Tiga Cara Komunikasi Efektif ke Atasan yang Keras Kepala

Kehidupan di dunia ini pada dasarnya tidak terlepas dari aktivitas komunikasi. Mulai dari lingkup keluarga, tempat kerja bahkan hingga di lingkungan masyarakat yang lebih luas.

komunikasi efektif

Di tempat kerja misalnya, keahlian berkomunikasi adalah salah satu soft skill yang sangat penting karena akan berpengaruh pada kelancaran dan kesuksesan dalam bekerja.

Satu contoh yang bisa diambil dalam realita dunia perkantoran adalah adanya atasan dan bawahan. Seorang atasan dan bawahan keduanya tentu memiliki jalinan komunikasi sesuai dengan pola budaya kerja dalam institusi tersebut.

Namun, adakalanya jalinan komunikasi itu, dalam prosesnya akan banyak menemui banyak gangguan. Gangguan dalam proses komunikasi itu adalah wajar karena itu merupakan salah satu elemen komunikasi yang hampir dipastikan selalu ada.

Gangguan tersebut, entah munculnya dari si atasan dan bawahan atau bisa juga dari pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut atau juga dari pemanfaatan media itu sendiri.

Lazimnya dalam dunia kerja, hubungan atasan dan bawahan tidaklah selalu berjalan baik. Sering kali justru menemukan banyak hambatan. Salah satu contoh kasus yang sering ditemui misalnya seorang atasan yang memiliki sifat keras kepala.

Katakanlah, seorang atasan yang keras kepala itu sulit untuk menerima kritik atau ide-ide dari para bawahannya kendati ide atau kritik tersebut memang benar-benar baik. Penolakan ini tentu saja ada banyak faktor alasan. Mulai dari faktor rasa gengsi hingga memang karena sudah kerakteristik dari kepribadiannya yang tak mau terbuka jalan pikirannya (close minded). Tak mau menerima perubahan dengan konsep-konsep yang baru.

Apabila Anda mempunyai atasan keras kepala seperti yang telah disinggung diatas, maka jangan khawatir, mungkin tiga cara komunikasi efektif ke atasan yang keras kepala tersebut bisa dicoba dengan melakukan hal-hal berikut ini. Tertarik? Berikut uraiannya:


Tiga Cara Komunikasi Efektif Kepada Atasan Keras Kepala

Sebelumnya, apa sih makna efektif itu? Agar lebih jelas, pengertian efektif sendiri bisa merujuk pada KBBI Daring. Disana dijelaskan ada empat hal yaitu:

  1. ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya).
  2. manjur atau mujarab (tentang obat).
  3. dapat membawa hasil; berhasil guna (tentang usaha, tindakan); mangkus.
  4. mulai berlaku (tentang undang-undang, peraturan) Suasana yang tepat.

Dari keempat makna istilah efektif tersebut, kira-kira mana yang tepat? Hemat saya adalah yang pertama dan ketiga. Jadi, komunikasi efektif disini adalah bagaimana caranya menyampaikan pesan kepada atasan yang ada efeknya. Ada pengaruhnya. Sehingga membawa hasil. Sebagai contoh ketika kita memberikan ide atau gagasan yaitu bagaimana caranya penyampaian ide kepada atasan tersebut bisa diterima kendati memang keras kepala. Minimal ada celah atau peluang si atasan bisa terbuka pikirannya. 

1. Suasana tepat

Perhatikanlah situasi dan kondisi atasan. Dalam artian, kondisi secara psikis karena ini akan berpengruh terhadap cara berpikir dan keputusan yang akan diambil. Seorang atasan yang sedang banyak masalah, maka akan semakin sulit untuk terbuka. Masalah tersebut, entah datangnya dari individu ataupun dari tempatnya ia bekerja. Apalagi jika atasan tersebut tidak memiliki keahlian manajemen emosional yang baik, maka akan semakin sulit terbuka pikirannya. Terlebih kepada bawahannya yang dipandang sebelah mata. Setiap perkataanya, pasti dianggap angin lalu.

Carilah suasana psikis yang tepat misalnya ketika sedang bahagia. Pada tahap ini, seorang bawahan harus tahu kapan atasan sedang banyak masalah dan kapan ketika sedang senang atau bahagia. Saat atasan sedang bahagia, maka akan lebih mudah untuk menyampaikan sesuatu karena pikiran sang atasan biasanya lebih terbuka. Fresh.

2. Terstruktur 

Adakalanya ketika kita akan menyampaikan suatu pesan, banyak sekali pesan yang dibuat itu susah untuk dipahami, bertele-tele, panjang lebar, tidak fokus pada apa yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, pesan yang dibuat haruslah terstruktur, ringkas, padat dan jelas.

Sampaikanlah pesan anda dengan bahasa yang lebih terstruktur. Cobalah berlatih terlebih dahulu sebelum benar-benar menemui atasan anda. Rekan kerja bisa anda coba sebagai teman berlatih. Misalnya antara satu hingga lima orang. Mintalah penilaian dan komentar dari rekan kerja anda. Jika dari lima rekan kerja itu, ada empat orang yang menilai bagus, maka pesan itu sudah bisa coba kita sampaikan ke atasan. Sebaliknya, jika dari lima itu hanya dua orang yang mengatakan bagus, maka sebaiknya perbaiki dulu. Mintalah saran kepada rekan kerja anda sebagai bahan perbaikannya.

Ingat! Jika sudah siap untuk menyampaikan pesan ke atasan anda yang keras kepala itu, cari waktu dengan suasana yang tepat.

3. Visual 

Tak sedikit, seorang bawahan yang tidak pandai berkomunikasi secara lisan. Alih-alih melakukan komunikasi lisan yang efektif, justru yang terjadi malah salah persepsi. Oleh karenannya, sebaiknya gunakanlah dengan tulisan. Tapi, perlu diperhatikan pula harus dibuat secara ringkas dan jelas. Kalau bisa disampaikan dalam bentuk visual. Seperti biasa, tampilan yang lebih visual memiliki kelebihan tersendiri karena biasanya lebih mudah dan cepat dipahami. Misalnya dibuat dalam bentuk infografisnya. Dalam konteks ini, komunikasi visual sangat dianjurkan ketika anda ingin menyampaikan pesan misalnya ide atau gagasan yang menurut anda bagus.

Mengapa harus menggunakan komunikasi visual? Karena daya tarik visual itu berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah sadar manusia (Kaihatu, 2014). Pada tahap ini, tampilan visual yang menarik diharapkan dapat mempengaruhi atasan dengan respon yang positif tanpa disadarinya.

Apabila melalui tulisan dengan konsep yang lebih menitikberatkan pada tampilan visual itu sudah siap, maka setelah itu, anda bisa menyampaikannya melalui email. Harapanya bisa dibaca oleh atasan dan sedikit-demi sedikit bisa terbuka pikirannya.

Referensi

  • Kaihatu, Thomas S. 2014. Manajemen Pengemasan. Yogyakarta: Andi Publisher.
  • https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/efektif

Komentar