Antara Investasi Sawah dan Emas, Pilih Mana?

Kalau dipikir-pikir, benar juga ya, pikiran orang itu suka berubah. Contohnya saya sendiri. Dulu, 6 tahun yang lalu, pada 2014 saya pernah menulis 5 resolusiku di tahun 2014, satu diantaranya adalah ingin investasi membeli sawah. 

Lantas, apakah sekarang bisa terbeli? Tentu saja belum. Lha wong, membeli sawah itu harus punya duit paling tidak diatas 100 jutalah. Saat itu, saya berseloroh ingin membeli sawah sandainya bisa payout 100 juta perbulan dari ngeblog. Nyatanya sama yang diatas belum direstui. 

Sawah


Ok, lagipula kalaupun ada uang diatas segitu, membeli sawah itu gampang-gampang susah loh. Kadang saat ada duitnya, yang jualnya gak ada. Atau sebaliknya saat gak ada duitnya, eh yang jualnya ada. Begitulah kira-kira. Belum lagi tetek bengek lainya kaya harus cek surat-surat tanahnya, tawar-menawar dan lain sebagainya. 

Nah, kalau dipikir-pikir membeli sawah itu tidak segampang membalikan telapak tangan. Akhirnya, dari situ pikiran saya berubah. Inilah yang pada akhirnya saya ingin berubah haluan dari investasi sawah, untuk sekarang ini saya lebih baik memilih investasi emas saja. 

Emang sih, investasi emas itu menurut saya agak lama. Jadi, model investasi jangka panjanglah. Kalaupun ingin menghasilkan cepat, menurut saya ya bisnis kaya jualan. Tapi, balik lagi, saat kondisi begini (covid), jualanpun saya jadi agak mikir-mikir. 

Ok, balik lagi antara sawah dan emas. Kira-kira pilih yang mana? Saya pribadi emas dulu. Sawah pending karena sejatinya saya orang yang anti ribet. Belum lagi pengalaman pribadi yang tak mengasyikan saat mengurus tanah orang tua. Waduh, benar-benar deh ribet. Makanya, saya coba-coba berinvestasi emas yang praktis, tak seribet seperti dunia persawahan. Oklah, saat ini saya yakin memilih sebongkah emas dulu. Walaupun untuk saat ini saya belum melihat hasilnya dari investasi emas. Tapi, biarlah waktu yang menunjukannya. 

Semoga....

Komentar