Menanam Pagar Hidup Teh-Tehan di Depan Teras Rumah

Tulisan ini sebagai dokumentasi pribadi agar tidak lupa. Jadi, saya lagi menanam pagar hidup teh-tehan atau kalau di kampung saya dikenal dengan tanaman anak nakal. 

Sekitar tanggal 26 Juli 2022, saya menanam teh-tehan. Menanam stek langsung di depan teras rumah. Seminggu kemudian, ternyata mati karena pertama, saya jarang menyirami. Kedua, media yang saya tanam ternyata kebanyakan brangkal (pecahan semen). Padahal, menanam teh-tehan itu paling gampang, tapi nyatanya mati mengering. 

Teh-tehan
Menanam ulang. Sudah sebulanan

Akhirnya, sekitar sebulan lalu (awal November), saya menanam ulang. Masih dengan cara yang sama, yakni stek dari batang, tapi kali ini saya tanam di polibag. Nah, setelah subur dan berkembang, baru saya pindahkan. 

Kenapa menggunakan polibag? Karena saya menanam di teras rumah yang memang belum ditempatin, jadi takutnya saya jarang datang dan akhirnya tidak bisa menyiram rutin. Akhirnya, saya coba tanam di polibag, di rumah yang sekarang ditinggali, agar bisa disirami dengan mudah. 

Ok, sekarang sudah saya pindahkan dan kondisinya makin subur. Hanya tinggal menunggu rimbun, lalu nanti saya pangkas dan rapihkan. Ini di vlognya:

Komentar