Selamat Hari Santri 22 Oktober. Apa itu Santri dan Bagaimana Sejarah Hari Santri Nasional? Yuk Kampanye Jaga Alam.

Saya ucapkan Selamat Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober 2021. Ok, sebelum berbicara mengenai Hari Santri, mungkin perlu diketahui pula apa itu santri? Lalu bagaimana sejarah singkatnya?

Istilah santri bukan suatu hal yang baru saya dengar. Sejak kecil, kata-kata santri ini sudah terngiang. Bagi saya, istilah santri itu selalu dikaitkan orang yang saleh, orang yang taat beragama, menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Orang yang sedang belajar di pondok pesantren juga sering disebut "nyantri".

Nah, di KBBI daring juga demikian. Berikut artinya:

  • n orang yang mendalami agama Islam
  • n orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh; orang yang saleh
Hari Santri

Itu makna sederhananya. Menyoal kata santri juga bisa baca di situs Pondok Pesantren Darunnajah. Sekarang bagaimana sejarah singkatnya? Merujuk pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri, point C bahwa tanggal 22 Oktober tersebut diperingati merujuk pada ditetapkannya seruan resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 oleh para santri dan ulama pondok pesantren dari berbagai penjuru Indonesia yang mewajibkan setiap muslim untuk membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari serangan penjajah.

Kendati sejarah awalnya terkait peran dalam merebut kemerdekaan dari penjajah, maka aktualisasi sekarang adalah bagaimana meneruskan perjuangan para pahlawan untuk bersama membangun negara Indonesia kita tercinta. 

Dalam acara Hari Santri yang tayang di channel Sekretariat Presiden, beberapa pokok bahasan isu adalah tentang masyarakat ekonomi syariah. Bagaimana peran ekonomi syariah ini membangun bangsa yang lebih maju dan produktif. 

Kampanye Jaga Alam

Namun, secara khusus bagi saya tidak akan menyinggung itu. Di Hari Santri ini saya berpesan terkait alam. Saya berpesan dan mengajak para santri ketika sudah mulai mengaktualisasikan ilmu yang diperolehnya dari pondok pesantren, maka mari kita juga menjaga alam ini penuh dengan kecintaan. Alam yang asri, indah, dan seimbang. Terus terang saat ini saya sedih ketika melihat alam yang mulai dirusak oleh oknum-oknum tertentu. Sampah dimana-mana. 

Apapun itu, saya percaya kaum santri adalah generasi muda masa depan yang akan memimpin bangsa ini. Saat ini, masih belajar, nanti ketika sudah mulai terjun ke masyarakat harus menyebarkan ilmunya salah satunya tentang alam ini. Minimal, kaum santri harus menggalakan atau mengkampanyekan tentang sampah. Misalnya selalu mengajak dan berpesan tentang membuang sampah sembarangan adalah perbuatan tercela. Efeknya bukan kerusakan alam, melainkan juga untuk makhluk lain. Ini tentu saja perbuatan zalim. 

Hari ini, 22 Oktober 2021 diperingati sebagai Hari Santri, apa yang sedang saya rasakan sekarang adalah tentang alam. Oleh karena itu, harapan saya mengajak para santri untuk mengkampanyekan tentang sampah, khususnya sampah non organik yang tidak mudah terurai. Serius, saya kadang sedih melihat di kampung sendiri, sampah dianggap suatu hal yang biasa. Kendati disitu ada tokoh pemuka agama yang dulunya "nyantri," tapi sepertinya abai. Tokoh-tokoh ini seharusnya mempunyai idealisme terkait alam ini untuk terus menggelorakan menjaga alam dan kebersihan karena itu bagian dari kebaikan. 

Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober. Salam lestari.

Komentar