Catatan Kerja#10 Sejarah Impelementasi Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) di BAPETEN
Istilah manajemen pengetahuan atau knowledge management (KM) di tempat saya bekerja pertama kali terdengar pada 2013. Itu secara pribadi khusus di area kantor BAPETEN. Salah satu orang yang menggaungkan adalah kepala biro perencanaan.
Lalu, dengan pengetahuan saya yang minim terkait manajemen pengetahuan itu, saya tuliskan di blog. Saat itu, saya menulis opini dengan judul Bagaimana Jika Pegawai Bapeten Ngeblog?
Berlanjut tahun 2015, manajemen pengetahuan mulai terdengar. Mungkin, sejak 2013-2015 itu, kepala biro sudah membuat draft konsepnya terkait KM di Bapeten. Dari sinilah mulai berkembang dan selanjutnya kepala biro perencanaan menugaskan unit kerja dokumentasi ilmiah (saat itu di kepalai oleh Trianto Setiawan) untuk membuat semacam kajian bekerjasama dengan konsultan dibidang KM. Saat itu, saya ditempatkan di tata usaha biro umum membantu sekretaris kepala Bapeten.
Walaupun saat itu saya ditempatkan bukan di unit dokumentasi ilmiah (Perpustakaan Bapeten), seringkali juga saya dilibatkan untuk kegiatan awal-awal KM tersebut. Misalnya saat rapat kajian bersama unit kerja lain. Saya juga ingat betul, pernah satu kali saya ikut pelatihannya (Januari 2015) sebelum berangkat tugas belajar dan salah satu essay untuk beasiswa yang saya ajukan adalah terkait KM di Bapeten. Untuk essay dan pelatihannya sudah saya tuliskan di blog ini. Silakan baca:
Oh iya, siapa kepala biro perencanaan saat itu? Beliau adalah Yusri Heni Nurwidi Astuti. Narasumber pertama untuk pelatihan penulisan ini juga adalah beliau. Jadi, bisa dikatakan KM di Bapeten pertama kali mulai digaungkan adalah ketika kepemimpinan beliau. Tidak heran, karena beliau sepertinya cinta banget dengan dunia dokumentasi pengetahuan.
Awal bulan September 2015, saya sudah berada di Jogja untuk tugas belajar di UGM. Jadi, saat berlangsungnya kajian itu, saya tidak ikut terlibat langsung karena sedang tugas belajar. Pada 2015 juga akhirnya kegiatan KM tersebut menerbitkan buku yang berjudul Buku Pedoman Manajemen Pengetahuan BAPETEN 2015.
Sekembalinya dari tugas belajar, sekitar awal september 2017, saya aktif kembali bekerja dan ditempatkan di Perpustakaan Bapeten kembali. Menjelang akhir tahun, beberapa kegiatan telah berjalan pada triwulan IV. Kepala Perpustakaan Bapeten, Trianto Setiawan pernah berujar bahwa ada naskah dari salah satu pegawai Bapeten yang telah pensiun. Draft naskah tersebut masih disimpan dan belum dipublikasikan secara formal.
Akhirnya, saya coba usulkan biar saya yang mengurus naskah tersebut. Mulai dari editing, layout, cover dan pendaftaran ISBN-nya. Pada 2018 barulah buku pertama itu bisa terbit. Bisa dibilang buku pertama ini adalah dari program implementasi KM. Menariknya, saat itu pegawai yang pensiun dan menuliskan pengalamanya termotivasi juga dari himbauan Kepala Bapeten di berbagai pertemuan dan rapat. Buku pertama yang diterbitkan berjudul Nuklir dan Saya : Mengulas Kiprah Masa Tugas, ditulis oleh Dedi Sunaryadi. Hingga 2023, Perpustakaan Bapeten sudah menerbitkan sekitar 8 judul, 1 judul (masih dalam proses).
Buku Pertama KM terbit & Buku Panduan KM Bapeten 2015 |
Sejatinya kegiatan-kegiatan KM di Bapeten ini sudah berjalan cukup lama, misalnya dari salah satu kegiatannya, yakni knowledge sharing. Ternyata di setiap unit kerja khususnya di unit kerja teknis sudah sering melakukan hal tersebut seperti focus group discussion (FGD) dengan mengundang narasumber, mentoring, coaching, dan lainnya. Ini artinya budaya organisasi seperti knowledge sharing sudah dilakukan sejak lama. Secara garis besar, keberhasilam implementasi KM di Bapeten ini karena dukungan semua pihak tanpa terkecuali. Semua stakeholder dan unit kerja berperan menyukseskan KM sesuai dengan tupoksinya.
Baca Juga:
Posting Komentar untuk "Catatan Kerja#10 Sejarah Impelementasi Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) di BAPETEN"