Barusan saya mengikuti hari pertama kuliah di semester kedua ini. Tidak banyak yang mengikuti karena ini termasuk mata kuliah pilihan. Saya sendiri memilih mata kuliah ini karena sedari dulu penasaran dengan ilmu ini. Lebih tepatnya tentang konsep desain perpustakaan baik eksterior maupun interior. Nama mata kuliahnya Manajemen dan Desain Perpustakaan.
Kebetulan diblogku ini juga pernah menulis tentang beberapa tema yang berkaitan dengan mata kuliahku ini. Sejatinya, saya tertarik sekali dengan mata kuliah tersebut apalagi masih sangat jarang pustakawan yang menggeluti dibidang ini. Kebanyakan ide-ide pustakawan lebih terkonsentrasi kepada layanan koleksi, pemanfaatan teknologi dan kampanye minat budaya baca. Saya melihat, bisa dikatakan belum ada variasi ide yang cukup signifikan terhadap dunia kepustakawanan di Indonesia. Oh ya, beberpa tulisanku yang menyangkut tentang mata kuliah tersebut mislanya:
Ide Menarik
Satu hal yang menjadi menambah ketertarikan saya dalam mata kuliah kali ini adalah terkait tugas yang akan diberikan oleh sang dosen. Rencananya tugas yang akan diberikan adalah menulis paper tentang desain perpustakaan baik interior maupun eksterior yang akan diterbitkan menjadi sebuah buku. Konsepnya bisa perbandingan antar desain perpustakaan ataupun panduan praktis dalam membangun desain perpustakaan yang baik entah itu ruangannya, sarana dan prasarana seperti berbagai macam furnitur dan alat untuk layanan. Selain itu juga menyangkut ergonominya. Tentunya konsep-konsep desain dalam perpustakaan itu ditujukan untuk kepuasan dan kenyamanan pengguna sehingga dari kajian kecil yang outputnya berbentuk paper ini diharapkan bisa mengetahui sejauh mana sebuah perpustakaan memperhatikan konsep desain interior atau eksteriornya.
Tugas dari sang dosen ini dikatakan suatu hal yang pertama kali karena di angkatan sebelumnya belum pernah seperti ini. Kalaupun ada pembuatan paper itu hanya sampai di meja dosen. Entah setelah itu paper tersebut bermuara kemana. Saya sendiri ketika semester pertama, tugas-tugas paper yang diberikan dosen selalu saya dokumentasikan diblogku ini. Selain itu saya juga sediakan dalam format pdf yang bisa di download. Sehingga harapan saya paper tersebut bisa dibaca oleh semua orang tanpa terkecuali. Syukur-syukur bisa bermanfaat bagi yang membacanya.
Menurut hemat saya, jika ide ini bisa terealisasi, maka setidaknya ada empat manfaat yang diperoleh dari mahasiswa tersebut.
Pertama, melatih kemampuan menulis. Saya melihat jika dosen memberikan tugas seperti paper, makalah dan sejenisnya, maka ini secara tidak langsung dapat melatih para mahasiswa untuk selalu terus berlatih menulis kendati harus dipaksakan. Sehingga lambat laun ini akan meningkatkan kemampuan menulis. Disisi lain ada sebuah harapan besar bagi mahasiswa ketika sudah lulus, kegiatan menulis tersebut hendaknya bisa terus dilakukan. Jadi, menulis tidak hanya dilakukan ketika hanya untuk mengerjakan tugas seperti paper, skripsi, tesis, dan lainya.
Kedua, meningkatkan kepercayaan diri. Banyak dari mahasiswa yang belum merasa tidak percaya diri terhadap hasil tulisannya ketika akan dipublikasikan baik dalam bentuk buku atauapun lewat internet seperti blog. Hal ini terjadi akibat dari rasa tidak percaya diri dengan berbagai alasan misalnya takut dianggap jelek, takut dikritik dan alasan-alasan lainya yang membuat mahasiswa itu seringkali berparadigma tugas-tugas menulis paper itu dianggap sebuah beban. Padahal, jika tulisan paper itu adalah murni hasil karya kita, maka kenapa kita mesti takut untuk mempublikasinya? Kenapa mesti takut dengan kritikan? Justru dengan kritikan akan membuat kita semakin terus berkembang. Sebaliknya, jika masih menganggap tulisan kita dianggap jelek, buanglah jauh-jauh perasaan itu. Apa yang ada dalam benak pikiran kita, maka tidak selamanya akan sesuai dengan prasangka yang kita sangkakan terhadap orang lain.
Ketiga, bermanfaat. Artinya ketika tugas paper yang kita buat itu lantas dibukukan, maka ini akan bermanfaat untuk orang banyak. Sehingga tugas paper yang dibuat itu tidak hanya sekedar sebagai gugur kewajiban untuk mendapatkan nilai dari sang dosen melainkan akan ada nilai tambah yang dapat memberikan informasi dan pengetahuan baru bagi si pembaca. Pada akhirnya tugas paper yang dibuat tidak lagi hanya bermuara pada meja dosen melainkan akan tersebar ke khalayak termasuk institusi publik seperti perpustakaan.
Keempat, tugas paper yang dibukukan merupakan wujud dokumentasi sebagai bentuk mewarisi tradisi ilmu pengetahuan dari masa ke masa. Manfaatnya jelas, untuk generasi mendatang.
Di Indonesia, buku-buku yang mengulas secara tentang konsep desain perpustakaan masih jarang diterbitkan. Kalaupun ada bukan ditulis oleh seorang pustakawan melainkan ditulis oleh seorang arsitek. Menurut hemat saya, minimnya buku-buku yang secara khusus membahas tentang desain perpustakaan dikarenakan pertama, seperti biasa pasar untuk buku ini masih kurang. Penerbit sepertinya akan lebih tertarik menerbitkan buku tentang desain rumah dibanding perpustakaan. Walaupun dalam beberapa kasus ketika buku itu membuat konsep desain rumah, ada juga buku yang dilengkapi sedikit pembahasan mengenai perpustakaan rumah. Kedua, masih minimnya pustakawan yang tertarik dengan dunia desain karena sangat jelas, pustakawan tipe ini setidaknya harus menuntut dua keahlian sekaligus, yakni seni dan kemampuan menggambar baik secara manual maupun menggunakan aplikasi di komputer. Semoga kedepan ada pustakawan yang bisa berkecimpung secara total dalam dunia desain interior dan eksterior perpustakaan sehingga menambah khasanah varian dunia kepustakawanan. Berikut salah satu contoh bukunya yang sudah diterbitkan oleh penerbit Penebar Swadaya.
Kebetulan diblogku ini juga pernah menulis tentang beberapa tema yang berkaitan dengan mata kuliahku ini. Sejatinya, saya tertarik sekali dengan mata kuliah tersebut apalagi masih sangat jarang pustakawan yang menggeluti dibidang ini. Kebanyakan ide-ide pustakawan lebih terkonsentrasi kepada layanan koleksi, pemanfaatan teknologi dan kampanye minat budaya baca. Saya melihat, bisa dikatakan belum ada variasi ide yang cukup signifikan terhadap dunia kepustakawanan di Indonesia. Oh ya, beberpa tulisanku yang menyangkut tentang mata kuliah tersebut mislanya:
- Sweet Home 3D: Software Gratis Untuk Desain Interior Ruangan
- Menengok Desain Unik Perpustakaan di Desa Shuanghe, Cina
- Kursi Rak Buku Unik, Kombinasi Dua Fungsi
Ide Menarik
Satu hal yang menjadi menambah ketertarikan saya dalam mata kuliah kali ini adalah terkait tugas yang akan diberikan oleh sang dosen. Rencananya tugas yang akan diberikan adalah menulis paper tentang desain perpustakaan baik interior maupun eksterior yang akan diterbitkan menjadi sebuah buku. Konsepnya bisa perbandingan antar desain perpustakaan ataupun panduan praktis dalam membangun desain perpustakaan yang baik entah itu ruangannya, sarana dan prasarana seperti berbagai macam furnitur dan alat untuk layanan. Selain itu juga menyangkut ergonominya. Tentunya konsep-konsep desain dalam perpustakaan itu ditujukan untuk kepuasan dan kenyamanan pengguna sehingga dari kajian kecil yang outputnya berbentuk paper ini diharapkan bisa mengetahui sejauh mana sebuah perpustakaan memperhatikan konsep desain interior atau eksteriornya.
Tugas dari sang dosen ini dikatakan suatu hal yang pertama kali karena di angkatan sebelumnya belum pernah seperti ini. Kalaupun ada pembuatan paper itu hanya sampai di meja dosen. Entah setelah itu paper tersebut bermuara kemana. Saya sendiri ketika semester pertama, tugas-tugas paper yang diberikan dosen selalu saya dokumentasikan diblogku ini. Selain itu saya juga sediakan dalam format pdf yang bisa di download. Sehingga harapan saya paper tersebut bisa dibaca oleh semua orang tanpa terkecuali. Syukur-syukur bisa bermanfaat bagi yang membacanya.
Menurut hemat saya, jika ide ini bisa terealisasi, maka setidaknya ada empat manfaat yang diperoleh dari mahasiswa tersebut.
Kedua, meningkatkan kepercayaan diri. Banyak dari mahasiswa yang belum merasa tidak percaya diri terhadap hasil tulisannya ketika akan dipublikasikan baik dalam bentuk buku atauapun lewat internet seperti blog. Hal ini terjadi akibat dari rasa tidak percaya diri dengan berbagai alasan misalnya takut dianggap jelek, takut dikritik dan alasan-alasan lainya yang membuat mahasiswa itu seringkali berparadigma tugas-tugas menulis paper itu dianggap sebuah beban. Padahal, jika tulisan paper itu adalah murni hasil karya kita, maka kenapa kita mesti takut untuk mempublikasinya? Kenapa mesti takut dengan kritikan? Justru dengan kritikan akan membuat kita semakin terus berkembang. Sebaliknya, jika masih menganggap tulisan kita dianggap jelek, buanglah jauh-jauh perasaan itu. Apa yang ada dalam benak pikiran kita, maka tidak selamanya akan sesuai dengan prasangka yang kita sangkakan terhadap orang lain.
Ketiga, bermanfaat. Artinya ketika tugas paper yang kita buat itu lantas dibukukan, maka ini akan bermanfaat untuk orang banyak. Sehingga tugas paper yang dibuat itu tidak hanya sekedar sebagai gugur kewajiban untuk mendapatkan nilai dari sang dosen melainkan akan ada nilai tambah yang dapat memberikan informasi dan pengetahuan baru bagi si pembaca. Pada akhirnya tugas paper yang dibuat tidak lagi hanya bermuara pada meja dosen melainkan akan tersebar ke khalayak termasuk institusi publik seperti perpustakaan.
Keempat, tugas paper yang dibukukan merupakan wujud dokumentasi sebagai bentuk mewarisi tradisi ilmu pengetahuan dari masa ke masa. Manfaatnya jelas, untuk generasi mendatang.
Jenis Buku Yang Diterbitkan dan Contohnya
Dalam penerbitan buku-buku yang berjenis desain sebuah ruangan bahkan hingga tentang layoutnya, maka biasanya akan berkaitan dengan banyaknya gambar atau foto yang ditampilkan. Jenis buku seperti ini tentu saja tidak hanya menampilkan banyaknya teks saja melainkan unsur foto bisa menjadi hal yang utama. Sehingga jelas, bukan sekedar faktor pendukung. Jenis buku-buku seperti ini tidak berbeda jauh dengan buku-buku tutorial praktis tentang komputer dan internet. Jika tidak diberikan gambar-gambar berupa screenshoot, maka pembaca akan kebingungan. Terlebih ketika dibaca oleh para pemula.Di Indonesia, buku-buku yang mengulas secara tentang konsep desain perpustakaan masih jarang diterbitkan. Kalaupun ada bukan ditulis oleh seorang pustakawan melainkan ditulis oleh seorang arsitek. Menurut hemat saya, minimnya buku-buku yang secara khusus membahas tentang desain perpustakaan dikarenakan pertama, seperti biasa pasar untuk buku ini masih kurang. Penerbit sepertinya akan lebih tertarik menerbitkan buku tentang desain rumah dibanding perpustakaan. Walaupun dalam beberapa kasus ketika buku itu membuat konsep desain rumah, ada juga buku yang dilengkapi sedikit pembahasan mengenai perpustakaan rumah. Kedua, masih minimnya pustakawan yang tertarik dengan dunia desain karena sangat jelas, pustakawan tipe ini setidaknya harus menuntut dua keahlian sekaligus, yakni seni dan kemampuan menggambar baik secara manual maupun menggunakan aplikasi di komputer. Semoga kedepan ada pustakawan yang bisa berkecimpung secara total dalam dunia desain interior dan eksterior perpustakaan sehingga menambah khasanah varian dunia kepustakawanan. Berikut salah satu contoh bukunya yang sudah diterbitkan oleh penerbit Penebar Swadaya.
- Judul: Ragam Inspirasi Perpustakaan Rumah
- Pengarang: Isa Jatinegara
- Penerbit: PT. Penebar Swadaya
- Tahun Terbit: 2009
Kembali tentang ide manarik tugas kuliah yang akan dibukukan. Adapun tugas paper desain perpustakaan yang dibukukan tersebut, rencananya akan diterbitkan sekitar bulan Agustus. Buat teman-teman pustakawan yang penasaran, tunggu ya bukunya terbit (he...2). Semoga ini bisa terlaksana dan berjalan dengan baik. Amin.
Salam,
Pustakawan Blogger
Salam,
Pustakawan Blogger
Komentar