Berkunjung ke Perpustakaan Masjidil Haram (Library of Al-Masjid Al-Haram), Ada Koleksi Berbahasa Indonesia Juga Loh

Siang itu ba'da zuhur udara kota Mekah terasa panas sekali, sekitar 41-42°C. Tapi, walaupun begitu panas, tidak menyurutkan mereka yang sedang beribadah umroh; tawaf mengelilingi ka'bah. Mereka begitu bersemangat, seakan tak terasa panas itu begitu membakar kulitnya. Subhanallah, luar biasa.

Masjidil Haram, kiblat para umat muslim di dunia ini begitu memukau. Jemaah datang dari seluruh pelosok negara-negara yang berada di belahan dunia, berbagai macam manusia dari suku bangsa dan bahasa. Dari mulai orang tua, muda bahkan hingga anak kecil yang sengaja dibawa orang tuanya untuk ikut beribadah umroh memenuhi panggilan Allah, swt.

Sementara itu, selain aktivitas ibadah umroh seperti tawaf dan sai, ada banyak juga para jemaah yang  menyibukan diri dengan berdzikir, mendengarkan kajian, sholat sunah, tadarus, bermunajat di depan ka'bah begitu khusyu sembari meresapi, menghayati, meneteskan air mata, menangis tersedu-sedu. Semua aktivitas beribadah itu menjadi pemandangan yang luar biasa, berlomba-lomba tiada henti untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya di Masjidil Haram.

Saya sendiri tidak ketinggalan untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya ketika berada di Masjidil Haram, yakni salah satunya membaca buku; dengan mengunjungi Perpustakaan masjidnya yang sedari awal, dari tanah air sudah berencana ingin bertandang ke salah satu perpustakaan yang ada di kota Mekah atau Madinah. Saat itu, yang terbesit dalam benak pikiran saya belum tahu perpustakaan mana yang akan dikunjungi. Pokoknya saya ingin mengunjungi perpustakaan. Namun, ternyata setelah berada di kota Mekah, akhirnya jatuhlah pilihan saya ke Perpustakaan Masjidil Haram (Library of Al-Masjid Al-Haram). Sayangnya untuk Makkah Library yang dikenal sebagai tempat kelahiran Nabi Muhammad, Saw, saya belum sempat mengunjunginya termasuk ketika berada di Madinah untuk Perpustakaan Masjid Nabawi. Tapi tak mengapa, bisa mengunjungi Perpustakaan Masjidil Haram saja saya sudah bersyukur.
Masjidil Haram
Masjidil Haram
Kenapa saya memilih mengunjungi perpustakaan? Tak lain karena saya sendiri sebagai seorang pustakawan, tentu saja saya penasaran ingin melihat salah satu perpustakaan di negara arab itu seperti apa? Terlebih perpustakaan yang saya kunjungi adalah perpustakaan masjid utama yang menjadi tumpuan umat muslim di seluruh dunia. Di internet, gambar dan video tentang perpustakaan Masjidil Haram memang banyak. Salah satunya bisa dilihat foto-fotonya di makkahimages.com, klik disini: http://www.makkahimages.com/index-library-al-haram-in-makkah-saudi-arabia.html

Namun demikian, tentunya sensasinya akan berbeda ketika dengan berkunjung langsung daripada hanya sekedar melihat-lihat foto-fotonya. Apalagi saya bisa merasakan tempat bacanya diatas karpet empuk, nyaman dan tenang. Bagi saya ini menjadi pengalaman pribadi yang tak terlupakan.

Ruangan, Fasilitas dan Layanan 

Kira-kira seperti apa Perpustakaan Masjidil Haram itu? Sejatinya tidak berbeda jauh dengan perpustakaan-perpustakaan yang pernah saya lihat di Indonesia. Mulai dari rak kayu, kursi, meja baca yang terbuka dan tertutup, fasilitas komputer untuk mencari koleksi dan membaca ebook, fasilitas foto copi, bahkan hingga susunan tata letak/layout antara rak buku dan tempat bacanya yang sederhana.
Baca juga: 9 Ide Unik Yang Bisa Kamu Tiru Dari Perpustakaan MAN Yogyakarta III
Ruangan perpustakaan hanya terdiri dari satu ruang memanjang terdiri dari rak koleksi, tempat baca dan ruang petugas yang salah satunya dibatasi dengan kaca. Tempat baca terhampar di tengah menjadi bersebalahan dengan meja fasilitas komputer. Tempat baca lain juga tersedia di sudut-sudut tembok antara jendela dan rak. Tempat favorit saya sendiri untuk membaca adalah di sudut tersebut, lesehan diatas karpet empuk. Oh iya, ruang perpustakaan juga banyak di hiasi lukisan kaligrafi. Desain atap ruangan juga sebenarnya menarik ditambah pula dengan lampu-lampu yang indah. Sirkulasi udara, pastinya sejuk karena ada AC.

Sementara rak-rak buku berjejer di sebelah kanan dan kiri (rak buku terbanyak adalah sebelah kiri). Untuk layanan sendiri selain foto copi juga disediakan untuk mengcopi koleksi audio. Koleksi Al-Quran braille juga tersedia yang khusus untuk pemustaka berkebutuhan khusus. Saya memperhatikan salah satu pemustaka yang sedang mencari buku lalu bertanya ke pustakawannya. Dengan sigap sang pustakawan itu mencari di katalog online kemudian langsung menuju jajaran rak. Setelah di dapatkan buku yang dicari, tampak terlihat sang pemustaka tersenyum tanda merasa ia senang. Kondisi tersebut menandakan, pustakawan cukup sigap melayani salah satu pemustaka tersebut.

Koleksi dan Bahasa

Jujur untuk koleksi perpustakaan saya tidak mengecek apa saja yang dimiliki. Namun secara garis besar, saya hanya bisa melihat beberapa dari subjeknya saja. Adapun bahasa, sudah pasti bahasa arab adalah paling banyak. Saya mencoba mengambil salah satu bukunya saja, cukup membuat saya bengong karena memang saya tidak mahir bahasa arab (he..2). Namun demikian, bahasa lain pun tersedia loh kalau tidak salah seperti Urdu, Inggris, Cina, Perancis, Jerman, Turki, Bengali, India bahkan Indonesia. Wah, begitu saya melihat ada koleksi khusus berbahasa Indonesia, seketika saya jadi senang. Setidaknya saya bisa membaca-baca koleksi bahasa ibu sendiri. Sayangnya koleksi berbahasa Indonesia ini jumlahnya masih minim. Koleksi yang berformat digital yang ada dikomputer pun tidak lupa saya coba juga. Tapi, hanya sekilas melihat beberapa terkait foto-foto sejarah Islam saja (he..2), maklum kalau berupa tulisannya sudah pasti tidak tahu artinya. Selebihnya seperti koleksi ebook berformat PDF saya lewatkan.
Koleksi Perpustakaan Masjidil Haram Berbahasa Indonesia
Koleksi Perpustakaan Masjidil Haram Berbahasa Indonesia di Jajaran Rak

Salah Satu Koleksi Perpustakaan Masjidil Haram Berbahasa Indonesia
Salah Satu Koleksi Perpustakaan Masjidil Haram Berbahasa Indonesia

Salah Satu Koleksi Perpustakaan Masjidil Haram Berbahasa Indonesia
Salah Satu Koleksi Perpustakaan Masjidil Haram Berbahasa Indonesia

Situasi dan Kondisi

Saat saya berkunjung ke perpustakaan sebanyak dua kali, situasi dan kondisi begitu tenang sekali. Bahkan dalam salah satu aturan untuk smartphone harus dalam keadaan silent. Pemustaka juga tidak terlalu banyak, mungkin perkiraan saya tidak lebih dari 30 orang. Saking tenangnya itu, saya sendiri tidak berani banyak memotret dan merekam videonya karena takut pemustaka yang sedang membaca akan merasa terganggu. Oleh karenanya beberapa foto-foto yang saya peroleh ini, saya ambil secara sembunyi-sembunyi.
Tempat Membaca Perpustakaan Masjidil Haram
Tempat Membaca Perpustakaan Masjidil Haram

Tempat Membaca Perpustakaan Masjidil Haram
Tempat Favorit Saya Membaca di Perpustakaan Masjidil Haram, Lesehan Karpet Empuk
Foto diantara Rak-Rak Kitab di Perpustakaan Masjidil Haram
Saya diantara Rak-Rak Kitab di Perpustakaan Masjidil Haram
Tampak Pemustaka sedang Membaca di Perpustakaan Masjidil Haram
Tampak Pemustaka sedang Membaca di Perpustakaan Masjidil Haram

Jam Layanan

Jam buka layanan perpustakaan dibuka mulai pukul 7.30 s/d setengah satu pagi. Antara pemustaka perempuan dan laki-laki pastinya jam kunjungannya berbeda. Khusus untuk perempuan adalah hanya hari Kamis dan Sabtu, Jam 16.00 s/d 20.00. Lihat gambar dibawah ini:
Jadwal waktu kunjungan Perpustakaan Masjidil Haram
Jadwal waktu kunjungan Perpustakaan Masjidil Haram 

Lokasi Perpustakaan Masjidil Haram

Untuk mencari lokasi Perpustakaan Masjidil Haram ini bisa dikatakan bagi orang yang pertama kali akan bingung karena saking besar dan banyaknya pintu masuk Masjidil Haram ini. Paling mudah untuk mengunjunginya adalah bisa memasuki Gate No. 79 (K. Fahd Gate). dari pintu itu, ketika masuk tinggal belok kanan saja, maka akan tertera jelas rambu-rambu petunjuk mengarah dimana perpustakaan berada. Kira-kira seperti foto dibawah ini:
Gate No. 79 (K. Fahd Gate)
Gate No. 79 (K. Fahd Gate) Masjidil Haram
Papan Petunjuk Perpustakaan Masjidil Haram
Papan Petunjuk Perpustakaan Masjidil Haram 
Papan Petunjuk Perpustakaan Masjidil Haram
Papan Petunjuk Perpustakaan Masjidil Haram 
Teruslah naik, ikuti sesuai papan petunjuk Perpustakan Masjidil Haram. Di lantai selanjutnya nanti akan menemukan seperti foto berikut ini:
Papan Petunjuk Perpustakaan Masjidil Haram
Papan Petunjuk Perpustakaan Masjidil Haram, di lantai selanjutnya
Oh iya, jika bingung mencari pintu K.Fahd Gate, maka yang bisa menjadi patokannya adalah cobalah mencari WC (toilet) lelaki No.6. Dari situ, maka akan dekat dengan pintu K.Fahd Gate. Foto toiletnya kira-kira seperti ini:
Salah Satu Toilet di Masjidil Haram No.6 Untuk Laki-Laki
Salah Satu Toilet di Masjidil Haram No.6 Untuk laki-laki
Untuk letak perpustakaanya berada dilantai paling atas. Kalau tampak dari luar, kira-kira seperti foto berikut ini (yang dilingkari merah):
Letak Perpustakaan Masjidil Haram
Letak Perpustakaan Masjidil Haram
Perhatikan fotonya, tampak rak-rak berwarna coklat bukan? Dari situ di pinggir jendela, ada juga tempat membaca sehingga bisa melihat keluar para jemaah umroh.

Selain itu, ada alternatif lain. Bisa juga dari depan itu, masuk perpustakaan tanpa harus memasuki Gate No.80, jadi langsung memasuki via samping. Berikut fotonya:
Masuk Perpustakaan Masjidil Haram Dari Samping
Masuk Perpustakaan Masjidil Haram Dari Samping 
Masuk Perpustakaan Masjidil Haram Dari Samping
Masuk Perpustakaan Masjidil Haram Dari Samping 
Masuk Lewat Pintu Samping
Masuk Dari Samping ke Perpustakaan Masjidil Haram
Pokoknya jika sudah berada di Gate No.79 atau 80, maka akan ada papan petunjuk Perpustakaan Masjidil Haram. Sebelum mencapai perpustakaan, pada lantai kedua kalau tidak salah, kita nanti harus mengisi buku pengunjung. Jadi, mengisi buku pengunjung bukan di perpustakaannya melainkan ada petugas tersendiri dibawahnya. Setelah itu baru menaiki tangga lagi, maka sampailah di perpustakaanya. Berikut foto tampak depan Perpustakaan Masjidil Haram:
Tampak Depan Perpustakaan Masjidil Haram
Tampak Depan Perpustakaan Masjidil Haram
Saya di depan Perpustakaan Masjidil Haram
Saya di depan Perpustakaan Masjidil Haram (He..2)
Jangan lupa, ketika menjelang azan bersegaralah pergi karena kalau tidak, maka akan ada petugas yang mengusirnya untuk bersegera sholat berjamaah.  Setelah itu, baru bisa dilanjutkan kembali. Oh iya, satu lagi di depan pintu perpustakaan juga disediakan air zam-zam. Wow, asyik bukan? Habis membaca, tenggorokan haus, tinggal minum deh air barokah zam-zam (he..2).

Monggo, buat teman-teman yang sedang beribadah umroh, kalau ada waktu bisa luangkan mengunjungi ke Perpustakaan Masjidil Haram.

Dokumentasi berupa video Perpustakaan Masjidil Haram bisa di lihat dibawah ini. Saya ambil dari vlog orang. Secara keseluruhan tidak ada perubahan, kecuali pada sedikit tata letak rak buku dan meja baca.



Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar