Makna Istilah Rubuh Gedang

Ini cerita dulu saat saya kecil. Seringkali saya mendengar istilah dari emak saya. Misalnya saat saya nanya "emak kapan beli pupuknya?" Emak saya menjawab, "embuh, apa jare rubuh gedang baelah". Kira-kira seperti itu.

Bagi teman-teman yang berasal dari Indramayu, mungkin ada yang sudah tahu artinya. Intinya istilah "rubuh gedang" itu pribahasa yang memiliki arti pasrah. Bisa dikatakan pasrah dengan mengikuti situasi dan kondisi yang ada.

Rubuh adalah roboh. Dalam KBBI daring memiliki tiga makna, yakni runtuh, rebah dan jatuh. Runtuh yang memiliki makna terkait dengan bangunan besar, rumah, tembok. Sedangkan rebah kaitannya dengan pohon atau tanaman. Sementara jatuh terkait misalnya seperti bangkrut, kalah, tidak dapat bertahan lagi, luntur imannya.
Pohon Pisang
Pohon Pisang - Credit: Kang Guntur Sapta
Nah, gedang sendiri dalam bahasa Indonesia itu artinya pohon pisang. Jadi, kalau disatukan rubuh gedang itu pada dasarnya adalah pohon pisang yang rebah karena sesuatu hal misalnya dalam hal ini faktor alam seperti hujan besar, angin ribut, tanah longsor dan sebagainya. Pohon pisang yang rebah itu karena faktor ketidaksengajaan.

Apa sebenarnya makna filosofis dari istilah rubuh gedang itu sendiri? Kenapa harus pohon pisang yang dipakai? Bukan pohon atau tanaman lain  misalnya rubuh mangga atau rubuh pepaya, dan lain sebagainya.

Makna Istilah Rubuh Gedang
Dua pertanyaan diatas saya coba bahas sedikit maknanya berdasarkan pengalaman hidup dengan melihat kondisi pohon pisang.

Pohon pisang itu tanaman yang mudah rebah dibandingkan dengan tanaman sekitarnya di daerahku Indramayu. Seringkali dibelakang kebun rumahku pohon pisang itu rebah entah karena angin atau karena tanah yang terlalu gembur. Pohon pisang itu pohon yang rapuh mudah sekali tumbang.

Mungkin bisa berawal dari kondisi itulah, istilah rubuh gedang menjadikan ungkapan yang biasa dilontarkan oleh emaku itu. Rubuh gedang adalah pasrah terhadap sesuatu karena situasi dan kondisi. Biasanya ketika menghadapi dua pilihan yang bimbang atau ragu, maka rubuh gedang menjadi pilihan sebagai alternatif jawabannya.

Salah satu mitos terhadap pisang rebah adalah  kalau ada pohon pisang yang sudah berbuah lalu rubuh sebelum waktunya di panen, maka orang tua melarang anaknya memakan buah pohon pisang tersebut. Entah kenapa sampai sekarang saya tidak tahu alasannya.

Kendati secara filosofis rubuh gedang ini memiliki makna yang menurut saya kurang baik karena pasrah terhadap kondisi akibat keraguan, namun itu hanyalah sebuah ungkapan belaka. Kita tahu, sifat keraguan ini dikarenakan kurang yakinnya akan sesuatu. Disisi lain rubuh gedang juga bisa dianggap positif karena tidak memaksakan kehendak, tentu saja apabila dilontarkan setelah berusaha secara maksimal. Dalam Islam apa yang disebut dengan istilah tawakal.

Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar