Makna Gambar Quote atau Kata Bijak Imam Asy Syafi'i Tentang Kebodohan

Sungguh saya dibuat penasaran dengan salah satu gambar quote atau kata bijak dari Imam Asy Syafi'i tentang belajar (menuntut ilmu) dan kebodohan. 

Terus terang, pertama saya penasaran dengan gambar yang saya lihat ini sebenarnya dibuat oleh siapa? Beruntung di bawahnya ada tulisan @maswaditya, jadi saya bisa menelusurinya. Setelah saya cari lewat Google ketemulah sang pembuatnya bernama Wahyu Aditya, Founder of HelloMotion. 

Tidak hanya itu, sang pembuat gambarnya adalah seorang penulis buku Sila ke 6: Kreatif Sampai Mati! yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka. Untuk blognya bisa diakses di maswaditya.blogspot.com.

Lantas, sebenarnya apa lagi yang meneyababkan rasa penasaran terhadap gambar kata bijak dari Imam Asy Syafi'i tersebut? Pertama, quote atau kata bijak dari Imam Asy Syafi'i sendiri yang membuat saya berkontemplasi. 

Kedua, makna gambar yang dibuatnya. Kebetulan saya sendiri belajar tentang semiotika, jadi setiap gambar tentunya memiliki makna atau tafsiran dari setiap yang melihatnya. Nah, kira-apa arti atau makna dari gambar yang dibuat oleh Wahyu Aditya ini?

Makna Filosofis Quote / kata Bijak Imam Asy Syafi'i 
Berbicara tentang Imam Asy Syafi'i, idealnya bagi semua umat muslim tentu mengetahui dengan beliau ini, terutama dengan pemikiran-pemikirannya. Saya pernah menyinggung sedikit tentang imam besar tersebut di blog ini (baca: Enam Mazhab Fikih Dalam Islam). Sedangkan gambar dan quote atau kata bijak yang ada di gambar karya Wahyu Aditya ini adalah sebagai berikut:
"Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus menahan perihnya kebodohan" Imam Asy Syafi'i
Gambar Quote atau Kata Bijak Imam ASy Syafi'i Tentang Kebodohan
Gambar quote ini berasal dari grup WA. Setelah saya telusuri gambar tersebut adalah buatan Wahyu Aditya
Membaca kata bijaknya, sungguh kata-kata tersebut benar-benar mempunyai makna filosofi yang mendalam. Saya yakin jika kata-kata bijak tersebut diuraikan, maka akan menjadi buku dengan banyak bab karena menyangkut hidup dunia dan akherat kelak. Proses belajar dalam mencari ilmu adalah satu hal pertama yang wajib harus dilakukan. Misalnya, contoh yang sederhana adalah sebelum melakukan salat, tentu saja harus tahu ilmunya.

Memahami kata bijak dari Imam Asy Syafi'i tersebut mengingatkanku pada nasihat emak ketika saya masih kecil.

Nasihat itu masih terngiang hingga sekarang. Nasihat itu adalah "Sira kudu sekolah kamber aja dadi wong goblog kaya kita, baka dadi wong goblog kuh ko bisa gampang ketipu" (Kamu harus sekolah agar tidak bodoh biar seperti saya, kalau jadi orang bodoh itu nanti mudah tertipu).

Nasihat itu jika ditelan mentah-mentah, maka hanya akan memiliki makna yang biasa. Sepertinya hanya pada soal keduniawian saja. Padahal, jika saya pahami ternyata maknanya begitu mendalam. 

Saya menemukan makna dari nasihat emaku itu setelah 23 tahun dan saya dapatkan jawabannya dari buku 1 Ihya Ulumuddin (Biografi Al-Ghazzali, Keutamaan ilmu dan Pokok-Pokok Iman) karangan Imam Al-Ghazali yang diterbitkan oleh penerbit Marja. 

Baca juga:

Ada dua kata kunci dari nasihat emaku yaitu kata 'bodoh' dan 'tertipu'. Pada intinya apabila di terjemahkan ke dalam bahasa yang sederhana adalah: "Jika Kamu Bodoh Maka Kamu Akan Tersesat". Sedangkan makhluk yang sangat gencar untuk menyesatkan manusia adalah Setan yang menjerumuskan manusia dalam jurang kehancuran. Sedangkan kebodohan adalah senjata dan lahan  subur  bagi  setan untuk memberi janji-janji kepada manusia (media.isnet.org), utamanya kesesatan (Baca: Selamat Hari Ibu: Hati-Hati Jangan Sampai Tertipu!).

Makna Gambar Quote / Kata Bijak Imam Asy Syafi'i
Sekarang bagaimana dengan makna gambar yang dibuat oleh Wahyu Aditya? Saya menafsirkan seseorang yang menuntut ilmu, maka sesungguhnya ia adalah manusia yang akan memperoleh derajat yang lebih tinggi. Hal ini tersirat jelas dalam Al-Qur'an surat Al Mujaadilah ayat 11 yang berbunyi:

Al-Qur'an surat  Al Mujaadilah ayat 11
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Pada gambar di atas direfleksikan pada orang yang bisa terbang di antara awan dengan mengendarai sepeda dan buku sebagai sayapnya. 

Buku pada gambar di atas adalah sebagai sumber ilmu yang akan berkaitan dengan kebiasaan membaca. Barang siapa yang gemar membaca, maka saya yakin ada kelebihan yang didapatkan daripada orang yang tidak membaca. Orang-orang yang malas menuntut ilmu bisa refleksikan pada sekumpulan orang yang tengggelam di lautan. Bukan hanya tenggelam, orang-orang tersebut digambarkan bisa dimangsa oleh ikan hiu, bahkan dicengkram oleh monster yang digambarkan dengan tangan besar. Ini berarti tanpa ilmu manusia akan memeperoleh kesengsaraan bahkan hingga di akherat kelak.

Sedangkan teropong yang dipegang oleh seseorang dengan sepeda terbangnya menandakan bahwa dengan ilmu kita akan bisa melihat segala sesuatunya tampak jelas. Contoh kongkrit yang paling mudah adalah dengan ilmu, maka semua masalah itu bisa diselesaikan dengan mudah dan bijaksana. 

Dengan ilmu seseorang bisa menjalani kehidupannya sesuai dengan tujuan hakiki manusia yang paling mendasar. Sebaliknya, kebodohan hanya akan membuat manusia tercengkram dalam kesesatan dan itu merupakan tipu daya setan yang akan menyengsarakan umat manusia. 

Kalau sudah demikian, quote atau kata bijak dari Imam Asy Syafi'i diatas adalah nasihat yang sekiranya kita pahami dan tentu saja harus di implementasikan dalam kehidupan. Ini artinya mari kita lawan segala bentuk kemalasan untuk menuntut ilmu agar terhindar dari kebodohan. Satu quote atau kata bijak dari saya untuk motivasi diri sendiri, syukur-syukur juga bisa buat teman-teman semua:"Tanpa ilmu dan pengetahuan, kita seperti dilorong gelap yang dipaksa untuk berjalan"

Salam,
Pustakawan blogger

Komentar