Kultum Tarawih: 3 Jenis Ibadah

Salam ramadan buat teman-teman semua. Semoga hingga hari ini masih diberikan kekuatan dan kelancaran untuk menjalankan semua ibadah, khusunya puasa. Nah, ngomong-ngomong tentang ibadah, kultum atau kuliah tujuh menit yang saya dengarkan kemarin malam saat sholat tarawih, yakni tentang 3 jenis ibadah. Apa saja ibadah tersebut?

Pertama, ibadah badaniyah atau ibadah yang dilakukan karena adanya aktivtias gerak oleh anggota tubuh. Secara kasat mata, terlihat apa yang sedang kita lakukan, misalnya saja salat, entah wajib atau sunah. Terkait diterima atau tidaknya salat yang sudah dilakukan, itu adalah urusan Allah, swt. Kelak di hari perhitungan atau yaumil hisab, khusus amalan salat wajib adalah amalan pertama kali yang akan dihisab sebelum ibadah-ibadah lainya. Jadi, kalau ada yang rajin ibadah lainya sedangkan salatnya bolong-bolong, maka tentu ini bisa menjadi sia-sia. Amalan sholat yang pertama kali akan dihisab ini tersirat dalam hadis, dari Anas bin Mâlik radhiyallâhu 'anhu, nabi Muhammad,saw bersabda:
"Amalan yang pertama kali dihisab seseorang pada hari Kiamat kelak adalah shalat. Jika shalatnya itu baik, akan baik pula seluruh amalnya dan jika rusak shalatnya itu, akan rusak pula seluruh amal perbuatannya." (Baca: Ensiklopdia Shalat Menurut Al-Qur'an dan As-sunnah, Dr.Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, 2006, Pustaka Imam Asy-Syafi'i)
Dalam konteks yang lebih luas, ibadah badaniyah ini tentu memiliki cakupan yang lebih luas pula. Misalnya bekerja mencari nafkah untuk anak dan istri, pelajar yang menuntut ilmu adalah ibadah yang bisa dikatakan ibadah badaniyah.

Kedua, ibadah maliyah atau ibadah dengan harta misalnya zakat, sedekah, dan infak. Ibadah ini bisa dikatakan istimewa karena orang yang sudah meninggal, bisa mendapatkan pahala mengalir. Selain sedakah jariyah, yakni anak saleh dan ilmu yang bermanfaat. Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallâhu 'anhu bahwa Rasullullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
"Apabila anak Adam mati (satu riwayat manusia), terputuslah amal ibadahnya kecuali tiga perkara. Sedekah jariyah, ilmu bermanfaat dan anak yang saleh yang mendoakan baginya." (Baca: Taudhihul Adillah: Penjelasan Tentang Dalil-Dalil Zakat, Puasa, Haji, & Jenazah, KH.Syafi'i Hadzami, 2010, Quanta)
Ketiga, ibadah kalbu. Ibadah hati. Biasanya tak terlihat alias kasat mata. Ibadah ini tentu memerlukan perjuangan karena seringkali secara tidak sadar kita dihinggapi oleh penyakit-penyakit hati sebagai rintangannya. Ibadah kalbu misalnya sabar, tawakal, istiqomah, husnuzon, ikhlas, ridho dan lainya yang terkait dengan hati. Adapun beberapa penyakit hati yang sering hinggap seperti iri, hasad atau dengki, benci, riya, tulul amal, dan sejenisnya.
Baca Juga: Jangan Sok Tahu! Apalagi Hingga Berprasangka Buruk!
Menariknya dari ketiga jenis ibadah diatas, untuk mencapai kesempurnaan, maka badaniyah dan maliyah ini harus ditopang oleh ibadah kalbu. Sebagai contoh, sholat secara lahiriah apabila sesuai fiqih solat, maka bisa dianggap sah, menggugurkan kewajiban. Namun, dalam kacamata yang lebih dalam lagi, maka bisa dipertanyakan bagaimana dengan tingkat kekhusyuannya? Bagaimana suasana hatinya? Bagaimana niatnya? Apakah benar-benar karena Allah,swt atau karena lainya?
3 Jenis Ibadah
3 Jenis Ibadah 
Begitu pula misalnya dengan zakat, infaq, sedekah. Bagi yang pelit, tentu akan berpikir dua kali ketika akan melakukan ibadah maliyah tersebut. Sebaliknya bagi yang dermawan, tentunya karena memiliki sifat-sifat di kalbunya yang mau berbagi atas dasar ajaran Al-Qur'an dan Hadist. Pendek kata, dalam melakukan ibadah maliyah itu juga akan terkait dengan niat dan keikhlasan. Boleh jadi, si pulan bersedekah begitu besar, namun bagaimana dengan niatnya? Apakah terhindar dari sifat riya? dan sebagianya. Na’udzubillahi mindzalik.
Baca Juga: Sudahkah Kita Ikhlas dan Ridho?
Banyak contoh-contoh dari tiga jenis ibadah diatas yang belum saya sebutkan. Namun, paling tidak kita bisa melihat setiap amal ibadah yang kita lakukan berdasarkan lahiriah, harta, dan kalbu. Silahkan contoh-contoh lain bisa di gali sendiri. Satu hal yang menjadi catatan adalah, apapun jenis ibadahnya, maka kembali kepada niatnya masing-masing. Oleh sebab itu, semua tergantung kepada niat. Itulah sebabnya jenis ibadah kalbu, mempengaruhi dua ibadah lainya, yakni badaniyah dan maliyah.

Catatan kultum ini, sejatinya semoga bermanfaat buat saya sendiri, sebagai cambuk, nasihat pribadi. Apabila bermanfaat buat pembaca juga, tentunya Alhamdulillah. 

Puri Pamulang, Musola As-Salam, 31 Mei 2018

Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar