Salah satu masalah besar di negara kita adalah terkait sampah. Kadang saya pribadi psimis, mungkin ada banyak cara pengelolaan sampah di negara kita ini benar-benar bisa solutif, tapi untuk kesadaran orang untuk tidak membuang sampah sembarangan ini, berat!
Saya sering melihat di beberapa tempat publik, itu sering kali menjadi pembuangan sampah. Padahal, itu adalah jalanan umum dan bukan tempat pembuangan sampah!
Bahkan, di beberapa lahan kosong entah milik siapa, sering kali menjadi sasaran pembuangan sampah oleh oknum masyarakat yang tak berakhlak.
Baca juga:
Nah, sampah ini banyak jenisnya. Ada plastik, sisa makanan, kaca, keramik, logam, karet dan masih banyak lainnya.
Melihat data yang saya ambil dari Databoks dengan rujukan dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dikatakan bahwa volume timbulan sampah di Indonesia pada 2022 mencapai 19,45 juta ton. Nah, berdasarkan jenisnya itu, sampah sisa makanan yang paling tinggi, hingga 41,55%. Wow, luar biasa.
Sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/09/ri-hasilkan-19-juta-ton-timbulan-sampah-pada-2022-mayoritas-sisa-makanan
Nah, terkait itu, apa yang harus kita lakukan untuk bisa berpartisipasi khususnya dalam mengurangi timbunan sampah dari sisa makanan tersebut? Sampah sisa makanan adalah sampah organik/limbah dapur yang bisa kita olah dan penuh manfaat. Saya pikir dimulai dari keluarga, yakni mengolah sisa sampah organik/limbah dapur atau sisa makanan tersebut menjadi kompos.
Menurut hemat saya, kalau setiap keluarga melakukan hal tersebut, maka saya yakin sampah sisa makanan itu akan berkurang. Selain hasilnya bisa membantu persoalan sampah secara nasional juga bisa bermanfaat untuk campuran media tanam.
Nah, biar saya gak dianggap omdo, secara pribadi saya sudah melakukan hal itu lama. Bagaimana caranya? Ini dia video dokumentasinya:
Salam bersih. Salam organik. Salam hijau. Ayo Manfaatkan Sampah Organik Limbah Dapur Menjadi Kompos.
Komentar