Perpustakaan dengan desain unik selalu lahir dari tangan-tangan manusia kreatif. Seperti yang dilakukan dua orang ini dengan membuat sebuah proyek "the pinch community library. Mari kita tengok siapa dibalik keunikan proyek tersebut.
Seperti dilansir situs dezeen.com, seorang arsitek bernama John Lin dan Olivier Ottevaere menjadi pimimpin tim dari Universitas Hongkong untuk membuat sebuah desain perpustakaan unik di desa Shuanghe yang rusak akibat gempa tepatnya di Provinsi Yunnan. Proyek ini merupakan bagian dari rekonstruksi pemerintah akibat gempa yang terjadi pada bulan September tahun 2012. Dalam tragedi itu banyak rumah warga yang hancur dan harus tinggal ditenda-tenda selama satu tahun.
Perpustakaan dibangun sebagai fasilitas umum yang ada ditengah-tengah masyarakat. Pendanaan dalam membangun perpustakaan ini adalah dari the Knowledge Exchange Impact Award, HKU. Konsep gedugnya menggunakan kayu yang berkerjasama dengan pabrik pengolahan kayu setempat. Desain atas perpustakaan bengkok dan bisa untuk tempat mainan anak-anak misalnya perosotan.
Yang lebih unik lagi, di dalam perpustakaan tersebut banyak deretan buku dan raknya yang menggantung saling terkait dengan langit-langit atap gedung. Ditengah terdapat kursi panjang untuk membaca. Sayangya kursi tersebut sepertinya kurang nyaman karena tidak ada sandaran. Menurutku kursinya mengingatkanku pada warung-warung makan sederhana yang ada dipinggir jalan. Disisi lain, sepertinya tampak dalam gambar tidak ada meja baca. Satu lagi yang menurut saya masih ada kekurangannya, yakni buku-buku yang terletak di deretan diatas, bagaimankah cara memilih dan mengambilnya? Karena sepertinya tidak disediakan tangga. Kecuali jika si pembaca menggunakan kursi panjang tersebut.
Ukuran perpustakaan yang dibangun dilokasi pegunungan ini sekitar 80m2 dengan total biaya sekitar 260 juta atau sekitar 130.000 rmb.
Bagaimana kawan-kawan dengan desain perpustakaan unik diatas? Kalau dilihat dari foto-fotonya memang menarik ya.
Salam blogger pustakawan
Sumber: dezeen.com
Perpustakaan dibangun sebagai fasilitas umum yang ada ditengah-tengah masyarakat. Pendanaan dalam membangun perpustakaan ini adalah dari the Knowledge Exchange Impact Award, HKU. Konsep gedugnya menggunakan kayu yang berkerjasama dengan pabrik pengolahan kayu setempat. Desain atas perpustakaan bengkok dan bisa untuk tempat mainan anak-anak misalnya perosotan.
Yang lebih unik lagi, di dalam perpustakaan tersebut banyak deretan buku dan raknya yang menggantung saling terkait dengan langit-langit atap gedung. Ditengah terdapat kursi panjang untuk membaca. Sayangya kursi tersebut sepertinya kurang nyaman karena tidak ada sandaran. Menurutku kursinya mengingatkanku pada warung-warung makan sederhana yang ada dipinggir jalan. Disisi lain, sepertinya tampak dalam gambar tidak ada meja baca. Satu lagi yang menurut saya masih ada kekurangannya, yakni buku-buku yang terletak di deretan diatas, bagaimankah cara memilih dan mengambilnya? Karena sepertinya tidak disediakan tangga. Kecuali jika si pembaca menggunakan kursi panjang tersebut.
Ukuran perpustakaan yang dibangun dilokasi pegunungan ini sekitar 80m2 dengan total biaya sekitar 260 juta atau sekitar 130.000 rmb.
Bagaimana kawan-kawan dengan desain perpustakaan unik diatas? Kalau dilihat dari foto-fotonya memang menarik ya.
Salam blogger pustakawan
Sumber: dezeen.com
Komentar