Ini Dia Tips Helvy Tiana Rosa Untuk Para Orang Tua Kepada Anak-Anaknya Terhadap Pemanfaatan Media Elektronik

Sebulan lalu atau tahun lalu, tepatnya tanggal 17 Desember 2016, di sekolah anak saya mengadakan lomba-lomba sekaligus seminar yang salah satu pembicaranya adalah penulis novel ternama yaitu Helvy Tiana Rosa. Nama acaranya adalah Smart Islamic Parenting: "Different Generation, Different Treatment". Kebetulan saya menghadiri acara tersebut bersama istri sembari mengantarkan anak mengikuti lomba menggambar dan mewarnai.
Helvy Tiana Rosa
Helvy Tiana Rosa, pembicara Smart Islamic Parenting
Buat teman-teman yang tidak menghadiri acara tersebut, nah saya akan bagikan point penting dari hasil seminar Islamic Parenting yang saya ikuti. Seperti yang kita tahu, seringkali kita mendengar banyak anak-anak kecil yang meniru prilaku tidak baik akibat dari sebuah tontonan misalnya media elektronik seperti televisi. Mungkin kita flashback sekilas, masih segar dalam ingatan ketika ada seorang anak kecil melakukan adegan smackdown kepada temannya hingga menyebabkan kematian. Ketika ditanya darimana inspirasi tersebut dilakukan? Dengan polos si anak menjawab dari televisi ketika menonton acara smackdown yang seharusnya itu adalah tontonan untuk orang dewasa. Kasus lain misalnya sinetron-sinetron yang sekarang ini juga banyak mempengaruhi pola pikir si anak. Di sebuah desa seorang anak merengek untuk dibelikan motor balap seperti yang ada dalam sinetron tersebut. Kasus-kasus lainya masih banyak apabila kita telisik dan itu memang benar-benar terjadi didepan mata kita. Benar-benar terjadi di lingkungan sekitar kita.

Kasus diatas terjadi pada media elektronik seperti televisi. Belum lagi saat ini pemanfaatan internet misalnya salah satunya yang paling booming adalah Youtube. Tidak sedikit media ini juga membawa pengaruh negatif yang rentan terhadap anak-anak walaupun dari sisi positifnya juga ada. Namun, demikian tetap saja pengawasan dan pencegahan dari orang tua itu diperlukan karena menonton memberikan dapat dampak emosional yang lebih kuat.

Copycat Cime dan Sensitization Effect
Kasus-kasus diatas oleh Helvy Tiana Rosa disinggung bahwa media elektronik seperti televisi dan tontonan-tontonan pada media baru seperti internet misalnya Youtube,  itu paling tidak memberikan dampak yang berbahaya. Dua diantaranya adalah copycat crime dan sensitization effect. Apa arti dua istilah tersebut? Copycat crime adalah situasi dimana kejahatan itu dilakukan akibat dari tontonan yang ia lihat. Ia meniru persis sesuai dengan apa yang ia tonton. Ia mendapatkan inspirasi dari sebuah tontonan. Sedangkan sensitization effect adalah hilangnya kepekaan kita terhadap kekerasan itu sendiri. Jadi, ketika ada sebuah tontonan yang memperlihatkan adegan-adegan kekerasan, maka itu dianggap hal yang biasa. Tidak ada sensitifitas bahwa adegan tersebut adalah berbahaya dan tidak baik.

Selain dua dampak diatas, masih banyak dampak lainya yang bersifat negatif. Misalnya waktu si anak yang terbuang sia-sia akibat menonton terlalu lama, tumpulnya berpikir kritis, bahkan hingga pada faktor kesehatan misalnya penglihatan si anak yang bisa terganggu karena terlalu lama menonton. Kasus yang sekarang banyak terjadi adalah banyak anak-anak menonton melalui smartphone atau tablet.

Tips-Tips Yang Perlu Dilakukan
Nah, melihat beberapa sebagian kasus diatas yang semakin banyak terjadi di lingkungan kita, maka apa yang harus dilakukan orang tua ketika dihadapkan pada pemanfaatan media elektronik misalnya pada televisi, smartphone, tablet dan sejenisnya? Helvy Tiana Rosa memberikan tips-tipsnya untuk para orang tua agar melakukan sesuatu terhadap keberadaan pemanfaatan media elektronik tersebut. Apa saja? Berikut diantaranya:

Kesempatan
Jadikan yang ditonton oleh si anak sebagai kesempatan mengajarkan antara perbuatan mana yang salah dan mana yang benar. Orang tua dalam hal ini harus menjadi pengawas sekaligus pembimbing disamping anak. Sembari menonton, berikan pengetahuan perlahan-lahan. Konten dalam tontonan bisa dijadikan contoh kasus ketika memberikan pengetahuan yang berbentuk nasehat.

Hiburan Pengganti
Orang tua bisa memberikan hiburan pengganti misalkan arahkan pada aktivitas membaca atau pergi keluar jalan-jalan ke ruang publik, ke toko buku, ke perpustakaan umum, ke kebun binatang, dan lain sebagainya. Pendek kata belajar dengan berbagai cara. Saya sendiri untuk anak saya selalu mengajak secara rutin pergi ke toko buku, perpustakaan umum atau kadang ke tempat-tempat alam terbuka. (Baca: Lima Wisata Education Untuk Anak Anda). Beberapa yang sudah pernah saya lakukan seperti:

Tontonan Bermakna
Orang tua harus memberikan contoh dengan tontonan yang lebih bermakna. Hindari tontonan yang kurang bermanfaat. Misalkan orang tua menonton acara gosip selebritis di depan anak-anak. Tunjukan di depan anak dengan menonton yang sekiranya lebih bermanfaat baik bagi si orang tua ataupun si anak.

Stop Cara Instan
Tidak sedikit dari para orang tua yang dengan instannya menggunakan televisi atau gadget untuk menenangkan anak. Biasanya agar lebih cepat. Stop cara ini! Alihkanlah ke cara lain. Pada awalnya memang terkadang anak langsung diam ketika diberikan gadget, tetapi ini dalam jangka panjang akan membuat si anak ketergantungan terhadap tontonan. Ada baiknya alihkan ke aktivitas lain.

Harus Ijin
Biasakanlah dan pastikan agar anak minta ijin terlebih dahulu sebelum menggunakan gadget atau menonton televisi. Sehingga kita tahu apa yang dimainkan atau di tontonnya. Orang tua dalam hal ini harus disiplin dan tegas.

Hadiah
Orang tua bisa memberikan hadiah kepada si anak minimal seminggu sekali bagi yang kuat tidak menonton televisi atau bermain gadget. Buat perjanjian dengan si anak agar anak termotivasi untuk melakukan itu. Hadiah yang diberikan idealnya harus yang bermanfaat misalnya buku, mainan edukatif, dan sejenisnya.

Konten Positif
Pada kenyataannya tidak sedikit orang tua yang hanya mengeluh dengan realita yang terjadi di lapangan bahwa begitu banyak konten-konten tontonan yang bersifat negatif. Dalam hal ini orang tua harus berpartisipasi aktif, jadi jangan hanya sekedar mengeluh. Apa yang bisa dilakukan? Dukunglah apabila ada konten-konten tontonan yang positif karena tidak jarang hidup matinya konten-konten positif ini karena perlu dukungan kita sebagai orang tua. Misalnya adanya film-film bagus dan bermutu yang memang memberikan manfaat bagi perkembangan si anak.

Syarat Kesehatan
Orang tua harus memberikan peraturan yang jelas ketika si anak menonton televisi atau bermain gadget. Hal yang paling krusial adalah terkait kesehatan. Bermain gadget atau menonton televisi dalam waktu yang lama akan membuat penglihatan jadi terganggu. Jadi, perlu adanya pembatasan. Kasus lain misalnya jarak ideal menonton, posisi ketika bermain gadget dan lain sebagainya.

Hargai Waktu
Orang tua harus tanamkan pada pikiran si anak  agar memanfaatkan atau menghargai waktu untuk kegiatan atau aktivitas yang lebih positif. Gunakan waktu seproduktif mungkin untuk yang lebih bermanfaat dan bermakna misalnya dengan berkarya.

Sejatinya masih banyak tips-tips lainya untuk orang tua kepada anaknya terhadp pemanfaatan media elektronik. Semoga tips-tips diatas dari Helvy Tiana Rosa bisa dipraktekan oleh para orang tua karena tips diatas berdasarkan pengalaman sang narasumber sendiri.

Perlu niat kuat dari para orang tua apabila ingin mempraktekan tips-tips diatas karena tentu ini tidaklah mudah. Dibutuhkan kesabaran dan perjuangan yang tak kenal lelah. Saya pribadi juga semoga bisa mempraktekan tips-tips dari Helvy Tiana Rosa tersebut sesuai dengan harapan. Amin...

Diakhir acara seminar, Alhamdulillah saya juga masih bisa menyempatkan berfoto bersama dengan Helvy Tiana Rosa sekaligus meminta tanda tangan salah satu bukunya yang diangkat menjadi film penuh makna. Judul bukunya yang dijadikan film adalah Ketika Mas Gagah Pergi. Ini dia fotonya...he..he....
Keluarga Saya bareng Helvy Tiana Rosa
Keluarga Saya bareng Helvy Tiana Rosa
Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar