Contoh Membuat Abstrak Informatif Koleksi Perpustakaan Berbahasa Indonesia

Halo teman-teman pustakawan dimana pun berada. Ok, kali ini saya share lagi ya terkait angka kredit pustakawan. Jika tulisan terdahulu saya terkait angka kredit tentang Literatur Sekunder Direktori. Nah, kali ini saya bahas tipis lagi tentang contoh membuat abstrak informatif koleksi perpustakaan berbahasa Indonesia. 

Agar lebih muda, sebelumnya saya adalah pustakawan muda. Pekerjaan membuat abstrak yang sesuai jenjang saya diantaranya ada dua abstrak informatif berbahasa daerah dan berbahasa Indonesia. Ok, karena saya bekerja di perpustakaan khusus, maka membuat abstrak informatif yang berbahasa Indonesia. Mungkin, kalau yang bekerja di perpustakaan umum bisa yang berbahasa daerah juga. 

Berapa nilai abstrak informatif berbahasa Indonesia? Yakni 0,030 per judul dengan bukti fisik abstrak informatif koleksi perpustakaan dilengkapi dengan deskripsi bibliografis. Jadi, kalau teman-teman membuat abstrak 10, ya tinggal dikalikan saja. Semoga tetap bersabar ya!He..2.

Abstrak informatif koleksi berbahasa Indonesia ini termsuk dalam unsur pelayanan perpustakaan, sub unsur pelayanan teknis dengan butir kegiatan pengelolaan bahan perpustakaan. Apakah ada yang berbahas asing? Ada, tapi untuk pustakawan madya.

Sebelum saya memberi contohnya, ada baiknya kita pahami dulu, apa itu abstrak dan apa itu informatif? Sengaja saya pisahkan dulu pengertiannya. Kita rujuk dulu menurut KBBI daring ya. Berikut pengertiannya:

Abstrak: n ikhtisar (karangan, laporan, dan sebagainya); ringkasan; inti (pengertian yang kedua)

Informatif: bersifat memberi informasi; bersifat menerangkan: penerangan harus bersifat edukatif, stimulatif, --, dan persuasif 

Nah, sekarang di buku petunjuk angka kredit juga sudah ada pengertiannya. Saya ambilkan berdasarkan Perka No.11 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Berikut keterangannya:

Kegiatan membuat ikhtisar atau uraian singkat tetapi akurat yang mewakili isi dokumen tanpa tambahan interpretasi atau kritik dan tanpa melihat siapa penulis dokumen tersebut. Abstrak dibuat dari koleksi perpustakaan berbahasa Indonesia (antara 100-300 kata) dengan menampilkan data kualitatif dan/atau kuantitatif untuk memberikan gambaran mengenai cakupan umum isi dokumen, sehingga pembaca dapat mempertimbangkan koleksi yang akan dibaca. Abstrak ini belum pernah dibuat oleh orang lain.

Ada beberapa point penting. Pertama, sebenarnya tidak banyak ya antara 100-300 kata. Kedua boleh menampilkan data kualitatif/kuantitatif sebagai gambaran isi koleksi. Ketiga, belum pernah dibuat alias masih original. Nah, kadang setiap buku itu ada sinopsisnya, maka menurut hemat saya jangan gunakan yang sudah ada ini. Oleh karena itu harus cek koleksinya sendiri secara langsung mulai dari daftar isi dan syukur-syukur kalau mampu dibaca (he..2). Oh iya, ingat hanya ringkasan singkat tanpa tambahan misal kritik atau pendapat pribadi. 

Ada yang berkomentar, "ngapain membuat susah-susah. Lah wong sinopsis ada tinggal copi paste atau ambil dari katalog daring perpustakaan lain."

Silakan saja, itu sikap masing-masing individu ya. Kalau saya pribadi, dari membuat abstrak informatif yang singkat ini, akan ada banyak sisi positifnya. Ini yang saya rasakan sendiri. Mulai dari kepuasan pekerjaan hingga kita jadi tahu alur sebuah buku itu dari daftar isinya, misal saya belajar membuat outline buku itu dari kegiatan seperti ini. Silakan baca ceritanya dibuku saya Dua Dunia Seirama (unduh, gratis loh).

Ok, balik lagi terkait abstrak informatif tersebut. Jadi, teman-teman mulailah membuat abstrak sendiri yang original secara bertahap. Untuk sementara bolehlah di katalog daring diisi dengan sinopsis, tapi ke depan sembari berproses juga alangkah baiknya sembari membuat sendiri. Saya pribadi seperti itu, ada juga yang saya ambil dari sinopsis, bahkan review dari pembaca. Nanti, sembari berjalan, perlahan akan diganti dengan abstrak sendiri. 

Sekarang proses singkat membuat abstrak informatif singkat versi saya:

  1. Baca singkat buku dari mulai judul, sinopsis, kata pengantar, dan daftar isi dan isi buku itu sendiri. Empat hal itu biasanya akan saling terkait. Ada benang merah. Khusus untuk isi akan lebih detail lagi. 
  2. Beberapa diantaranya bisa baca isinya ke setiap bab, tidak harus dibaca semua.
  3. Inti sebuah tulisan itu biasanya mengandung tiga inti, yakni pendahuluan, isi dan penutup. 
  4. Nah tiga itu, mulai buat pendahuluan yang berhubungan dengan empat hal diatas. Di bagian isi, bisa diambil dari ringkasan daftar isi dan isi buku itu sendiri. Buat secara singkat saja. 
  5. Beberapa yang biasa saya ambil misal jumlah halaman, nama penulis (bidangnya), penerbit dan untuk siapa buku ini dibaca. Untuk penutup biasanya saya gunakan segmen pembaca itu atau kadang isi pembahasan dari buku tersebut. 
Ok, agar mudah ini dia beberapa contohnya: 
Contoh Membuat Abstrak Informatif Koleksi Perpustakaan Berbahasa Indonesia
Contoh Membuat Abstrak Informatif Koleksi Perpustakaan Berbahasa Indonesia

Contoh Membuat Abstrak Informatif Koleksi Perpustakaan Berbahasa Indonesia

Contoh diatas saya buat antara 100-250 kata. Masih banyak contoh yang lainnya. Yang jelas, membuat abstrak informatif ini jangan dilihat dari sisi teknis semata. Namun demikian, tujuan dasarnya untuk memberi informasi kepada pemustaka agar tertarik dengan koleksi yang kita buat itu. Manfaat secara pribadi pun bagi saya sangat terasa khususnya untuk beajar membuat outline. Nah, kalau teman-teman pustakawan gimana?

Oh iya, jangan lupa untuk bukti fisik kegiatannya jangan lupa sertakan deskripsi bibliografisnya. Ingat hanya uraian singkat tanpa interpretasi atau tambahan kritik. Apa adanya saja. Kalau ada narasi kelebihan dan kekurangan buku itu nanti namanya resensi.  

Komentar