Pengertian, Manfaat dan Contoh SKPI aka Diploma Supplement

Saya baca Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No 81 Tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi. Ada yang menarik di permendikbud tersebut. Salah satunya adalah tentang SKPI aka Diploma Supplement. Apa pengertian dan manfaat dari istilah tersebut? Dalam Bab 1 pasal 1, SKPI adalah singkatan dari Surat Keterangan Pendamping Ijazah yaitu dokumen yang memuat informasi tentang pencapaian akademik atau kualifikasi dari lulusan perguruan tinggi bergelar.

Ini menarik karena ketika saya dulu lulus dari perguruan tinggi, belum ada aturan tersebut yang mengharuskan perguruan tinggi mengeluarkan SKPI. Memang apa saja informasi yang ada di SKPI? Mari kita lihat di Bab II pasal 7. Ada 20 informasi yang terkandung didalamnya seperti:
  • Logo perguruan tinggi;
  • Nama perguruan tinggi;
  • Nomor keputusan pendirian perguruan tinggi;
  • Nama program studi;
  • Nama lengkap pemilik SKPI;
  • Tempat dan tanggal lahir pemilik SKPI;
  • Nomor pokok mahasiswa (NPM);
  • Tanggal, bulan , tahun masuk dan kelulusan ;
  • Nomor seri ijazah;
  • Gelar yang diberikan beserta singkatannya;
  • Jenis pendidikan (akademik, vokasi, atau profesi);
  • Program pendidikan (diploma, sarjana terapan , magister terapan, doktor terapan, sarjana, magister, doktor, profesi, atau spesialis);
  • Capaian pembelajaran lulusan sesuai kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia secara naratif;
  • Level Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
  • Persyaratan penerimaan ;
  • Bahasa pengantar kuliah ;
  • Sistem penilaian ;
  • Lama studi;
  • Jenis dan program pendidikan tinggi lanjutan; dan
  • Skema tentang sistem pendidikan tinggi. 

Manfaat SKPI / Diploma Supplement
Menurutku manfaat adanya  SKPI / Diploma Supplement ini sangat besar. Seperti yang kita ketahui, dalam ijazah umumnya hanya berisi informasi gelar yang disahkan oleh rektor dan dekan. Sedangkan untuk transkrip hanya berisi mata kuliah, nilai dan indeksi prestasi (IP). Nah, melalui SKPI ini ternyata dapat memberikan informasi yang lebih lengkap misalnya capaian pembelajaran, penghargaan, pengalaman organisasi, pengalaman magang, bahasa yang dikuasai, hingga pengalaman jenis lainya misalnya pendidikan karakter dari si pemilik SKPI. Bukankah ini menarik? Ini jelas akan sangat membantu para pewawancara ketika menyeleksi SDM karena dapat mengetahui keahlian dan pengalaman apa yang dimiliki oleh si calon pegawai. Memang, dalam Curriculum Vitae (CV) beberapa informasi diatas biasanya juga dilampirkan. Namun demikian, dengan adanya SKPI ini akan menjadi lebih akurat dan terpercaya. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat contoh SKPI yang saya ambil dari situs pribadinya pak Djoko Luknanto.

Contoh SKPI aka Diploma Supplement
SKPI (Diploma Supplement) dapat dilihat disini

Oh ya untuk bahasa yang digunakan dalam SKPI itu adalah Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.

Salam, 
Pustakawan blogger

Komentar