Pengertian Meritokrasi dan Contohnya, Lalu Bagaimana Realita di Lapangan?

Halo teman-teman. Hari ini sudah baca apa? Saya sendiri baca artikel dan seperti biasa, ada satu istilah yang saya temukan, yaitu meritokrasi. Apa pengertian meritokrasi itu? Ok, sebelum melihat primbon KBBI daring, ini dia beberapa contoh beritanya:

  • Alasan Gabung PKS, Gamal Albinsaid: Partai Terapkan Meritokrasi, Semua Punya Peluang Sama (Kompas, 30/11/2020)
  • Pemprov Jabar Raih Poin Tertinggi Anugerah Meritokrasi (Republika, 30/1/2021)
  • Krisis Demokrasi dan Tirani Meritokrasi (Media Indonesia, 19/11/2020)
Saya ambil contoh beritanya dari tiga media daring nasional. Istilah meritokrasi sendiri termasuk dalam bidang politik dan pemerintahan. Apakah dalam organisasi bisnis tidak termasuk? Termasuk juga misalnya  di perusahaan-perusahaan swasta. Namun, demikian sering kali dalam berita selalu identik dengan politik, demokrasi, dan pemerintahan.

meritokrasi

Pengertian Meritokrasi

Dalam KBBI daring pengertian meritokrasi adalah sebagai berikut:

n sistem yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan kekayaan, senioritas, dan sebagainya
Dari pengertian  diatas, apakah sistem meritokrasi itu benar-benar ada? Mungkin bisa jadi ada, misalnya seperti open biding secara terbuka dalam pemilihan pejabat dikalangan ASN atau juga pemilihan menteri. Tapi, kita juga tidak menutup kemungkinan bahwa masih banyak juga yang memilih seseorang untuk memimpin bukan berdasarkan kemampuan dan prestasi. 


Realita di Lapangan 

Lalu, bagaimana dengan realita dilapangan? Meritkorasi sejatinya baik, akan tetapi sering kali dalam praktiknya tidak sesuai dengan kenyataan. Saya sering melihat sendiri misalnya di lingkup kerja ASN, dimana kemampuan dan prestasi ini dikesampingkan. Ada yang menduduki jabatan karena memang dekat atau dianggap 'asyik' untuk bekerja sama dalam hal tertentu.  Senioritas juga masih kental. Di lingkup yang paling kecil sekalipun meritokrasi itu betapa sulitnya untuk dipraktikan. Biarlah Allah. Swt yang maha tahu segalanya. Wallahualam.

Video tentang meritokrasi

Komentar