3 Ciri Pustakawan Berkualitas Tinggi

Pustakawan adalah sumber daya manusia yang paling penting di perpustakaan. Oleh karena itu, pustakawan harus senantiasa meningkatkan kualitas diri agar bisa bekerja sesuai dengan perkembangan zaman. Banyak yang bilang, perpustakaan yang maju itu karena adanya pustakawan yang kreatif kendati perpustakaan itu mempunyai anggaran yang seadanya. Sebaliknya, walaupun perpustakaan mempunyai anggaran besar, akan tetapi jika tidak dibarengi dengan kualitas pustakawan sebagai penggeraknya, maka yang terjadi adalah bisa jadi tampilan sarana dan prasarana yang memukau, namun layanan yang diberikan hanya itu-itu saja (statis)

Merujuk hal tersebut, maka diperlukan seorang pustakawan yang handal dalam hal ini memiliki kualitas diri yang bisa praktikan dalam manajemen layanan perpustakaan dengan sebaik-baiknya. Lalu, seperti apa pustakawan yang handal tersebut? Istiana (2017) dalam tulisannya yang berjudul Pustakawan Berkualitas Tinggi: Urgensi Perpustakaan Perguruan Tinggi sebagai “Fountain Of Knowledge,” dimuat dalam JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi) di terbitkan oleh  Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Sumatera Utara Medan, bahwa ada 3 ciri pustakawan berkualitas tinggi yang ini sangat penting sekali khususnya bagi kemajuan perpustakaan perguruan tinggi, dimana perpustakaan perguruan tinggi berperan sebagai sumber pengetahuan atau yang disebut oleh Istiana dengan istilah fountain of knowledge. 
Baca Juga: Daftar Jurnal Daring (Online) Seputar Ilmu Informasi dan Perpustakaan Dalam Negeri
Apa saja 3 ciri dari pustakawan berkualitas tinggi tersebut? Berikut uraian singkatnya:


3 Ciri Pustakawan Berkualitas Tinggi

Memiliki Ideologi Kuat

Istiana merujuk pada Mei (2013) bahwa pustakawan yang berkualitas tinggi itu memiliki ideologi kuat. Apa maksudnya? Dikatakan bahwa pustakawan harus mendedikasikan pemahaman, pengetahuan dan keterampilannya untuk perkembangan perpustakaan dan pembacanya. Menambatkan hati dan jiwa untuk tugas utama melayani pemustaka sehingga dapat bekerja dengan penuh tanggungjawab dan suka cita. Melalui dediaksi inilah yang akan mengantarkan pustakawan mampu memberikan pelayanan terbaik untuk pemustaka. Artinya jika melihat hal tersebut pada dasarnya adalah antara ilmu yang dimiliki pustakawan harus diimplementasikan untuk kemajuan perpustakaan termasuk dalam hal ini pelayanan total untuk para pemustaka. Merujuk pada Wikipedia, istilah ideologi merupakan ide atau gagasan yang dapat dianggap sebagai sebuah visi bersifat komprehensif. Ide dan gagasan tersebut sejatinya harus diaktualisasikan di lapangan melalui sebuah metode-metode tertentu.

Memiliki Kualitas Pengetahuan Yang Baik

Pengetahuan yang baik itu seperti apa? Istiana menjelaskan paling tidak mencakup pertama, paham dan menguasai ilmu perpustakaan itu sendiri. Kedua, paham dengan disiplin ilmu lain. Ini akan bermanfaat manakala pustakawan bekerja pada perpustakaan dengan koleksi subjek khusus misal pustakawan yang bekerja pada perpustakaan perguruan tinggi di jurusan hukum, teknik mesin, kedokteran, dan lain-lain. Paham tentang disiplin ilmu lain ini bukan berarti harus memahami lebih dalam keilmuanya, akan tetapi paham tentang peta pembagian keilmuannya karena akan bermanfaat ketika melakukan bimbingan kepada pemustaka atau ketika  melakukan pengembangan koleksi. Ketiga, menguasai bahasa terutama Inggris dan keempat adalah paham tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Baca juga: Pentingnya Pustakawan Ngeblog

Memiliki Semangat Perintis Inovasi 

Pustakawan berkualitas tinggi itu memiliki semangat sebagai perintis inovasi khususnya dalam pengembangan perpustakaan dan layananya. Esensi dasarnya adalah kembali pada seorang pustakawan yang harus selalu dituntut untuk mencari pengetahuan baru untuk diimplementasikan dalam manajemen perpustakaanya. Dikatakan ini tidak mudah, akan ada banyak tantangan dan hambatan yang ditemui. Pustakawan harus terus mencari pemikiran inovasi-inovasi baru sehingga diperlukan kreatifitas tiada henti. Kalau dihubungkan dengan buku Pak Rhenal Khasali yang berjudul Cracking Zone, maka diperlukan seorang crackers dalam dunia perpustakaan. Siapa crackers tersebut? Inilah pustakawan-pustakawan perintis inovasi.

3 ciri pustakawan berkualitas tinggi tersebut oleh hemat penulis adalah sebagai urgensi perpustakaan perguruan tinggi. Lalu, apakah hal tersebut juga bisa berlaku untuk pustakawan-pustakawan yang bekerja di perpustakaan lain misalnya umum, khusus atau sekolah? Tentu saja ya. Pustakawan yang handal itu idealnya memiliki 3 ciri tersebut. Lantas, bagaimana dengan si pemilik blog ini yang notabene sekarang bekerja di perpustakaan khusus? Embuh, masih jauh dari ideal, tapi tak putus harapan. PASTINYA!
Unduh tulisan Ibu Purwani Istiana disini
Salam,
#PustakawanBloggerIndonesia

Komentar