4 SDM Ini Yang Membesarkan Nama SLiMS
Alhamdulillah, akhirnya blogku menjadi pemenang pertama dalam lomba blog kontes yang diadakan dalam acara SLiMS Commeet 2014 di Semarang. Walaupun saya tidak tahu jumlah keseluruhan peserta lomba yang ikut dan tidak bisa datang diacara tersebut karena ada halangan, namun saya tetap senang karena ada teman-teman komunitas SLiMS lainya yang banyak menuliskan kisah sukses acaranya mulai dari bentuk teks, gambar bahkan berbentuk video. Ngomong-ngomong tentang tulisan yang saya lombakan, teman-teman bisa dibaca disini: Secercah Harapan itu Bernama SLiMS.
Tidak dipungkiri, komunitas SLiMS saat ini berkembang bak jamur dimusim penghujan. Di setiap daerah pelosok negeri ini hampir memiliki komunitas SLiMS dengan visi dan misinya yang idealis. Saat ini tercatat ada sekitar 389 institusi / organisasi yang memanfaatkan software manajemen perpustakaan berbasis open source ini (23/12/2014). Jumlah tersebut sudah termasuk yang ada di dalam negeri maupun luar negeri. Perkembangan dan keberhasilan salah satu komunitas SLiMS yang pesat salah satunya bisa dibaca pada skripsi berjudul "Pemaknaan SLiMS (Senayan Library Management System) oleh Komunitas SLiMS Yogyakarta". Skripsi tersebut ditulis oleh Yanuar Yoga Prasetyawa. Jujur, saya belum membaca keseluruhan isi dari skripsi tersebut. Namun demikian, satu catatan penting yang saya baca melalui abstraknya bahwa berkembangnya SLiMS karena adanya keterlibatan aktif dari pengguna dan para pengembangnya. Saya pribadi, menilai berkembangnya SLiMS saat ini karena adanya 4 peranan sumber daya manusia (SDM) yang ada dalam komunitas SLiMS seluruh Indonesia. Tulisan ini hanyalah sebuah analisis pribadi yang sederhana dan alakadarnya tanpa melakukan penelitian mendalam seperti yang dipaparkan dalam skripsi tersebut. Jadi teman-teman boleh memiliki pandangan lain yang berbeda dan lebih detail. Ok, siapa saja 4 SDM yang juga ikut berperan dalam membesarkan nama SLiMS? Berikut uraiannya:
SLiMS Developers
SLiMS Developers atau sering disebut sebagai para pengembang SLiMS adalah orang-orang inti yang bergerak didalamnya. Mereka adalah orang-orang yang bekerja satu tim guna merumuskan visi dan misi seperti apa dan mau dibawa kemana SLiMS yang akan datang. Mereka terdiri dari lead developer, lead programmer, dokumentasi, dan pengembangan komunitas. Mereka adalah orang-orang idealis yang memiliki visi jauh kedepan terutama dalam memajukan dunia teknologi informasi untuk perpustakaan. Orang-orang seperti mereka adalah SDM yang layak diapresiasi keaktifannya dalam dunia perpustakaan. Tanpa mereka bisa jadi banyak perpustakaan-perpustakaan yang minim anggaran belum bisa terbantukan mengingat mahalnya software manajemen perpustakaan yang berbayar. SLiMS Developers tidak hanya berhenti pada peranan dalam memudahkan teknologi informasi untuk perpustakaan. Akan tetapi, peranan itu juga dapat ditinjau dari sisi motivasi yang memberikan semangat besar untuk para pustakawan dalam upaya meningkatkan kompetensi di bidang teknologi informasi yang akan semakin terus dan cepat berkembang.
SLiMS Kontributor
Bisa dikatakan SLiMS kontributor ini adalah sekumpulan orang-orang aktif yang secara langsung ikut mengembangkan SLiMS. Biasanya mereka para pembuat modul dan template SLiMS. Ada juga kontributor translate bahasa. Peranan kontributor sangat berarti bagi kemajuan SLiMS. Orang-orang yang masuk dalam jenis kedua ini biasanya memiliki keahlian dibidang teknologi informasi. Bahkan tidak sedikit kontributor lahir yang diawali dengan iseng mengoprek SLiMS lantas pada akhrinya semakin serius untuk membuat fitur-fitur yang baru pada SLiMS.
Mediator
Menurut hemat saya mediator adalah corong yang juga ikut mengembangkan SLiMS misalnya melalui penyebaran informasi semua kegiatan yang berkaitan dengan SLiMS atau penyebaran tulisan tutorial-tutorial tentang SLiMS. Mediator ini bisa berupa badan usaha penerbitan pers misalnya surat kabar, majalah, jurnal, buletin, warta, dan lainnya. Kemudian ada juga website lembaga milik kampus dan pemerintah daerah. Disisi lain ada juga mediator yang bersifat pribadi misalnya blog-blog yang bertebaran di dunia maya. Khusus untuk mediator bersifat pribadi misalnya blog, dalam penyebaran informasi ini bukan hanya bersifat berita kegiatan biasa saja melainkan tutorial-tutorial yang dituliskan berdasarkan pengalaman si penulisnya. Sehingga penyebaran informasinya benar-benar bersifat teknis dan lebih mendalam bahkan menganalisis dengan metode benchmark dengan aplikasi lain. Oleh karenanya mediator yang bersifat pribadi ini bisa dikatakan sebagai tester SLiMS. Tester adalah orang yg mengetes; pengetes (KBBI).
Pengguna (User)
Pengguna atau user SLiMS terbagi menjadi dua. Pertama, pengguna aktif dan kedua pengguna pasif. Pengguna aktif adalah mereka-mereka yang setelah memanfaatkannya lantas mempromosikan kepada yang lain baik dari kelebihan dan kekurangannya. Pengguna aktif juga biasanya akan memberikan masukan-masukan kepada para developers misalnya mulai dari fitur, bugs, komunitas, dan lain sebagainya. Pendek kata pengguna aktif ini akan memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun. Pengguna aktif juga bisa dalam posisi sebagai mediator sekaligus tester. Biasanya pengalamanya ketika memanfaatkan SLiMS dalam hal ini masih berupa tacit knowledge lalu ia paparkan ke dalam bentuk tulisan yang lebih terstrukur (explicit knowledge). Sedangkan untuk pengguna pasif adalah mereka yang memanfaatkan SLiMS lantas tidak berbuat apa-apa. Biasanya hanya sebagai pengguna yang benar-benar pengguna murni tanpa berbuat sesuatu untuk perkembangan SLiMS. Bahkan sekedar untuk mempromosikan pemanfaatan teknologi yang bersifat murah demi perkembangan perpustakaanpun enggan dilakukannya.
Nah teman-teman komunitas SLiMS dimanapun berada, setelah membaca tulisan saya diatas, kira-kira 3 dari 4 SDM tersebut diluar sebagai SLiMS developers, kalian masuk yang mana ya?
Salam blogger pustakawan
Tidak dipungkiri, komunitas SLiMS saat ini berkembang bak jamur dimusim penghujan. Di setiap daerah pelosok negeri ini hampir memiliki komunitas SLiMS dengan visi dan misinya yang idealis. Saat ini tercatat ada sekitar 389 institusi / organisasi yang memanfaatkan software manajemen perpustakaan berbasis open source ini (23/12/2014). Jumlah tersebut sudah termasuk yang ada di dalam negeri maupun luar negeri. Perkembangan dan keberhasilan salah satu komunitas SLiMS yang pesat salah satunya bisa dibaca pada skripsi berjudul "Pemaknaan SLiMS (Senayan Library Management System) oleh Komunitas SLiMS Yogyakarta". Skripsi tersebut ditulis oleh Yanuar Yoga Prasetyawa. Jujur, saya belum membaca keseluruhan isi dari skripsi tersebut. Namun demikian, satu catatan penting yang saya baca melalui abstraknya bahwa berkembangnya SLiMS karena adanya keterlibatan aktif dari pengguna dan para pengembangnya. Saya pribadi, menilai berkembangnya SLiMS saat ini karena adanya 4 peranan sumber daya manusia (SDM) yang ada dalam komunitas SLiMS seluruh Indonesia. Tulisan ini hanyalah sebuah analisis pribadi yang sederhana dan alakadarnya tanpa melakukan penelitian mendalam seperti yang dipaparkan dalam skripsi tersebut. Jadi teman-teman boleh memiliki pandangan lain yang berbeda dan lebih detail. Ok, siapa saja 4 SDM yang juga ikut berperan dalam membesarkan nama SLiMS? Berikut uraiannya:
SLiMS Developers
SLiMS Developers atau sering disebut sebagai para pengembang SLiMS adalah orang-orang inti yang bergerak didalamnya. Mereka adalah orang-orang yang bekerja satu tim guna merumuskan visi dan misi seperti apa dan mau dibawa kemana SLiMS yang akan datang. Mereka terdiri dari lead developer, lead programmer, dokumentasi, dan pengembangan komunitas. Mereka adalah orang-orang idealis yang memiliki visi jauh kedepan terutama dalam memajukan dunia teknologi informasi untuk perpustakaan. Orang-orang seperti mereka adalah SDM yang layak diapresiasi keaktifannya dalam dunia perpustakaan. Tanpa mereka bisa jadi banyak perpustakaan-perpustakaan yang minim anggaran belum bisa terbantukan mengingat mahalnya software manajemen perpustakaan yang berbayar. SLiMS Developers tidak hanya berhenti pada peranan dalam memudahkan teknologi informasi untuk perpustakaan. Akan tetapi, peranan itu juga dapat ditinjau dari sisi motivasi yang memberikan semangat besar untuk para pustakawan dalam upaya meningkatkan kompetensi di bidang teknologi informasi yang akan semakin terus dan cepat berkembang.
SLiMS Kontributor
Bisa dikatakan SLiMS kontributor ini adalah sekumpulan orang-orang aktif yang secara langsung ikut mengembangkan SLiMS. Biasanya mereka para pembuat modul dan template SLiMS. Ada juga kontributor translate bahasa. Peranan kontributor sangat berarti bagi kemajuan SLiMS. Orang-orang yang masuk dalam jenis kedua ini biasanya memiliki keahlian dibidang teknologi informasi. Bahkan tidak sedikit kontributor lahir yang diawali dengan iseng mengoprek SLiMS lantas pada akhrinya semakin serius untuk membuat fitur-fitur yang baru pada SLiMS.
Mediator
Menurut hemat saya mediator adalah corong yang juga ikut mengembangkan SLiMS misalnya melalui penyebaran informasi semua kegiatan yang berkaitan dengan SLiMS atau penyebaran tulisan tutorial-tutorial tentang SLiMS. Mediator ini bisa berupa badan usaha penerbitan pers misalnya surat kabar, majalah, jurnal, buletin, warta, dan lainnya. Kemudian ada juga website lembaga milik kampus dan pemerintah daerah. Disisi lain ada juga mediator yang bersifat pribadi misalnya blog-blog yang bertebaran di dunia maya. Khusus untuk mediator bersifat pribadi misalnya blog, dalam penyebaran informasi ini bukan hanya bersifat berita kegiatan biasa saja melainkan tutorial-tutorial yang dituliskan berdasarkan pengalaman si penulisnya. Sehingga penyebaran informasinya benar-benar bersifat teknis dan lebih mendalam bahkan menganalisis dengan metode benchmark dengan aplikasi lain. Oleh karenanya mediator yang bersifat pribadi ini bisa dikatakan sebagai tester SLiMS. Tester adalah orang yg mengetes; pengetes (KBBI).
Pengguna (User)
Pengguna atau user SLiMS terbagi menjadi dua. Pertama, pengguna aktif dan kedua pengguna pasif. Pengguna aktif adalah mereka-mereka yang setelah memanfaatkannya lantas mempromosikan kepada yang lain baik dari kelebihan dan kekurangannya. Pengguna aktif juga biasanya akan memberikan masukan-masukan kepada para developers misalnya mulai dari fitur, bugs, komunitas, dan lain sebagainya. Pendek kata pengguna aktif ini akan memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun. Pengguna aktif juga bisa dalam posisi sebagai mediator sekaligus tester. Biasanya pengalamanya ketika memanfaatkan SLiMS dalam hal ini masih berupa tacit knowledge lalu ia paparkan ke dalam bentuk tulisan yang lebih terstrukur (explicit knowledge). Sedangkan untuk pengguna pasif adalah mereka yang memanfaatkan SLiMS lantas tidak berbuat apa-apa. Biasanya hanya sebagai pengguna yang benar-benar pengguna murni tanpa berbuat sesuatu untuk perkembangan SLiMS. Bahkan sekedar untuk mempromosikan pemanfaatan teknologi yang bersifat murah demi perkembangan perpustakaanpun enggan dilakukannya.
Nah teman-teman komunitas SLiMS dimanapun berada, setelah membaca tulisan saya diatas, kira-kira 3 dari 4 SDM tersebut diluar sebagai SLiMS developers, kalian masuk yang mana ya?
Salam blogger pustakawan
Posting Komentar untuk "4 SDM Ini Yang Membesarkan Nama SLiMS"