:
  • Pertama, sekarang tentukan 3 kata tersebut misalnya pustakawan, sukses, kaya
  • Kedua sekarang rangkai tiga kata tersebut menjadi sebuah kalimat hingga menjadi satu paragraf atau bahkan lebih. Berikut contohnya (ingat! ini hanya contoh ya):
Selama ini profesi pustakawan selalu dikaitkan sebagai pekerjaan mulia seperti guru karena terkait dengan pekerjaan penyebaran ilmu kepada para pemustaka. Namun, apakah demikian adanya? Kenyataanya masih banyak para pustakawan yang menganggap pekerjaan itu biasa-biasa saja, tak merasa ada kebanggaan. Saya pernah menanyakan ke beberapa pustakawan tentang hal tersebut dan secara jujur mereka mengatakan ungkapan sebagai profesi mulia itu hanyalah untuk menenangkan diri saja. Kemudian saya tanya seperti apa gambaran menjadi seorang pustakawan sukses itu? Dari beberapa pustakawan yang saya tanya itu hampir semuanya tampak kebingungan. Selain menanyakan tentang pustakawan sukses, saya juga menanyakan apakah pustakawan harus kaya? hampir semuanya menjawab, "harus dong mas, pustakawan harus kaya biar gak mengeluh melulu". Ternyata kaya disini selalu dikaitkan dengan masalah harta. Lantas, bagaimana dengan kaya ilmu sebagai salah satu jalan untuk meraih itu?
Coba perhatikan dengan kata-kata yang saya tandai dengan warna merah dan garis bawah itu. 3 kata itu adalah kata-kata yang dipilih secara spontan untuk kemudian saya rangkai menjadi sebuah paragraf. Jika strategi memilih 3 kata itu dilakukan secara rutin, maka ini akan menimbulkan pola kebiasaan untuk menggali berbagai kata lainya agar membentuk sebuah kalimat dan paragraf yang saling terhubung dan bermakna sehingga akan memudahkan ketika melakukan aktivitas menulis. Tentunya ini adalah salah satu strategi yang harus dijalani melalui proses panjang agar lancar menulis. Jika trik tersebut tidak dilakukan secara rutin, maka jangan berharap kemampuan menulis itu akan bisa dengan sendirinya. Seperti quotes atau kata bijak dari dua tokoh penulis terkenal berikut ini:
  • "Tak ada resep yang paling baik untuk menjadi penulis, kecuali dengan menulis sekarang juga!" (Mohammad Fauzil Adhim)
  • "Menulis itu seperti bermain kungfu. Anda tidak akan pernah menjadi jago kungfu meski seumur hidup menonton Jacky Chan atau Jet Lee, tanpa berlatih kungfu" (Helvy Tiana Rosa)
Lantas, apa pesan yang mau disampaikan dari kedua tokoh penulis tersebut? Hanya satu. Praktik. Sekarang juga lakukan menulis, menulis, dan menulis. Itulah esensi makna 3 kata itu. Ingat! jangan ada kata "tapi". Strategi 3 kata ini adalah salah satu jalan untuk melatih agar lancar menulis. Siap?

Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar