Klasifikasi dan Shelving: Pekerjaan Pustakawan Blogger Yang Menguntungkan

Dua pekerjaan yang selalu lambat saya lakukan dalam dunia kepustakawanan adalah ketika melakukan klasifikasi dan shelving. Kenapa bisa lambat? Karena saya terlalu tergoda untuk membaca buku-bukunya yang akan saya klasifikasi dan sedang saya shelving. Akan tetapi, untuk buku-buku yang bertema umum lho. Dalam artian bukan buku yang bersifat lebih serius misal berisi teori-teori ilmu pasti (hehehehe).

Dahulu, ketika bekerja di perpustakaan umum karena dua pekerjaan itu juga yang membuat saya sering mengabaikan pekerjaan lain. Bayangkan perpustakaan umum itu berisi koleksi buku-buku umum dan praktis yang diperuntukan untuk semua golongan. Maka, semakin tenggelamlah saya dengan pekerjaan klasifikasi dan shelving yang mengasyikan itu. Saya pernah membaca buku berjudul Cracking Zone. Kemudian secara tidak sengaja menuliskannya diblog (baca: Diperlukan Seorang Crackers Dalam Dunia Perpustakaan). Ada juga Lima Tips Permainan Sederhana Untuk Perkembangan Awal Otak Anak Batita Anda. Selain itu ada juga Enam Mazhab Fikih Dalam Islam. Ketiga tulisan itu saya buat ketika sedang melakukan shelving.

Lambatnya melakukan pekerjaan kalsifikasi dan shelving, secara pribadi dapat membawa pengaruh yang positif. Misalnya pengetahuan saya jelas bertambah. Belum lagi saya bisa mempromosikan buku-buku yang pernah saya baca kepada pemustaka dengan mudah. Memang, saya tidak membaca semuanya karena seringkali secara tidak sengaja membuka secara acak ke salah satu bab, lantas saya sering lupa akhirnya secara terus menerus membacanya. Kadangkala, langsung melihat daftar isi dan menuju halaman yang diinginkan. Yang jelas untuk sinopsis buku pasti selalu saya baca.

Klasifikasi dan Shelving Pekerjaan Rutin
Klasifikasi adalah pekerjaan rutinku ketika ada buku baru, baik dari pembelian maupun hadiah. Pekerjaan ini memang bernilai kecil antara 0,003 hingga 0,007. Tapi, bukan nilai angka kredit itu yang saya utamakan. Saya lebih tertarik dengan membaca isi buku yang sedang saya klasifikasi tersebut walau tidak sepenuhnya. Namun demikian, tidak jarang walau hanya membaca sekilas, jika penasaran, maka akan saya bawa ke rumah (hehehehe).

Begitu juga dengan shelving. Kegiatan pengelolaan jajaran buku di rak ini memiliki nilai yang lebih kecil dari klasifikasi yakni, sebesar 0,003. Menurut saya walau nilainya kecil, akan tetapi saya  merasa mendapatkan manfaat besar. Salah satunya selain dari menambah pengetahuan juga tentu saja menjadi ide menulis untuk ditorehkan melalui blog saya pribadi. Apalagi posisi saya sebagai seorang pustakawan blogger. 

Pustakawan Blogger
Seorang pustakawan memiliki banyak peluang untuk selalu menambah pengetahuan dari hasil membacanya yang seharusnya dituliskan untuk kemudian didesiminasikan kepada orang lain. Sehingga ini tentu bermanfaat. Pustakawan jangan hanya sekedar melakukan pekerjaan rutin seperti klasifikasi dan shelving tanpa hasil. Dua pekerjaan itu hendaknya selalu menjadi cambuk untuk memaksa kita bilamana pustakawan berat untuk membaca secara disengaja. Pekerjaan klasifikasi dan shelving memang bernilai kecil, akan tetapi sebenarnya mempunyai manfaat besar yang tidak disangka-sangka. Bagi seorang pustakawan blogger seperti saya, ini tentu sebuah amunisi berarti agar terus menulis secara produktif diblog. Untuk manfaat besarnya bagi saya pribadi tampak dalam gambar dibawah ini:
Pustakawan blogger: klasifikasi dan shelving
Penjelasannya kira-kira seperti ini:
Pustakawan melakukan pekerjaan rutin seperti klasifikasi dan shelving akan mendapatkan dua keuntungan besar sekaligus. Pertama, dari pekerjaan itu akan terkumpul akumulasi nilai angka kredit yang dapat menambah point untuk jenjang kenaikan pangkat. Kedua, apabila klasifikasi dan shelving dikerjakan sembari membaca isi bukunya, maka pustakawan akan menambah pengetahuan yang dapat dijadikan amunisi untuk ide menulis di blog (baca: Pentingnya Pustakawan Ngeblog).

Lantas, apa hubungannya dengan investasi? Dengan menulis diblog maka, sebenarnya anda sedang berinvestasi baik jangka pendek maupun jengka panjang. Saya pernah mengulasnya tentang hal tersebut (Baca: Jadikan Tulisan di Blogmu itu Investasi). Ketika seorang pustakawan melakukan pekerjaan klasifikasi dan shelving sembari membaca isi bukunya, maka akan ada banyak peluang ide atau gagasan yang dapat ditulis diblog. Dalam jangka pendek, menulis diblog dapat menghasilkan uang. Sedangkan dalam jangka panjang apabila menulis yang berkaitan dengan dakwah, maka akan mendapatkan ladang pahala. Namun demikian, perlu diketahui walaupun jangka pendek jika diniatkan untuk mencari nafkah, maka sebenarnya itu merupakan bentuk ibadah yang akan menjadi investasi jangka panjang pula.

Pekerjaan rutin klasifikasi dan shelving adalah pekerjaan yang sangat menguntungkan bagi seorang pustakawan blogger sepertiku. Setidaknya dua keuntungan seperti gambar diatas telah saya dapatkan secara nyata. Dua pekerjaan yang dianggap sepele itu pada hakekatnya mempunyai manfaat yang besar. Barangkali ini yang sering tidak disadari bagi seorang pustakawan. Sejatinya jika ini dilakukan, saya yakin akan ada banyak pustakawan kreatif yang dapat berperan sebagai provider informasi dan pengetahuan melalui dunia blog. Sedangkan kita tahu blog adalah salah satu media yang bersifat murah, praktis dan mudah diakses oleh banyak orang. Nah kawan-kawan pustakawan dimanapun berada, tertarik menjadi pustakawan blogger?

Salam
Pustakawan blogger

Komentar