Dua Permainan Edukatif Untuk Anak

"Jika anda membawa anak anda bersama, Anda tidak pernah menjadi tua" – Abraham Sutzkever
Kemarin malam, pulang kerja menggunakan KRL dari Tanah Abang sampai Sudimara sungguh membuat badan ini terasa pegal-pegal. Tepat Jamaah sholat maghrib Masjid Al-Hidayah Pamulang selesai, saya baru berada memasuki rumahku. Tanpa pikir panjang, sayapun langsung  mandi untuk menyegerakan sholat maghrib karena terus terang, sejak menulis sendiri hasil tausiyah di Masjid Bapeten tentang lima hal perbuatan yang bisa menyebabkan meninggal secara su'ul khatimah itu, yang salah satunya adalah mengulur-ulur waktu sholat, sejak saat itu pula saya terlalu teringat. Ternyata tulisan sebagai catatan nasihat pribadi sangat manjur adanya.

Setelah semua yang di 'segerakan' selesai dikerjakan, menjelang makan malam yang akan saya santap, anakku yang pertama mengajaku untuk bermain. Sebenarnya saya tidak tega untuk menolaknya, namun dengan alasan akan makan terlebih dahulu, anak sayapun mengiyakan pertanda setuju akan bermain setelah makanku selesai. Walaupun saya perhatikan dengan raut wajah yang kecewa, ia berlalu kembali menonton acara kesayangannya 'Hi-5 Disney Junior'.

Anakku yang pertama berumur empat tahun lima bulan. Ia sedang lincah-lincahnya terutama saat bermain yang seringkali tidur larut malam karenanya. Sebagai bapaknya tidak jarang saya mengecewakannya karena ketika dia mengajaku bermain, saat itu pula kadang-kadang saya sedang sibuk ngeblog berburu dollar. Walaupun tidak sering pula saya menolak untuk bermain dengan anakku seperti pada kemarin malam itu. Dengan berusaha menepati janji, usai makan sayapun mengajaknya bermain. Ada dua permainan yang saya lakukan dan  menurut saya ini bersifat edukatif. Permainan ini sangat sederhana dan bisa dijalankan oleh siapa saja. Saya baru tersadar, bahwa permainan yang saya lakukan adalah permainan yang sudah dimainkan ketika saya kecil. Apa saja permainan edukatif yang saya lakukan bersama anakku tersebut? Berikut detail permainannya:
Saya dan Keira
Saya dan Keira

# Tebak Kata

Pertama, Tebak  Kata dengan awalan Huruf / Abjad. Permainan ini sangat bermanfaat untuk memperkaya kosakata bahasa anak. Kita tahu anak-anak masih meniru bahasa yang di ucapkan dari lingkungan sekitarnya terutama keluarga dan teman sepermainan. Maka dengan permainan ini, anak-anak secara langsung diajak berpikir untuk menebak kata-kata yang baru. Ini tentu saja dengan bimbingan orang tuanya. Cara kerja permainan ini sangat sederhana. Cukup dengan merebahkan jemari tangan kita secara bebas beserta jemari anak kita. Kemudian biarkan anak kita yang menghitung satu-persatu dari jari-jari itu dengan menyebutkan huruf yang di mulai dari abjad 'A,B,C,D' dan seterusnya hingga jemari terakhir. Pada persinggahan jemari terakhir, abjad apa yang disebutkan? misalnya abjad B, maka sebutkan nama-nama apa saja yang diawali dengan abjad B misalnya Banteng, Bandung, Blimbing, dan seterusnya. Nama-nama yang disebut bebas seperti hewan, buah-buahan, benda, nama kota, dan lain-lainya. Nama-nama yang disebutkan juga harus bergantian antara kita dengan anak kita. Ketika sang anak mendengarkan kata dengan jenis yang masih  baru, maka ini akan memancing pertanyaan dan saat itu pula kita jelaskan perlahan-lahan.


# Tebak Huruf dan Angka

Kedua, tebak huruf atau angka yang di tuliskan di punggung dengan jari telunjuk kita. Ini akan bermanfaat untuk anak-anak terutama dalam mengenal lebih dalam lagi berbagai macam huruf dan angka. Cara kerjanya juga sama yakni begitu sederhana dan  praktis. Secara bergantian, suruhlah anak kita untuk menuliskan satu huruf atau angka di punggung kita dengan jari telunjuknya kemudian kita menebaknya. Begitu pula dengan kita sendiri, gunakan jari telunjuk kita untuk menuliskan satu huruf atau angka di punggung anak kita kemudian suruhlah untuk menebaknya.

Nah dua permainan edukatif diatas telah saya jalankan saat malam kemarin. Melihat anak saya bermain dengan penuh semangat, tampak di raut wajahnya begitu riang dan gembira. Dari tertawa hingga berteriak sampai-sampai membangunkan adiknya, Faeyza Fikri Maulana. Oh iya, permainan diatas akan lebih baik bila anak kita sudah pernah diperkenalkan dengan huruf dan angka. Sehingga permainan diatas dapat berjalan baik untuk mengenalnya lebih dalam lagi.

Menurut hemat saya dua permainan diatas tentu sangat bermanfaat untuk perkembangan otak anak yang sedang mengalami proses belajar. Permainan ini tentu sangat sederhana, praktis dan tentu saja murah seperti wisata education bersifat murah yang pernah saya tulis di blog ini. Sungguh mengasyikkan dan menjadi kebahagiaan tersendiri bisa bermain dengan anakku walaupun saat itu badan terasa pegal dan tentu saja ngeblog berburu dollar-nya pun jadi terlewat karena saya keburu terkapar dipulau kapuk setelah permainan usai..ZZzzttttt...Zzzzttttt....

Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar