Tiga Sifat Baik Anak-Anak Yang Harus Kita Tiru

Dalam kehidupan sehari-hari, dengan apa yang kita lihat, sering kali kita menghubungkan sesuatu dengan mengucapkan kalimat demikian, "kaya anak-anak aja." Kalimat tersebut diucapkan oleh orang dewasa dengan nada yang meremehkan. Apakah anda juga pernah mengucapkan kalimat tersebut? 

anak-anak

Terus terang, sejatinya ucapan yang meremehkan tersebut tak layak disandang untuk anak-anak. 

Anak-anak itu polos bagaikan kertas putih. Bahkan, ketika belum baligh saja, belum ada dosa untuk dirinya.

Oleh karena itu, orang dewasa perlu belajar sifat baik dari anak-anak dan harus kita tiru. Apa saja itu?

Pertama, anak-anak itu penuh imajinasi. Manusia kreatif sejatinya penuh dengan imajinasi. Apa pun itu profesinya, proses imajinasi itu sangat diperlukan.

Kedua, pemaaf. Kalian pernah tidak melihat anak-anak yang bertengkar kemudian dalam beberapa menit kompak kembali, tertawa riang. Kembali bermain bersama. Itulah anak-anak, tak ada beban. Polos, seolah tidak ada apa-apa, tiba-tiba sudah saling bersama lagi. Ketika bertengkar, pada awalnya hanya karena ego semata. Namun, bisa bersama lagi.

Ketiga, rasa penasaran tinggi. Anak-anak itu selalu bertanya tentang sesuatu yang tidak diketahuinya. Bahkan, pertanyaan yang dilontarkan kadang tidak berhenti. Terus bertanya dengan diliputi rasa penasaran yang tinggi. Orang dewasa perlu mempunyai sifat seperti ini, khususnya ketika mempelajari sesuatu hal yang baru.

Begitulah anka-anak. Jadi, jangan sekali meremehkan ya. Gusdur saja pernah menyesal terkait anak-anak. Saat itu, beliau berkomentar menyamakan  DPR yang ribut terus itu konon katanya seperti anak-anak TK. Akan tetapi, beliau meralat dan menyesali dengan komentarnya itu. Tak pantas anak-anak disamakan dengan wakil rakyat itu. 

Kalian paham? Siap meniru tiga sifat baik dari anak-anak itu?

Komentar