Ketika Menulis Tak Bisa Konsentrasi

Dalam pekerjaan sehari-hari  di perpustakaan, tak jarang yang saya lakukan adalah menulis. Menulis apa? Menulis apa saja yang terlintas. Tapi, tentu tak semudah itu menulis akan lancar, kendati saya sudah lama melakukanya. Kenapa? Ada berbagai faktor yang melatarbelakanginya. Salah satunya adalah teman kerja. Loh kok, teman kerja? Ya, misalnya saya sendiri menulis itu memerlukan suasana yang cukup santai, hening. Tapi , misalnya karena teman kerja mejanya berdekatan dan dia menyalakan sesuatu yang cukup membuat saya berisik alias terganggu konsenstrasi menulisnya, maka disitulah ujian yang saya harus lewati.

menulis

Apa yang harus saya lakukan? Masa iya, saya harus ngomong langsung. Tentu ini tidak enak hati. Walaubagaimanapun, namanya juga di kantor pasti harus saling mengerti dan memahami. Biasanya saya tidak akan komentar dan yang saya lakukan adalah lebih baik menghindar. Dalam artian saya pindah ke meja lain. Beruntung di tempat kerjaku ada satu meja yang kosong sehingga bisa saya gunakan untuk kegiatan menulis seperti yang saya lakukan sekarang ini.

Selain menghindar, yang saya lakukan juga misalnya menggunakan headset sembari mendengarkan musik. Tapi aneh ya? Katanya suka hening, tapi kok malah mendengarkan musik? Iya, terkadang bagi saya pribadi tidak harus hening banget, sering kali saya juga ketika menulis ditemani dengan suara musik, tentu saja musik yang saya sukai. Nah, minimal saya bisa berkonsentrasi menulis dengan mendengarkan musik sesuai selera saya. Dari situ, saya merasa aman tidak ada suara dari luar masuk ke telinga yang menganggu ketika proses menulis.

Soalnya, suara dari luar itu juga bukan hanya berasal dari teman yang sedang menyalakan sesuatu di komputernya, tapi juga semacam suara-suara ngerumpi. Nah, ini yang membuat saya kadang tidak bisa konsentrasi. Saya merasa lebih baik menulis daripada menghabiskan waktu mendengarkan orang ngerumpi kecuali orang yang ngerumpi itu untuk berdiskusi yang bermanfaat. Nah, itu lain lagi.

Kalau teman-teman bagaimana? Adakah pengalaman tak bisa konsentrasi menulis karena lingkungan sekitarnya? Boleh dong komentar di bawah ya.

Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar