Menyoal Mafia Tanah

Persoalan kasus kepemilikan tanah berpindah ke tangan seseorang dengan cara "gaib" bukanklah suatu hal yang baru. Itu sering kali terjadi. Mulai dari orang biasa, mantan pejabat hingga publik figur. 

Lagi-lagi, selalu terjadi kecolongan. Entah siapa saja yang bermain. Istilah mafia tanah, saya kira sebuah istilah yang pas karena dari sisi maknanya saja, mafia itu suatu kejahatan yang dilakukan tidak sindirian alias ada pihak-pihak lain. Ada sindikat. Sebagaimana KBBI Daring mengartikan bahwa mafia adalah perkumpulan rahasia yang bergerak di bidang kejahatan (kriminal). Jadi, ingat tidak tunggal. 

tanah

Siapa saja perkumpulan rahasia itu? Bisa pelaku itu sendiri yang notabene orang biasa dan oknum-oknum yang terkait. Yah, kita tahu sama tahu sajalah. Siapa saja oknum-oknum tersebut. 

Baru-baru ini, kasus yang menimpa salah satu publik figur tanah air, cukup menggemparkan karena besaran kerugiannya tidak sedikit. 

Lalu, dengan yang terjadi seperti di lapangan, apa yang mesti dilakukan? Ada beberapa hal. Pertama, bagi siapa saja yang ingin mengurus administrasi pertanahan, kalau bisa jangan asal pilih orang kepercayaan. Harus selektif. 

Kedua, tetap waspada dengan banyak mencari informasi terlebih dahulu dan budayakan sikap kritis. Era internet mencari informasi seputar administrasi tanah itu begitu banyak. Ada banyak orang-orang yang dengan sukarela membagi pengalamannya seputar administrasi tanah.

Ketiga, diluar masalah oknum yang memang sulit sekali dihindari, maka kewaspadaan kita terhadap kepemilikan tanah juga harus dibarengi dengan dokumen arsip yang tertata dan teratur sehingga akan lebih mudah jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Mengelola arsip itu penting. termasuk mengalihmediakan ke format digital sebagai cadangan/backup. 

Namun demikian, soal mafia tanah itu kadang aneh juga. Kadang-kadang, kok bisa-bisanya surat kepemilikan tanah bisa double. Ya, memang begitulah cara kerja mafia. Mengaburkan yang asli, menonjolkan yang palsu. Ada banyak peran oknum disana. Oleh karena itu, hati-hati mafia tanah itu ada disekeliling kita. 

Pangkal utama adanya mafia tanah adalah iman dan akhlak yang rendah ditambah sifat serakah. Semua itu berawal dari kebutuhan ekonomi. Namun, seringkali bukan primer melainkan kebutuhan sekunder. Itulah namaya serakah.

Komentar