Pengertian, Manfaat dan Contoh Abstrak

Buku-buku yang membahas tentang pengertian, manfaat dan contoh abstrak memang banyak diterbitkan. Biasanya ada dalam uraian buku yang bersifat panduan. Salah satu contoh misalnya buku yang diterbitkan Andi Publisher dengan judul Panduan Penyusunan Skripsi, Tesis Dan Disertasi yang ditulis oleh Prof. Dr. Ir. Dermawan Wibisono, M.Eng.

Pengertian, Manfaat dan Contoh Abstrak
Namun, selain dari jenis model buku seperti itu, kita juga bisa mencari definisi, manfaat dan contoh abstrak lewat buku pedoman penulisan karya tulis ilmiah, tugas akhir, skripsi, tesis dan disertasi yang diterbitkan oleh masing-masing perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Contohnya sebagai berikut:
  • Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Universitas Indonesia terbit tahun 2008
  • Pedoman Penulisan Tesis: Buku pedoman dibuat untuk membantu para mahasiswa dalam menulis Tesis di Program Pascasarjana UNPAR Versi 01 terbit tahun 2012
  • Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta terbit tahun 2012
  • Panduan Penyusunan dan Penulisan Tesis dan Disertasi, Panduan Penulisan Artikel Ilmiah, Panduan Penyusunan Dalil yang diterbitkan Universitas Padjajaran tahun 2011
  • Tutorial Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas MIPA UGM
  • Dan masih banyak yang lainya. 
Semua buku panduan yang diterbitkan oleh perguruan tinggi itu selain diterbitkan dalam bentuk cetak juga diterbitkan dalam fomat pdf sehingga setiap mahasiswa yang ingin membacanya hanya tinggal mengunduhnya melalui link download yang telah disediakan.

Pengertian Abstrak
Saya rangkum pengertian abstrak dari berbagai buku pedoman diatas adalah sebagai berikut:
Abstrak merupakan uraian / ikhtisar singkat namun lengkap dari karya tulis ilmiah yang memuat permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, masing-masing tidak lebih dari 300 kata dan dilengkapi dengan 3 kata kunci utama. Abstrak juga biasanya tidak lebih dari tiga paragrap.
Lalu apa bedanya dengan intisari? Perbedaanya hanya terletak pada bahasa yang digunakan. Intisari biasanya menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun abstrak juga ada yang menggunakan bahasa Indonesia. Akan tetapi, saya jarang melihatnya kecuali pada abstrak yang di tulis pada jurnal. Untuk abstrak yang ada pada skripsi, tesis dan disertasi, biasanya saya selalu menemukannya dalam bahasa Inggris.

Manfaat Abstrak
Adapun manfaat abstrak adalah untuk memudahkan pembaca mengerti secara cepat isi dari sebuah karya tulis ilmiah sehingga bisa untuk memutuskan apakah perlu membaca lebih lanjut atau tidak. Melalui abstrak ini juga bisa mengetahui kata kunci utama yang dibahas.

Contoh Abstrak 
  • Contoh abstrak pada skripsi UGM
Abstract
Designing and Construction of Spin Cylinder Vicosimeter Apparatus
by:
Daddy Setyawan
98/121842/PA/07486

The designing and construction of spin cylinder viscosimeter apparatus has been conducted, that is a methode of measuring viscosity of fluid based on the  exsistence of friction between the fluid poured into the cylinder and the cylinder itself Friction occur between them (fluid and cylinder) because the cylinder is spined  by a spinning motor.

Spin cylinder viscosimeter apparatus is an apparatus resulted from the  completion of apparenty four existing apparatus, viz. Free falling ball in fluid methode, Ostwald viscosimeter, manual cylinder viscosimeter and outer part spin  concentric cylinder viscosimeter.

From the result of measurement using spin cylinder viscosimeter, calibration is done using reference data from PERTAMINA. After apparatus calibration above,  next step is comparing the result of measurement form spin cylinder viscosimeter apparatus with measurement result from Ostwald viscosimeter. It is gained that the  result of measurement from spin cylinder viscosimeter is as good as the result gained  from Ostwald viscisimeter.

The final step is cunducting research concerning the connection between  temperature difference and viscosity difference, especially to find out wether the , apparatus can still work when temperature is change, at the time of measurement. It turned out that the apparatus can still detect viscosity difference of oil fluid when the  oil suffer from temperature difference.
Keyword: spin cylinder viscosimeter, friction, temperature difference, viscosity
different

  • Contoh abstrak pada Tesis ITB
NUMERICAL ASSESMENT FOR CHARACTERISTIC OF  PASSIVE COOLING SYSTEM USING AIR BY NATURAL  CONVECTION ON APIOOO MODEL CONTAINMENT
By
Widi Laksmono
NIM : 24907008
(Program Studi of Nuclear Science and Engineering)

Nuclear Power Plant (NPP) Technology has been growing rapidly. Nowdays,  research and development had been taken place especially passive utilization of  safety feature. Early experiment about natural convection has been conducted by  former researchers. Those early experiment has become basic reference for this thesis  research. The purpose of this thesis are to provide virtual models, provide assesmeni  of natural convective heat transfer characteristic at NPP containment surface and also conduct parametric study for variation on .gap and containment cylinder height.

Method which was used in this thesis were design models with GAMBIT by keeping similiarity's rule so that the result can be applied at full scale. There are 12 models has made. The three of them used three dimentional configuration and the rest usedexysymetry configuration. The next step were provide a numerical analysis by using FLUENT software. The Last Step was to make a conclusion from numerical analysis that has been conducted.

Based on numerical calculation analysis result, there were a change in heat transfer charateristic at 671.36 W/m2 heat flux or ekuvalent with 3000 Vl power.  Another result show that containment becomes cooler with existence of baffle. This  mean that baffie as air director work properly so that better cooling system achieved.  Enclosure cylinder heat transfer correlation derivated from model with baffie.  Vertical cylinder correlation can be derivated from model with no outher wall and  baffie.

keywords: natural convection, API000 model, passive containment cooling system (PCCS), heat
transfer coeficient, constant heat flux, CFD, FLUENT, GAMBIT. 

Contoh abstrak pada Jurnal Teknologi Reaktor Nuklir Tri Dasa Mega (Bahasa Indonesia)

DESAIN TERAS ALTERNATIF UNTUK REAKTOR RISET INOVATIF (RRI) DARI ASPEK NEUTRONIK
Iman Kuntoro, Tagor Malem Sembiring
Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir, BATAN
Kawasan Puspiptek Gedung No. 80, Serpong, Tangerang Selatan
E-mail: imank@batan.go.id
Diterima editor 11 November 2013
Disetujui untuk publikasi 10 Januari 2014

ABSTRAK
DESAIN TERAS ALTERNATIF UNTUK REAKTOR RISET INOVATIF (RRI) DARI ASPEK
NEUTRONIK.

Berdasarkan dokumen kriteria pengguna dan fungsi utamanya, Reaktor Riset Inovatif (RRI) dipersyaratkan dapat menghasilkan fluks neutron termal maksimum 1 x 10'15 neutron cm-2s-1". Hal ini diperlukan agar reaktor RRI dapat digunakan untuk target yang membutuhkan fluks neutron tinggi. Dalam penelitian sebelumnya diperoleh bahwa desain reaktor RRI tidak mungkin menghasilkan fluks neutron tersebut jika menggunakan bahan bakar seperti yang digunakan reaktor RSG-GAS. Hal ini diduga karena  dimensinya terlalu besar, mengingat fluks neutron berbanding terbalik dengan volume teras. Tujuan  penelitaian ini adalah untuk mendapatkan desain teras altematif reaktor RRI yang memenuhi persyaratan fluks neutron termal terse but. Altematif bahan bakar yang dipilih adalah yang dipakai di reaktor JMTR  (Japan Material Testing Reactor) yang berdimensi lebih keeil dibanding reaktor RSG-GAS. Disamping itu  tinggi aktifteras divariasi 70 cm dan 75 cm. Desain teras dilakukan dengan perangkat analaitik WIMS-D5B, Batan-FUEL dan Batan-3DIFF. Teras altematif menggunakan konsep konfigurasi teras kompak 5x5 dengan 4 elemen kendali jenis follower. Berdasarkan hasil perhitungan ada 3 (tiga) teras altematif yang dapat  memenuhi persyaratan tersebut, termasuk teras menggunakan bahan bakar reaktor RSG-GAS dengan  menambah tinggi aktifnya menjadi 70 cm dari 60 cm. Dengan menganalisis seluruh aspek, keselamatan serta  efisiensi dan efektivitas reaktor, maka teras altematif dengan bahan bakar tipe JMTR dengan tinggi aktif 70 cm merupakan teras altematif yang terbaik.

Kata kunci: neutronik, teras kompak, reaktor riset inovatif, fluks neutron termal tinggi

  • Contoh abstrak pada Jurnal Legislasi Indonesia
KONSISTENSI PEMERINTAH DAERAH ATAS PENERAPAN DESENTRALISASI BIDANG LINGKUNGAN H1DUP DALAM PERUNDANG-UNDANGAN L1NGKUNGAN H1DUP  BERBASIS HUKUM PROGRESIF  (LOCAL GOVERNMENT CONSISTENCY ON DECENTRALIZATION IMPLEMENTATION OF  ENVIRONMENT SECTOR IN ENVIRONMENTAL LEGISLATION BASED ON  PROGRESSIVE LAW)
Wahyu Nugroho
Peneliti Satjipto Rahardjo Institute dan Dosen Tetap
Fakultas Hukum Universitas Sahid Jakarta
Jl. Prof. Soepomo, SH. No. 84 Tebet Jakarta Selatan 12870 Indonesia
Email: nugie_hukum@yahoo.co.id
(Naskah diterima 14/03/2014, direvisi 16/06/2014, disetujui 02/07/2014)

Semangat desentralisasi yang melimpahkan kewenangan persoalan lingkungan hidup kepada pemerintah daerah,  khususnya tingkat kota atau kabupaten dalam praktik peIjalanannya mengalami penyimpangan dengan tidak diimbangi komitmen bersama (political wil!j para pembuat kebijakan daerah untuk melakukan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup di tengah gencarnya program pembangunan perekonomian di berbagai sektor, sehingga berimplikasi kepada pembangunan yang tidak berkelanjutan atau pengabaian terhadap ekologidan berdampak luas menjadi terancamnya generasi mendatang. Seperangkat norma yang tertuang di dalam pemturan perundang-undangan  di bidang lingkungan hidup memuat paradigma pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang harus diimplementasikan oleh pemerintah daerah. Fakta empiris (empirical evidents) menunjukkan penerapan otonomi  daerah yang kebablasan dengan luasnya kewenangan pemerintah daerah atas instrumen perizinan lingkungan hidup di segala sektor perekonomian, yakni sektor pertambangan, kehutanan, perindustrian dan lain sebagainya. Selain itu, lemahnya fungsi pengawasan terhadap badan usaha berakibat teIjadinya pencemaran dan atau kerusakan lingkungan  hidup di sektor tersebut. Perspektif hukum progresif tentunya meletakkan faktor perilaku .manusia sebagai kajian terpenting kaitannya dengan perlakuan manusia terhadap lingkungan atau etika lingkungan. Selain itu, juga fungsi  hukum ditempatkan untuk manusia, bukan manusia untuk hukum, hendaknya bertujuan memberikan kesejahteman dan kebahagiaan bagi masyarakat dalam konteks pemanfaatan sumber daya a1am atau pembangunan ekonomi dengan  tidak merusak ekologi. Oleh karena itu, diperlukan optik yang holistik (utuh) oleh pemerintah daerah dalam penerapan  desentralisasi bidang lingkungan dan menempatkan diri sebagai aparat penegak hukum lingkungan administrasi yang  tegas terhadap pelaku pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup berbagai sektor.

Kata kunci : pemerintah daerah, otonomi daerah, lingkungan hidup, undang-undang, hukum progresif

Salam blogger pustakawan

Referensi
Contoh-contoh abstrak diambil dari Skripsi milik Daddy Setyawan UGM, Tesis milik Widi Laksmono ITB, Jurnal Teknologi Reaktor Nuklir Tri Dasa Mega dan Jurnal Legislasi

Komentar

fangirlinglifeu mengatakan…
Saya tertarik dengan tulisan anda. Saya juga mempunyai berbagai jurnal yang bisa anda kunjungi di Publikasi Sastra