Contoh dan Tips Menulis Surat Pembaca

Banyak contoh kasus yang dituduh pencemaran nama baik ketika menulis surat pembaca. Oleh karena itu, dalam menulis surat pembaca diperlukan ketelitian, fakta dan bukti yang kuat sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. 
Bagi yang sering membaca surat kabar / koran cetak, tentunya tidak asing lagi dengan rubrik surat pembaca. Pelajaran mengenai surat pembaca bahkan telah di ajarkan kepada para siswa- siswi sejak di bangku Sekolah Menengah Pertama khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Surat pembaca tidak hanya di muat dalam media massa cetak seperti koran cetak, melainkan melalui media massa online pun biasanya tersedia rubrik khusus untuk surat pembaca. Mari kita lihat contohnya dibawah ini:

Contoh Surat Pembaca 
Contoh surat pembaca berikut ini saya ambil dari Kompas online pada tanggal 19 April 2014.

Surat Pembaca Kompas Online

Adapun contoh surat pembaca yang di muat dalam surat kabar Kompas cetak misalnya sebagai berikut:
Contoh Surat Pembaca di Koran Kompas Cetak
Gambar: Rumah Belajar Kemdikbud RI
Empat Point Penting Dalam Surat Pembaca 
Ada empat point penting yang harus terpenuhi dalam surat pembaca. Pertama isinya harus jelas, singkat dan padat. Kedua, ada fakta dan bukti yang kuat. Tiga, isi dalam surat pembaca harus menyangkut kepentingan umum / publik dan keempat, mempunyai tujuan agar dapat diperbaiki untuk kedepannya baik menyangkut layanan jasa, sarana dan prasarana fisik atau lainya. Sedangkan pokok-pokok dalam surat pembaca umumnya terdiri atas:
  • Kejadian yang dialami (apa)
  • Lokasi kejadian (di mana)
  • Waktu kejadian (kapan)
  • Kronologis kejadian (mengapa dan bagaimana)
  • Saran dan kritik pada instansi terkait (bagaimana)
  • Identitas dan alamat penulis surat (sebagai pelengkap)

Hati-Hati Ketika Menulis Surat Pembaca
Surat pembaca adalah surat yang ditulis oleh pembaca  yang dimuat dalam surat kabar/koran, tabloid, atau majalah yang berisi tanggapan, kritik, saran, keluhan, ajakan, imbauan, ucapan terima kasih, dan lain-lain. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam menulis surat pembaca khususnya yang berisi keluhan adalah hati-hati ketika menuliskannya karena tidak sedikit contoh kasus yang dialami oleh seseorang ketika menulis surat pembaca yang pada awalnya bertujuan agar keluhan masalahnya terselesaikan justru malah mendapat masalah.

Sebagai contoh kasus Seng Seng yang di denda Rp 1 Miliar. Dalam surat pembaca tersebut berisi tentang keluhan status tanah yang dibelinya berupa Ruko di ITC Mangga Dua Jakarta Utara. Pada awalnya Hoe Seng Seng telah menulis surat pembaca melalui Suara Pembaharuan dan Kompas pada tahun 2006. Namun naas, PT. Duta Pertiwi (Sinar Mas Group) malah melaporkan Seng Seng dengan tuduhan pencemaran nama baik (Baca: Tempo). Oleh karena itu dalam menulis surat pembaca diperlukan ketelitian, fakta dan bukti yang kuat sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.

Bagaimana Tips Menulis Surat Pembaca?
Seperti yang telah saya uraikan diatas, pelajaran tentang surat pembaca telah diajarkan kepada murid atau siswa sekolah menengah pertama. Lantas bagaimana tips untuk menulis surat pembaca? Untuk memudahkannya perhatikan gambar berikut ini:
Kerangka Surat Pembaca
Gambar: Rumah Belajar Kemdikbud RI
Tampak jelas bahwa dalam menulis surat pembaca masih diperlukan konsep 5W+1H yaitu what, who, when, where, why, how,” yang dalam bahasa Indonesia menjadi “apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana (wikipedia)

Melihat kerangka surat pembaca pada gambar diatas, tentunya kita dapat mencoba berlatih untuk membuatnya. Dalam situs Rumah Belajar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, ada tiga tahap dalam menulis surat pembaca, yaitu:
  1. Tentukan tema yang akan ditulis
  2. Tuangkan tulisan dengan bahasa yang jelas
  3. Setelah ditulis, dibaca lagi,  dan diedit
  4. Satu lagi saya tambahkan, sebelum tulisan surat pembaca dikirim ke redaksi, untuk meyakinkannya lagi, sebaiknya cobalah surat tersebut dibaca oleh 2-3 orang teman kita. Jika dari ketiganya dapat menangkap jelas isi dari surat pembaca yang kita tulis, maka saya yakin surat pembaca anda layak untuk dikirimkan. 

Referensi 
  • Rumah Belajar Kemdikbud RI, dapat diakses disini: http://sdmuhcc.net:212/rumahbelajar/index.php
  • Menjadi Wartawan Muda, Vero Sudiati dan Aloys Widyamartaya, Pustaka Widyatama, Yogyakarta, 2005
  • Bahasa Indonesia, Agus Supriatna, Grafindo Media Pratama,Jakarta, 2007 

Komentar