Menyoal Sampah Plastik di Selokan Ikan Puri Pamulang

Selokan ikan Puri Pamulang yang konon katanya keren itu, kini beritanya sudah tersebar kemana-mana. Bahkan, media daring nasional sudah banyak yang meliput. 

Tentu, Pak RW, Pak RT senang, begitu juga pengelolanya, pasti ikut senang. Termasuk saya sebagai salah satu warga yang tinggal di Puri Pamulang. Tapi, eit tunggu dulu. Lain dulu lain sekarang. 

selokan ikan Puri Pamulang

Secara pribadi memang saya senang karena pada awalnya sebagai bentuk kampanye aksi untuk mencintai lingkungan agar warga sekitar tidak membuang sampah sembarangan di selokan. Kalaupun ada tujuan lain, anggap saja itu list yang keberapa.

Lantas, bagaimana sekarang? Terus terang, saya harus mengatakan dengan jujur bahwa saat ini, saya anggap sudah melenceng dari tujuan awal. 

Salah satu parameter yang dianggap berhasil dari selokan ikan Puri Pamulang ini adalah meningkatnya jumlah pengunjung dari hari ke hari. Bahkan hingga dari luar komplek kendati awalnya hanya diperuntukan khusus bagi warga sekitar. Tapi, hemat saya keberhasilan itu tentu bukan hanya dari itu saja, melainkan dari faktor lain misalnya tingkat kesadaran pengunjung terkait sampah. Ini yang patut disayangkan, nyatanya masih banyak pengujung yang membuang sampah sembarangan. Khususnya sampah plastik. 

Saya mengamati masih banyak pengunjung yang datang masih abai terhadap sampah plastik ini. Banyak pengunjung yang masih membuang sembarangan kendati memang sudah disediakan. Para pengunjung memang tidak membuang di selokan, tapi banyak berserakan di pinggir-pinggir selokan. Bukankah ini sama saja? 

Menyoal sampah ini, memang masyarakat kita masih banyak yang belum sadar alias tingkat kesadarannya masih rendah. Membuang sampah sembarangan masih dianggap biasa, bukan persoalan yang dianggap urgent. Masih dianggap sepele. Saya sering melihat dan menyaksikan secara langsung mereka para oknum yang membuang sampah sembarangan di pinggir-pinggir jalan misalnya di daerah Tangerang Selatan ini. 

Solusi

Lalu apa solusinya? Pertama, edukasi  pengunjung yang datang ke selokan ikan mestinya lebih aktif lagi, dihimbau untuk tidak membuahg sampah sembarangan khususnya sampah plastik. Mulai dari plastik bekas bungkus makanan, botol  mineral, sampai plastik bekas kemasan untuk pakannya. Bila perlu, buat spanduk yang lebih besar lagi. Selama ini, saya perhatikan pengelola hanya fokus pada himbauan jangan parkir di pinggir jalan yang dapat menganggu pengguna jalan, Itu memang penting, tapi lebih penting lagi tentang sampah plastik ini. Memang, pengelola sering membersihkan, tapi menurut saya belum maksimal. Terlebih ketika pengunjung banyak, maka akan sulit terkontrol. 

Kedua, saya kira bungkus plastik untuk kemasaan pakan yang dijual harus diubah dengan yang lain. Misal dengan bungkus kertas bekas seperti tukang gorengan. Jadi, gunakan bungkus kemasan pakan yang lebih ramah lingkungan.

Ketiga, tempat sampah yang disediakan harus lebih besar lagi khususnya dititik-titik yang banyak pengunjung berkumpul untuk memberi pakan ikan. Ini penting mengingat selama ini hanya disediakan tempat sampah yang alakadarnya dari bekas galon mineral. Itu juga kecil, kalau penuh, plastik berceceran kemana-kemana. 

Ok, itu hanya beberapa solusi pribadi yang menurut saya sangat urgent. Membangun lingkungan agar lebih tampak asri, alami, indah, dan nyaman itu bagus. Namun, perlu juga dipikirkan kemungkinan terburuk jangka panjangnya. Orang-orang zaman sekarang mamang rindu dengan alam yang apa adanya, makanya dibuat tempat-tempat dengan konsep alamiah seperti selokan ikan Puri Pamulang ini. 

Salam. Lestari alamku.

Komentar