Inspirasi Rak Unik 10 Buku Teratas Untuk Perpustakaan

Kalau ada yang pernah mengunjungi Gramedia Bintaro Plaza, tepatnya ketika akan menaiki tangga menuju lantai 2, maka akan terlihat rak buku unik khusus untuk memajang "10 buku teratas" (Top Ten Books). Raknya memang cukup unik dan bisa menjadi sebuah inspirasi untuk perpustakaan. Polanya seperti gambar rambatan gelombang, naik turun seperti lembah. Memang, berbeda sedikit karena khusus untuk rak ini ada sikunya. Jika digambarkan kira-kira pola gambarnya seperti dibawah ini:

Pola rak buku unik 10 buku teratas

Teman-teman bisa melihat pada pola diatas, rak "10 buku teratas" diletakan pada ruang-ruang yang saya tanda garis panah itu. Untuk alas bawah pada nomor 2,4,dan 6 memanfaatkan kaca tebal. Sedangkan pada nomor 1,3,dan 5 menggunakan material kayu. Untuk lebih jelasnya,silahkan perhatikan foto dibawah ini:

Inspirasi Rak Unik 10 Buku teratas

Apa inspirasi bagi perpustakaan dengan melihat rak unik diatas? Pertama, perpustakaan bisa juga membuat rak unik tersebut untuk "10 buku teratas". Rak tersebut bisa diletakan di depan perpustakaan atau tempat-tempat strategis lainya yang bisa dilihat oeh pemustaka. Kedua, untuk kriteria penilian "10 buku teratas" tentu saja akan berbeda dengan toko buku. Bagi toko buku, kriteria "10 buku teratas" didasarkan pada statistik penjualan buku yang terjual. Sedangkan untuk perpustakaan didasarkan pada seberapa sering buku itu dipinjam oleh pemustaka.

Perpustakaan juga bisa menggunakan rak unik tersebut bukan hanya untuk "10 buku teratas" saja, akan tetapi bisa juga digunakan untuk menjaring usulan buku yang banyak diusulkan. Kemudian didisplay di rak tersebut. Namun demikian, display bukan berbentuk buku melainkan hanya selembar kertas yang diprint berwarna karena saat itu buku belum terbeli. Dengan mendisplay usulan buku tersebut, perpustakaan juga harus menyediakan peralatan tambahan misalnya selembar kertas kecil berisi form usulan buku, pena dan kotak untuk memasukan form usulan tersebut. Konsepnya seperti menyediakan kotak kritik dan saran  atau kepuasan pelanggan yang biasa ada di instistusi seperti bank. Bagi pemustaka yang ingin mengusulkan bisa memanfaatkan form usulan kemudian dimasukan ke kotak usulan yang disediakan. Usulan buku harus ada batas waktu yang ditentukan. Setiap minggu, pustakawan bisa merekap hasil usulan dan mendisplay hasilnya. Konsep usulan buku oleh pemustaka ini hanyalah sebagai pelengkap dari yang versi online. Kalau menurut teman-teman sendiri bagaiamana?

Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar