Hobi Mancing Dianggap Buang Waktu, Benarkah?

Kalau kegiatan mancing, saya adalah salah satu orang yang tergila-gila dengan hobi yang satu ini. Namun, itu terjadi ketika saya masih kecil, kira-kira SMP hingga awal-awal SMA-lah. Saat itu saya mancing di disawah, saluran irigasi dan sungai kecil. Ikannyapun berkutat pada betik dan keting. Untuk umpannya saya menggunakan cacing. Sedangkan walesannya saya buat sendiri dengan memanfaatkan kayu bambu alias pancing tradisional. Ngomong-ngomong dengan hobi mancing, banyak orang bilang hobi yang satu ini dianggap buang-buang waktu. Benarkah? Bagi yang tidak pernah pergi memancing, tentu anggapan ini memang benar adanya. Akan tetapi, bagi yang sudah pernah mengalaminya seperti saya, tentu akan berpendapat lain.

Situ Sasak Tinggi Pamulang

Bagi saya pribadi memancing memiliki kenikmatan tersendiri. Apalagi jika hasil yang didapatkannya banyak. Jujur, walau dulu saya suka mancing, anehnya ikan yang saya dapatkan itu tidak pernah dimakan karena memang saya tidak suka ikan. Oleh karenanya, hasil ikan itu biasanya dimakan oleh kakak atau alamarhum bapaku.

Memancing identik dengan kegiatan menunggu karenanya seringkali dianggap pekerjaan yang buang-buang waktu. Padahal bagi yang memiliki hobi mancing, tidak sedikit yang mengatakan untuk menghilangkan stress. Secara ilmiah memang belum ada yang meneliti memancing dapat menghilangkan stress. Semoga saja kedepan ada penelitian yang melakukan terkait hal itu yakni, hubungan antara memancing dan menghilangkan stress.


Kenikmatan Memancing

Ada dua kenikmatan puncak yang saya alami ketika memancing. Pertama, ketika senar dan walesan tertarik sedikit-sedikit, maka ini menganggap umpan sedang dimakan oleh ikan. Biasanya kita akan diamkan sebentar untuk kemudian ditarik agak keras keatas. Maka, seketika itu bahagianya bukan main, begitu melihat ikan yang bergelayut keatas tepatnya kail itu telah menempel pada mulut ikan. Perlu diingat teknik itu adalah pengalaman memancing ikan dengan pancing tradisional disawah atau sungai kecil. Tentu akan berbeda jika memancing di laut baik dari teknik memancingnya atau peralatannya.

Kenikmatan kedua adalah ketika perlahan-lahan menarik walesan yang sudah bergelayut ikan, lalu kita pegang ikan tersebut untuk melepaskan kailnya. Seketika itu rasa senang begitu membara tak tertahankan. Ikan yang saya dapatkan biasanya saya letakan diember berukuran sedang yang berisi air dan daun-daun. Ketika saya letakan ikan dalam ember dan ikan tersebut berenang-renang, maka disitulah puncak kebahagiaan akan terasa pula.

Kenikmatan ketiga adalah ketika memakannya. Tapi kenikmatan ketiga ini bukan saya yang merasakannya lho melainkan keluargaku yang merasakannya (he..). Tapi batin saya puas (he2).

Buka Toko Pancing

Saya jadi berpikir bagi orang yang hobi dengan kegiatan memancing, kenapa tidak sekaligus membuka toko pancing? Bisa jadi ini sebuah jalan untuk mendapat penghasilan dari toko pancing. Motivator bisnis seringkali mengatakan bahwa awali sebuah bisnis dengan hobi yang kita miliki, maka ini akan menjadi jalan sukses yang tidak disangka-sangka. Berbisnis berdasarkan hobi akan menjadi motivasi tersendiri untuk terus bertahan dan berkembang. Ketika menjalaninya pun akan terasa menyenangkan dan ringan, tidak merasa berat. 

Banyak contoh orang sukses berbisnis karena hobinya. Sebut saja Adi Setiadi lulusan Fakultas Tehnik Informatika,  Univeristas Indonesia tahun 2011. Pria ini telah sukses menjadi pebisnis agen perjalanan untuk kegiatan wisata, rental, outing, dan petualangan mendaki gunung. Usaha ini dijalani dari hobinya sebagai pendaki gunung sejak SMP. Omzet yang didapatkannya tak tanggung-tanggung, dalam sebulan bisa mencapai Rp 200 juta bahkan hingga Rp 350 juta jika musim liburan.

Contoh sukses berbisnis dari hobi, mungkin bisa juga diterapkan bagi teman-teman yang mempunyai hobi memancing. Minimal pembelinya dari komunitas para pemancing sendiri. Jika memang masih terbentur dengan modal berupa uang, mengapa tidak mencoba dengan membuat toko online sederhana terlebih dahulu. Saya pernah melihat di forum kaskus yang menjual khusus umpan pancing, lengkap dengan harga yang menggiurkan.

Saya sih membayangkan sembari memancing punya toko pancing bahkan kalau bisa punya tempat khusus memancing pribadi yang disewakan. Wah kalau ketiga-tiganya itu bisa dimiliki, barangkali anggapan memancing buang-buang waktu lambat laun akan menghilang. Bisakah? Bisa saja kalau itu jadi kenyataan (he..2). Asumsinya begini, dari hobi mancing dapet uang sedangkan waktu adalah uang. Lha kalau dapet uang berarti orang tersebut gak buang-buang waktu dong (he..2).

Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar