Bermain Asyik Koki Bubur

Biasakan anak-anak untuk mandiri, bebas dan berani bertanggung jawab, sehingga mereka akan tumbuh dan berkembang dengan kepercayaan diri yang tinggi. Abdullah Gymnastiar
Anak-anak memang penuh dengan dunia khayal dan imajinasi. Kemarin, tepatnya hari minggu saya bermain dengan anak perempuan saya. Tidak lama, sekitar 30 menitan. Anak saya berimajinasi sebagai seorang koki yang sedang memasak bubur. Entah darimana tiba-tiba ia mendapatkan peran itu. Setahu saya dia suka sekali menonton youtube di internet  dengan tema video yang diperankan oleh sekumpulan anak-anak sedang bermain masak-masakan.

Bersama Anak Saya (Keira) Sedang Asyik Bermain
Bersama Anak Saya (Keira) Sedang Asyik Bermain
Ketika masih umur dua tahunan, permainan masak-masakan masih hanya sebatas memanfaatkan alat mainannya tanpa adanya bahan-bahan lain. Kini, seiring bertambahnya umur menjadi empat tahun, anak saya mulai bereksplorasi dengan memanfaatkan bahan lainya seperti air dan tepung. Hasilnya dapat diprediksikan, kotor dan berceceran kemana-mana. Mulai dari lantai, baju, rambut hingga kursi yang terkena bahan mainnya.

Keira Asyik Bermain Jadi Koki Memasak Bubur
Keira Asyik Bermain Jadi Koki Memasak Bubur
Walau mengotori semua yang ada disekitarnya, saya tetap mengikuti alur imajinasi anakku agar tidak mengurangi keceriannya dalam bermain. Lagi pula melihat begitu riang dan gembira dengan peran sebagai koki, tentu saya tidak tega untuk melarangnya. Hal itu justru semakin membuat saya tersenyum-senyum sendiri. Lucu dan menggemaskan, itulah yang saya rasakan. Karenanya tidak mau kehilangan moment penting ketika sedang bermian, saya merekamnya sembari sesekali bertanya kepadanya.

Sore yang mengasyikan. Bermain bersama anakku sungguh menjadi kebahagiaan tersendiri walau sebenarnya perut terasa lapar. Setelah maghrib saya putar kembali video hasil rekamannya. Istri sayapun ikut menyaksikannya. Ia hanya tersenyum lalu seketika terbahak-bahak melihat akting koki kecil yang sedang masak bubur. "Keira...., Keira, lucunya," ucap istriku lirih.


Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar