Semoga Saya Menjadi Milioner

Judul "Semoga Saya Menjadi Milioner" itu sebenarnya komentar saya di blog Pak Yodhia. Anggap saja itu sebuah do'a pribadi. Jujur, saya tidak menampik ingin menjadi orang kaya (idealnya kaya ilmu + kaya harta). Bahkan, tulisan saya dulu di wordpress, pernah berujar untuk hijrah menjadi orang kaya. Diblog ini, saya juga pernah menulis tentang beberapa resolusi (2014), yakni salah satunya berpenghasilan 100 juta/bulan. Lantas bagaimana? Apakah teralisasi? Saat itu masih dikisaran 30%, jadi masih jauh dari harapan.
Komentar
Saya punya keyakinan suatu saat itu bisa tercapai dengan catatan pertama, atas ijin yang maha kuasa. Kenapa demikian? Karena sejatinya menjadi orang kaya itu juga sama seperti orang pilihan yang mendapatkan kepercayaan. Nah, kalau yang maha kuasa sudah memberikan lampu hijau, pasti itu dengan mudah bisa terjadi. Tetapi juga sebaliknya, kendati banyak orang sudah berusaha sekuat tenaga, lantas yang maha kuasa masih memberikan lampu merah, maka hal terbaik adalah bersabarlah. Tetap bersyukur dan bertawakal. Tetap berpikir positif. Tetap berusaha keras. Mungkin belum mendapat kepercayaan. Mungkin perlu ada ujian lagi. Mungkin belum mendapat giliran. Pendek kata, masih banyak kata mungkin yang semua itu kita tidak bisa mengetahuinya. Bisa jadi malah ada rezeki lain yang datang dan tidak pernah disangka-sangka (baca: Sudahkah Kita Ikhlas dan Ridho) Satu hal yang bisa menjadi pijakan adalah ingat QS. Al Baqarah: 216
"Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” 
Kedua, menjadi milioner itu tentu harus bekerja keras dan cerdas. Pantang menyerah, pandai membaca situasi, mampu bergerak cepat, kreatif, inovatif, dan apalah sejenisnya. Tanpa itu, hanya mimpi siang bolong bisa terjadi terkecuali memang atas ijin-Nya. Tapi, sepertinya itu suatu mustahil menjadi orang kaya tanpa bekerja keras nan cerdas, hanya berleha-leha, lantas mengharapkan kekayaan datang menghampirinya. Oleh karena itu, doa' dan usaha harus seimbang. Dalam Vlog pak Yodhia  yang mereview bukunya T. Harv Eker berjudul Secrets of the Milliionaire Mind, dikatakan bahwa ciri mentalis seorang milioner itu paling tidak ada tiga yaitu fokus pada solusi bukan problem, punya tujuan atau arah hidup yang jelas dan menggunakan waktu untuk hal-hal yang lebih produktif.
Mari Hijrah Jadi Orang Kaya Kawan!!!!
Tulisan saya di Blog Wordpress (2013): Mari Hijrah Jadi Orang Kaya Kawan!!!!
Ketiga, ini yang paling penting. Apa itu? Saya berdo'a ketika saya diijinkan menjadi milioner, semoga saya menjadi orang kaya amanah yang pandai menjaga dan memanfaatkan hartanya untuk kebaikan. Ini yang harus di camkan. Jangan sampai terjadi seperti kisah saklabah. Semoga kisah tersebut bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua, terutama bagi siapa saja umat muslim yang mempunyai mimpi menjadi milioner.

Jalan Panjang Menjadi Milioner
Menjadi milioner itu bukan perkara mudah. Dua hal diatas sudah saya singgug begitu jelas. Pertama, berusaha keras d'oa yang seimbang. Kedua, sudah mendapat lampu hijau dari-Nya. Kedua faktor itu saling berkaitan. Berusaha keras dan berdo'a itu perlu proses. Disinilah kadang-kadang manusia harus diuji kelayakannya. Tidak sedikit, mereka yang berhenti di tengah jalan. Gagal mengikuti ujian berkali-kali yang pada akhirnya menyerah. Semoga saya bukan termasuk tipe seperti itu.

Kedua, berbicara menjadi milioner, maka harus dihadapkan pada bagaimana cara memperolehnya? Inilah jalan panjang yang harus dilalui untuk menjadi milioner. Saya pribadi untuk meraih itu, maka strategi yang harus dilakukan adalah terus menjalankan bisnis baik online maupun offline. Untuk yang online, saya tetap masih fokus pada ngeblog dan berjualan produk barang (sementara jasa belum). Sedangkan yang offline, saya akan tetap melirik sawah atau rumah. Sementara, alur konsepnya jika digambarkan kira-kira seperti ini:
 Jalan Panjang Menjadi Milioner

Ngeblog adalah pondasi saya untuk mendapatkan modal awal ketika akan berbisnis khususnya menjual produk (barang), entah itu mengambil via supplier atau dalam jangka panjang, saya akan memproduksi sendiri. Misalnya yang sedang saya rintis sekarang adalah kaos raglan anak. (Sebelumnya saya juga pernah bisnis waralaba donat kentang, tapi belum berhasil). Ekspansi bisnis ini akan terus saya lakukan walau harus jatuh bangun menjalaninya.

Kenapa ngeblog sebagai pondasi awal? Pertama, karena saya suka menulis. Kedua, alhamdulillah saya sudah tahu cara memperoleh uang dari ngeblog. Sehingga hasilnya, sedikit semi sedikit saya investasikan di dunia bisnis produk (barang). Nah, dari bisnis ini harapannya akan memperoleh hasil yang fantastis.

Selanjutnya dari hasil ngeblog dan berbisnis produk barang itu akan saya investasikan untuk membeli sawah. Apakah akan digarap sendiri? Tidak. Sawah akan saya sewakan namun pembayaran bukan dengan uang melainkan dengan padi.

Dari sawah saya berencana akan mulai menginvestasikannya ke rumah. Selang beberapa tahun (sekitar 2-3 tahun) langsung dijual kembali. Lalu, membeli dan menjual lagi. Begitu seterusnya.

Gambar diatas bukanlah harga mati. Bisa saja dalam perjalannya akan berubah. Pendek kata ada rencana A dan tentu saja ada rencana B bahkan hingga ada rencana C. Alur diatas hanya gambaran saya dalam menjalani proses untuk menjadi milioner. Pada akhirnya setelah berusaha, berjuang keras, ikhtiar, berdo'a, tawakal dan lain sebagainya, hanya Allah.SWT jualah yang akan mengabulkannya. Semoga. Amin. (Sendowo- YK).

Kalau teman-teman bagaimana? Punya impian apa?

Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar