Anda Pegawai/Karyawan Yang Ingin Berwirausaha? Jangan Tunggu Pensiun!

Saya sering mendengar omongan dari para pegawai yang kerja di lingkungan pemerintahan/karyawan yang bekerja di perusahaan tentang keinginanya ingin berwirausaha, namun belum melakukannya karena beberapa hal misalnya terkait modal dan waktu.

Sebenarnya selain dua alasan tersebut, masih banyak alasan-alasan lainya tentang kenapa mereka belum berani juga untuk terjun langsung berwirausaha. Namun, diantara alasan-alasan lain, dua hal itu adalah yang paling dominan. Oh iya, satu lagi mungkin yang bisa dimasukan dalam kategori tiga besar alasan kenapa mereka belum berani untuk berwirausaha, yakni niat yang belum mengakar kuat sehingga menimbulkan ketakutan-ketakutan dalam diri seseorang misalnya menyoal wirausaha itu ada hubungannya dengan bakat, rasa malu atau juga terkait faktor resiko.

Yuk Berwirausaha

Bakat, Malu, dan Resiko

Terkait bakat misalnya memandang bahwa wirausaha itu persoalan bakat yang memang ada hubungannya dengan faktor keturunan misalnya orang tuanya yang memang seorang wirausahawan. Makanya jangan heran ketika masih ada seseorang yang belum berani berwirausaha hanya karena bersemayam pikiran tersebut. Tak jarang mereka sering berucap, "saya ingin bisnis, tapi saya gak punya bakat ne, lah wong orang tua saya pegawai semua". 

Disisi lain, ada juga karena faktor rasa malu atau gengsi yang juga mempengaruhi dalam pikirannya. Sebagai contoh misalnya terlintas pikiran, "masa iya, saya pegawai pemerintah atau karyawan perusahaan keren harus berwirausaha misalnya berdagang."
Baca Juga: Bisakah Pegawai atau Karyawan Berwirausaha Tanpa Harus Menganggu Kerja?
Satu lagi yang sering saya temukan selain dari bakat dan malu adalah resiko. Ya, ada banyak dari para pegawai dan karyawan yang masih dihantui rasa takut misalnya nanti beralasan takut gak laku, takut rugi, takut ini, takut itu, dan lain sebagainya. Inilah setidaknya yang menyebabkan pada akhirnya niat untuk berwirusaha hanya ada dalam angan-angan tanpa pernah bisa terealisasi sesuai harapan.

Padahal, ketakutan-ketakutan itu ibarat sekumpulan pikiran negatif yang belum pasti sehingga bisa membuat semakin terkurung. Akibatnya tidak punya pengalaman. Tidak bisa belajar secara langsung prosesnya. Ada kata-kata bijak mengatakan, "pengalaman adalah guru terbaik dalam kehidupan". Pepatah lain mengatakan, "kegagalan adalah proses yang tertunda dalam mencapai keberhasilan".

Selama saya berteman dengan berbagai pegawai/karyawan, dari 10 itu biasanya hanya ada satu yang berani merealisasikan untuk mulai berwirausaha. Selebihnya seringkali terjebak hanya dalam angan-angan tersebut. Semoga anda tidak termasuk di dalamnya.

Jangan Tunggu Pensiun!

Selain tentang bakat, rasa malu dan resiko, seperti yang telah disinggung diatas, yakni terkait waktu. Saya sering mendengar teman-teman pegawai/karyawan yang ingin berwirausaha, akan tetapi menunggu waktu misalnya saat pensiun. Padahal, jelas ini sangat berbahaya. Kenapa demikian? Pertama, berwirausaha menjelang pensiun justru resikonya lebih besar. Apabila terjadi kemungkinan terburuk misalnya gagal, maka untuk bangkit lagi itu akan tersa sulit karena faktor usia dan tentu saja modal.

Kedua, berwirausaha setelah pensiun, tidak ada proses belajar terlebih dahulu sehingga ketika gagal, maka balik lagi ke spirit yang akan terasa sulit untuk bangkit. Kegagalan dalam berbisnis yang terjadi dimasa-masa usia tua itu menurut saya fatal. Ya walaupun ada juga sih yang tahan banting, pantang menyerah. Akhirnya sukses juga.

Ketiga, sebaiknya ketika kita pensiun justru tidak ada lagi aktivitas berat misalnya berwirausaha ini, khususnya yang cukup menguras otak juga terkadang fisik. Alangkah baiknya bila sudah pensiun itu kita sudah punya bisnis yang ajeg sehingga kita tinggal mengisi waktu luang dengan yang lebih berfaedah misalnya baca buku, menulis, bermain dengan anak cucu, sholat berjamaah di masjid, olah raga, dan lain sebagainya daripada dimasa-masa setelah pensiun itu masih disibukan dengan mencari uang. Ya walaupun ada juga yang berdalih hanya sebagai faktor keseimbangan biar tidak kaget, dari yang biasanya sibuk, lalu tiba-tiba tak ada aktivitas.
Baca Juga: Belajar dari Wirausahawan Sukses di Workshop Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2016
Hidup itu pilihan dan setiap pilihan itu ada resikonya. Jika ada niat untuk berwirausaha, bagi kalian yang masih muda, lakukanlah dari sekarang. Jangan tunggu pensiun! Setidaknya ketika berwirausaha dari muda kemudian menemui kegagalan, kita masih ada waktu untuk bangkit kembali. Semangat masih membara. Belajar dari kegagalan tapi bukan digaris akhir melainkan di awal atau tengah-tengah perjalanan hidup. Memang sih, umur tidak ada yang tahu dari bayi, anak-anak, remaja, sampai orang tua semua bakal mati. Tetapi kita tentu tidak ingin berpangku tangan bukan? Berusaha sekuat tenaga lalu tawakal dan ikhlas dan ridho terhadap hasilnya. Siap?
Baca Juga: 25 Hobi Yang Bisa Anda Jadikan Bisnis
Jadi, tunggu apa lagi? Anda pegawai/karyawan yang punya niat berwirausaha? Eksekusi dari sekerang, jangan di tunda-tunda!

Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar