Listrik

Hari ini mungkin menjadi hari yang menyebalkan untuk semua orang khususnya para penumpang krl. Kenapa? Ya, karena listrik padam sedang bermasalah. Sudah berkali-kali permohonan maaf disampaikan oleh pihak pebyedia jasa transportasi ular besi tersebut. Konon katanya sedang berusaha keras untuk diperbaiki. Akibat gangguan listrik tersebut, terjadilah penumpukan penumpang.

Listrik

Saya sendiri termasuk penumpang yang sedang berlatih sabar untuk tidak kecewa karena gangguan listrik ini. Entah kayanya sudah satu jaman saya sudah menunggu. Tapi tak mengapa, toh saya akhirnya bisa sembari menulis catatan ini.

Menyoal listrik, saya ingin melihat masa-masa lalu dimana, saya sendiri pernah hidup di dua zaman. Pertama, zaman sebelum ada listrik dan kedua zaman saat dan sesudah ada listrik.

Zaman sebelum ada listrik  saya lalui hanya sebentar. Itu juga bukan dikampung sendiri melainkan dikampung kakek dan nenek yang ada dipelosok lagi. Saat itu memang, listrik belum masuk didesa karena masih tahap pembangunan tiang. Umur saya saat itu masih sekitar 5 tahunan. Alhamdulillah saya masih ingat walau remang-remang.

Kalau malam datang, dikampung kakek dan nenek saya itu benar-benar gelap gulita. Rumah warga masih banyak yang memanfaatkan damar cempor termasuk rumah kakek dan nenek saya. Damar cempor ini dengan asapnya yang hitam, mengotori tembok, tapi menjadi satu-satunya alat yg sangat menolong.

Saya merasakan gelap gulitanya malam tanpa listrik biasanya ketika lebaran tiba karena pasti mengunjungi rumah kakek dan nenek. Kurang lebih 3 kali lebaran berjalan saya benar-benar meraskan hidup tanpa listrik. Setelahnya alhamdulillah listrik sudah ada.

Bersambung....

Salam,
Pustakawan Blogger

Komentar