Jangan Lupa Bersyukur

Bagi saya, bulan September ini sebenarnya bulan istimewa karena ada dua tanggal yang menyangkut hari kelahiran istriku dan anaku yang kedua, Fikri. Dua tanggal istimewa itu ternyata saya lupa untuk mengucapkannya. Lupa bukan berarti sengaja melupakan. Namun, karena memang benar-benar ketidaksengajaan. Gimana gak lupa, lha wong diperantauan ini bukan mikirin tanggal lahirnya, tapi justru fokusnya di bayang-bayang wajah mereka.

Keluarga myu

Sudah satu minggu ini saya ada di Yogyakarta Sedangkan istri dan anak-anaku berada di Pamulang. Tapi tidak mengapa, ini adalah bagian perjuangan yang harus ditempuh dengan senang hati. Ya walaupun jika harus mengatakan jujur, berat rasanya harus meninggalkan mereka semua.

Berbicara tanggal lahir, bagi beberapa tradisi masyarakat kota, maka bayangan kita akan melayang pada moment ulang tahun yang harus diperingati. Memang, saat ini fenomena ulang tahun bukan hanya terjadi pada masyarakat kota saja. Pada masyarakat desa pun ada sebagian yang sudah seperti itu. Artinya perayaan ulang tahun menjadi hal yang kadangkala seperti wajib harus dirayakan. Entah darimana pengaruh itu mulai merasuk. Yang jelas adanya tontonan televisi seperti sinetron barangkali menjadi salah satu yang ikut andil dalam mempengaruhi cara beripikir mereka.

Sah-sah saja bagi mereka yang kelebihan rejeki, lalu membuat semacam syukuran ulang tahun misalnya dengan mengundang anak yatim makan bersama. Barangkali ini mungkin bisa menjadi contoh yang baik dan bisa ditolerir.

Sejatinya jika kita mau merenungi, bertambahnya umur itu merupakan sebuah nikmat yang harus disyukuri. Satu sisi kita harus menjadi manusia yang terus berhijrah agar menjadi lebih baik lagi. Di satu sisi kita juga jangan manjadi manusia pelupa. Artinya setiap detik waktu yang kita lewati itu adalah memontum dimana harus kita lakukan dengan berbagai macam kebaikan. Oleh karenanya rasa syukur itu biasanya tercerminkan dalam tiga hal seperti melalui lisan atau ucapan, di resapi dalam hati dan di implementasikan dalam perbuatan.

Lisan
Syukur dengan lisan atau ucapan biasanya akan terucap pertama kali. Walau tak jarang pula yang lupa untuk mengucapkannya. Minimal sebagai seorang muslim kita wajib mengucapkan "Alhamdulillah" ketika mendapatkan sebuah nikmat. Bertambah umur adalah nikmat kesempatan yang diberikan oleh Allah agar terus untuk berbuat kebaikan.

Hati
Mengucap syukur bukan hanya sebatas pada lisan semata. Akan tetapi, harus diresapi dalam hati. Antara lisan dan hati harus sejalan. Jangan sampai rasa syukur itu hanya ucapan di bibir semata.

Perbuatan
Setelah mengucapkan syukur secara lisan dan diresapi dalam hati, maka harus bisa diimplementasikan dalam bentuk perbuatan takwa. Ini kata kuncinya "Takwa". (baca: Lima Tingkatan Nikmat Yang Harus di Syukuri Agar Selalu Berbuat Kebaikan)

Melalui tulisan ini, saya hanya berpesan khususnya buat dua orang spesial istri dan anakku yang tanggal lahirnya hampir bersamaan di bulan September ini. Esensi bertambahnya umur adalah jangan lupa untuk terus selalu bersyukur lalu diimplementasikan dalam bentuk tindakan atau perbuatan takwa. Apa itu takwa? Takwa adalah mengikuti perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA. Dari lubuk hati paling dalam, semoga istri dan anaku bisa menjadi orang-orang yang selalu pandai bersyukur kepada Allah,SWT. Amin

Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar