Sukses Bisnis Mainan Tradisional Perahu Klotok
Ketika kecil ada beberapa mainan tradisional yang saya tidak mampu membeli dan hanya bisa melihatnya. Mainan tradisional tersebut adalah perahu klotok (otok). Saat itu saya dibuat kagum dengan mainan replika perahu klotok ini karena bisa bergerak sendiri diatas air hanya dengan memanfaatkan kapas yang dilumasi dengan minyak goreng lalu dinyalakan dengan api. Perahu klotok adalah mainan tradisional yang terbuat dari seng. Cara kerjanya adalah dengan menggunakan tenaga uap dua pipa mirip knalpot dibawah perahu yang dihasilkan dari air mendidih di wadah penampung. Air tersebut mendidih karena kapas yang dibakar. Bentuknya unik dan lucu menyerupai kapal perang lengkap dengan senjata dan juru kemudinya. Biasanya pada bagian belakang dipasang juga aksesoris bendera Indonesia. Bunyinya yang khas sesuai namanya :"otok, otok, otok". Untuk memainkannya cukup sederhana yaitu sediakan air dalam baskom kemudian letakkan perahu diatasnya. Lantas, bakar kapas yang sudah dilumuri minyak yang letaknya diatas perahu itu. Walaupun saya tidak pernah melihatnya lagi, konon kabarnya sampai sekarang penjual perahu klotok itu masih beredar dan salah satunya Kompas pernah meliput untuk segment inspirasi bisnis. Siapakah salah satu orang yang pernah diliput Kompas sebagai orang sukses di bisnis mainan tradisional perahu klotok itu?
Bisnis Turun-Temurun
Dialah Pandi Kurtawi, seorang wirausahawan sukses mainan tradisional perahu klotok di desa Jemaras, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon. Pria berusia 53 tahun ini mewarisi bisnis industri rumahannya turun - temurun dari sang kakek sekitar tahun 1984 yang sampai sekarang masih bisa bertahan bahkan sampai generasi ketiga. Walaupun bisnis turun-temurun, namun bukan perkara yang mudah untuk tetap bisa eksis bersaing dengan mainan lainya yang lebih modern.
Belum lagi persaingan antar pengrajin perahu klotok yang ada didaerahnya. Pak Pandi harus bersaing dengan 20 pengrajin lainya yang menghasilkan ribuan perahu klotok tiap bulannya. Namun demikian, rezeki tidak akan kemana, toh nyatanya Pak Pandi masih banyak mendapat pesanan dari berbagai propinsi yang ada di Indonesia.
Omzet Hingga 30 Juta Perbulan
Saat ini, usaha pembuatan perahu klotok pak Pandi masih dibantu oleh tujuh karyawannya. Pembuatannya masih dilakukan secara tradisional yakni, dengan tangan. Perahu klotok buatanya sudah merambah di berbagai pelosok wilayah Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Jawa Barat hingga Timur. Sebulan ia bisa membuat perahu klotok sekitar 600-700 kodi. Tidak heran Pak Pandi bisa meraup omzet hingga Rp. 30 juta perbulannya.
Walaupun banyak saingan mainan lainya berbahan plastik, Pak Pandi optimis bisa mempertahankan bisnis keluarganya hingga masa yang akan datang. Seperti kutip di Kompas, Pak Pandi yakin selama masih ada ibu melahirkan, mainan tradisional perahu klotok tidak akan punah. Terlebih ketika perahu klotok ini dimainkan, maka seringkali dapat membuat anak-anak kecil tersenyum bahkan tertawa hingga berteriak-teriak girang dan saya percaya itu karena saya pernah mengalaminya ketika kecil. Bagaimana dengan anda?
Semoga maju terus dan sukses bisnis mainan tradisional perahu klotoknya Pak Pandi.
Salam pustakawan blogger
Bisnis Turun-Temurun
Dialah Pandi Kurtawi, seorang wirausahawan sukses mainan tradisional perahu klotok di desa Jemaras, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon. Pria berusia 53 tahun ini mewarisi bisnis industri rumahannya turun - temurun dari sang kakek sekitar tahun 1984 yang sampai sekarang masih bisa bertahan bahkan sampai generasi ketiga. Walaupun bisnis turun-temurun, namun bukan perkara yang mudah untuk tetap bisa eksis bersaing dengan mainan lainya yang lebih modern.
Belum lagi persaingan antar pengrajin perahu klotok yang ada didaerahnya. Pak Pandi harus bersaing dengan 20 pengrajin lainya yang menghasilkan ribuan perahu klotok tiap bulannya. Namun demikian, rezeki tidak akan kemana, toh nyatanya Pak Pandi masih banyak mendapat pesanan dari berbagai propinsi yang ada di Indonesia.
Omzet Hingga 30 Juta Perbulan
Saat ini, usaha pembuatan perahu klotok pak Pandi masih dibantu oleh tujuh karyawannya. Pembuatannya masih dilakukan secara tradisional yakni, dengan tangan. Perahu klotok buatanya sudah merambah di berbagai pelosok wilayah Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Jawa Barat hingga Timur. Sebulan ia bisa membuat perahu klotok sekitar 600-700 kodi. Tidak heran Pak Pandi bisa meraup omzet hingga Rp. 30 juta perbulannya.
Walaupun banyak saingan mainan lainya berbahan plastik, Pak Pandi optimis bisa mempertahankan bisnis keluarganya hingga masa yang akan datang. Seperti kutip di Kompas, Pak Pandi yakin selama masih ada ibu melahirkan, mainan tradisional perahu klotok tidak akan punah. Terlebih ketika perahu klotok ini dimainkan, maka seringkali dapat membuat anak-anak kecil tersenyum bahkan tertawa hingga berteriak-teriak girang dan saya percaya itu karena saya pernah mengalaminya ketika kecil. Bagaimana dengan anda?
Semoga maju terus dan sukses bisnis mainan tradisional perahu klotoknya Pak Pandi.
Salam pustakawan blogger
Posting Komentar untuk "Sukses Bisnis Mainan Tradisional Perahu Klotok "