Harusnya BRI Sediakan Perpustakaan Mini Untuk Nasabah

Kemarin, jam istirahat kantor saya mengunjungi bank BRI KCP Gajah Mada, Jakarta Pusat. Tujuannya untuk menabung uang Google Adsense yang baru saja saya ambil dari Western Union. Saya pikir, hari itu agak beruntung karena BRI terlihat sepi. Jadi, saya tak perlu mengantri lama. Begitu baru datang, langsung saya mengisi selembar kertas. Salah satunya berisi besaran nominal yang akan saya tabung. Tak lupa pula saya menandatanganinya dan langsung di serahkan ke teller.

Selang beberapa detik, teller BRI pun berbicara kepada saya.
"Pak buku rekeningnya susah habis, mohon minta KTP aslinya," pinta sang teller
"Oh, iya. Ini bu", Balas saya.

Sang tellerpun melihat KTP saya dan menyamakan informasi alamat yang tertera di KTP dengan rekening tabungan. Karena berbeda, maka sang tellerpun menyarankan agar meminta buku rekening baru ke customer service. Tanpa panjang lebar, saya pun mengiyakan. 

"Tapi, untuk sementara saya print-kan dikertas dulu ya pak untuk uang yang akan ditabungnya," Tanya teller
"Iya", jawabku setuju.

Berbeda dengan di teller. Kali ini saya harus mengambil nomer antrian karena sedang ada nasabah yang sedang dilayani. Sayapun menunggu sembari memainkan smartphone. Sesekali sayapun memperhatikan nasabah yang sedang mengobrol dengan customer service BRI tersebut. Kemudian, pandangan saya beralih ke salah satu sudut tempat duduk panjang yang berada didepan saya. Diatasnya ada televisi yang menempel di dinding. Lantas, pandangan saya pun beralih kembali ke nasabah yang masih saja ada didepan customer service tersebut. 10 menit berlalu, saya tetap masih sabar menunggu. 20 menit hingga 30 menit, saya mulai agak gak sabaran. 
Pojok Ruang BRI KCP Gajah Mada, Jakpus
Pojok Ruang BRI KCP Gajah Mada, Jakpus
"Haduh, ini orang lama banget", gumam sya dalam hati. Mata saya pun mulai berkeliling lagi memandangi ruangan BRI yang tidak terlalu besar itu. Dimulai ke meja teller, melihat lukisan batik dibelakang teller, sampai kembali lagi ke kursi panjang dihadapan saya. Sejenak saya mulai berpikir. Kalau untuk menyediakan televisi saja ada, kenapa tidak pula menyediakan perpustakaan mini yang berisi buku, koran dan majalah sehingga bisa dibaca oleh nasabah yang mengantri lama? 

Seharunsya bagaimana kalau BRI menyediakan perpustakaan mini di setiap KCP-nya berada? Alangkah asyiknya bila layanan perpustakaan mini ini diadakan. Penyediaan perpustakaan beserta koleksinya tidak harus besar dan banyak. Yang penting satu rak dengan tiga tingkat. Untuk koleksi menyesuaikan dengan rak yang ada. Sehingga bagi setiap nasabah yang menunggu ada pilihan untuk membaca selain daripada bengong atau main handphone / tablet.

Formulir Kritik & Saran BRI
Untuk memberikan usulan adanya perpustakaan mini di BRI, sayapun tidak tinggal diam. Kebetulan di BRI itu ada semacam formulir kritik dan saran. Sayapun mengisi formulir tersebut dan menuliskan agar disediakan layanan perpustakaan mini di BRI. Ketika akan memasukan formulir tersebut dalam kotak, sedikit saya terkejut karena ternyata belum ada satupun yang mengisinya. Apakah para nasabah memang tidak peduli atau memang malas untuk mengisi formulir kepuasan pelanggan ya? 
Kotak saran & kritik BRI, masih kosong
Kotak saran & kritik BRI, masih kosong 
Semoga saja sih karena memang gak tahu bahwa BRI itu menyediakan formulir kritik dan saran untuk pelanggan. Nah, bagi teman-teman yang ke BRI lantas kemudian merasa kecewa atau memiliki sejuta ide, lebih baik silahkan tuliskan melalui formulir kritik dan saran. Daripada hanya sekedar ngomel dengan teman atau sekedar update status melalui situs jejaring sosial. Alangkah indahnya bila kita membiasakan budaya menyampaikan pendapat secara tertulis yang lebih sopan. Walaupun, entah formulir tersebut dibaca atau tidak oleh pihak BRI, paling tidak kita sudah menumpahkan unek-uneknya lewat formulir tersebut. Semoga bagi stockholder BRI yang membaca tulisan saya ini dapat membantu untuk merealisasikan adanya perpustakaan mini yang tentu manfaatnya begitu besar. Salah satunya adalah dalam upaya mendukung minat dan budaya membaca di masyarakat kita. 
Formulir kritik dan saran yang saya isi agar menyediakan perpustakaan mini
Formulir kritik dan saran yang saya isi agar menyediakan perpustakaan mini
Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar