Harendong, Si Cantik Ungu Yang Banyak Khasiat

Aktivitas mengantar dan menjemput anak setiap hari dengan melewati jalan yang sama tampaklah biasa, semuanya sama dengan hari-hari sebelumnya. Tapi, semenjak si cantik ungu menampakan batang hidungnya, kini jalan yang saya sering lewati itu ada yang berbeda.

Munculnya si cantik ungu, membuat pandangan saya tanpa sadar jatuh cinta pada penampakannya. Hal itu mengingatkan saya pada si cantik ungu juga, tapi yang ada di Jogja. Dialah si Anggrek ungu yang ada di warung langganan saya sejak tahun 2003.

Si cantik ungu kali ini bukanlah Anggrek melainkan si Harendong yang konon katanya banyak khasiat mengobati berbagai macam penyakit.

Harendong dengan bunganya yang berwarna ungu, jelas membuat disekitar tampak berbeda. Warna yang biasanya lebih disukai oleh kaum hawa ini, menunjukan perbedaan mencolok dari dominasi warna hijau segar.
Harendong, Si Cantik Ungu Yang Banyak Khasiat
Harendong, Si Cantik Ungu Yang Banyak Khasiat
Terang saja, melihat itu saya sendiri sebagai lelaki tentu terkesima. Sebelumnya saya tidak tahu kalau tanaman tersebut bernama Harendong. Tapi beruntung karena ada salah satu pegawai disekitar sekolah, jadilah saya menanyakannya. Rasa penasaran itu yang membuat saya akhirnya bertanya. Sang pegawai menjawab, tanaman itu konon katanya adalah Harendong.

Nama Lain Harendong
Informasi dari salah satu pegawai sekolah tidak lantas membuat saya puas. Seperti biasa, untuk memuaskan hasrat keingintahuan saya, maka pencarian berlanjut dilakukan melalui internet. Memang ada banyak informasi disana khusunya di web dan blog-blog. Di Wikipedia sendiri namanya bukanlah Harendong, akan tetapi Senggani dari bahasa Melayu. Harendong dari namanya saja jelas tampak dari bahasa Sunda. Sementara itu di Jawa dikenal dengan sebutan Kluruk, Kemanden di Madura dan yeh mu tan di Cina.

Ada satu lagi informasi yang menarik tentang Harendong yang saya dapatkan dari sebuah buku. Judul bukunya "Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat". Buku tersebut di tulis oleh  Fauzi R. Kusuma dan B. Muhammad Zaky yang diterbitkan oleh Agromedia Pustaka. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa Harendong adalah sejenis tanman perdu dengan buahnya yang dapat dimakan. Sementara daun mudanya bisa dimakan sebagai lalap atau disayur. Wow, saya sendiri belum pernah mencobanya, kendati saya suka dengan jenis lalapan mentah.

Menurut Kusuma dan Zaky, bahwa daun Harendong itu mengandung saponin, flavonoida dan tanin. Sementara bagian tanaman yang bisa dijadikan obat mencakup daun, akar, buah dan bijinya. Lah, lantas bagaimana dengan bunganya ya? Apa bisa juga dijadikan obat?

Harendong Berkhasiat Mengobati Berbagai Penyakit
Didalam buku Kusuma dan Zaky hanya merinci khusus untuk mengobati berbagai macam penyakit pada bagian daunnya. Diantaranya bisa berkhasiat sebagai pereda demam (antipiretik), penghilang nyeri (analgesik), peluruh kencing (diuretik), penghilang bengkak, pelancar aliran darah, dan penghenti perdarahan.

Begitu pula ketika mengobati sariawan dan keputihan. Tanaman Harendong yang digunakan adalah pada bagian daunnya. Untuk sariawan malah lebih gampang. Konon, hanya ambil dua lembar daun muda kemudian cuci dengan air matang dan kunyah dengan ditambahkan sedikit garam. Hasil yang penting adalah  pada airnya tersebut. Sama seperti ketika mengunyah pucuk daun jambu klutuk ketika untuk mengobati mencret. Hanya saja tanpa dikasih garam. Sepertinya untuk rasanya juga sama, yakni pahit.

Daun Harendong juga ternyata bisa mengobati diare. Hanya saja perlu ada campuran kulit manggis dan daun sembung segar. Caranya menurut Kusuma dan Zaky adalah sebagai berikut:
  • Ambil kurang lebih 1 genggam daun Harendong muda lalu cuci sampai bersih
  • Sediakan 5 gram kulit buah manggis segar dan 3 lembar daun Sembung segar
  • Rebus dengan 1 1/2 gelas air bersih sampai tersisa 1/2 gelas
  • Lalu saring setelah dingin.
  • Minumlah 3 kali sehari pagi, siang dan sore.
Oh iya, untuk daun sembung bisa dibaca sekilas di Wikipedia ya, disini: Mengenal Sembung atau bisa baca di ebook Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citeureup yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Baca halaman 15.

Sayang untuk bacaan khusus pada khasiat bunganya, saya belum menemukan. Ada juga pada biji yang digunakan untuk perdarahan rahim. Itu juga hanya sekilas di buku yang ditulis Kusuma dan Zaky tersebut.

Foto-Foto Tanaman Harendong
Untuk foto-foto lainya dari tanaman Harendong, si cantik ungu yang banyak khasiat adalah tampak sebagai berikut:

Harendong 1

Harendong 2

Harendong 3

Harendong 4

Harendong 5

Harendong 6

Video Tanaman Harendong:


Referensi
  • Kusuma, F.R & Zaky, M. (2005). Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat. Jakarta:  AgroMedia Pustaka
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Senggani

Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar